5 Fakta Film 'Dilan 1983: Wo Ai Ni', Kisah Masa Kecil dan Cinta Monyet

Cinta monyet, pertemanan, dan keluarga

5 Fakta Film 'Dilan 1983: Wo Ai Ni', Kisah Masa Kecil dan Cinta Monyet

Film Dilan kembali akan menyapa para penggemar pada 13 Juni 2024 mendatang di bioskop. Pada Senin (13/5/2024), Falcon secara merilis poster resmi film Dilan 1983: Wo Ai Ni beserta dengan trailer-nya di CGV Paris Van Java, Bandung.

Trailer berdurasi lebih dari 2 menit ini memberikan gambaran sekilas tentang petualangan menggemaskan Dilan dan kawan-kawannya di masa kecilnya. Diwarnai dengan tingkah lucu dan gombalan-gombalan a la Dilan, trailer ini diyakini akan membangkitkan kembali nostalgia para penggemar Dilan.

Para pemeran Dilan 1983, sutradara Fajar Bustomi, dan penulis novel Dilan, Pidi Baiq, juga mengungkapkan beberapa fakta di balik film tersebut. Berikut 5 hal menarik di film Dilan 1983: Wo Ai Ni yang bikin penasaran.

1. Cinta monyet a la Dilan

5 Fakta Film 'Dilan 1983: Wo Ai Ni', Kisah Masa Kecil dan Cinta Monyet

Film Dilan 1983: Wo Ai Ni menceritakan masa kecil Dilan di Bandung saat ia masih SD. Berkarisma sejak kecil, terdapat kisah cinta monyet Dilan yang mulai mengenal perasaan suka dengan lawan jenis. Dalam prekuel tersebut diceritakan kalau Dilan suka dengan murid pindahan baru bernama Mei Lin, yang merupakan keturunan Tionghoa.

Sempat menuai kritik dari netizen, Fajar Bustomi angkat bicara tentang kisah cinta di film Dilan 1983: Wo Ai Ni. Menurutnya, film tersebut bukanlah tentang film anak SD yang berpacaran, tetapi tentang rasa cinta yang diberikan Tuhan di hati manusia.

“Film ini bukan film anak SD pacaran, tapi cerita tentang 'cinta', rasa yang diberikan Tuhan di hati manusia, cinta yang sesungguhnya kepada Tuhan. Semakin mencintai Tuhan kita akan mencintai seluruh makhluk ciptaannya bahkan orang yang berbeda agama, karena sama-sama ciptaan Tuhan juga kan? Seperti kata Banar, abang Dilan ‘Anak SD sudah jatuh cinta?’ dan dijawab Dilan ‘Mau SD, mau SMP, mau S1 atau profesor semua sama-sama ‘punya hati' dan terakhir saya pastikan di film Dilan 1983: Wo Ai Ni tidak ada pacaran anak SD sama sekali,” kata Fajar Bustomi.

2. Bully yang sudah ada di tahun 80-an

Selain tentang cinta monyet anak-anak yang baru mau remaja, film ini juga menampilkan tentang fenomena bullying yang ternyata memang sudah ada di tahun 80-an. Terlihat dalam trailer, Dilan sempat cegat dan didorong oleh musuhnya. Kira-kira bagaimana cara Dilan kecil menghadapi musuh yang merundungnya? Nantikan dalam filmnya ya, Bela.

3. Gombalan khas Dilan versi kecil

Sutradara film Dilan 1983: Wo Ai Ni, Fajar Bustomi, mengungkapkan banyak kata-kata khas Dilan di film ini. Hal ini termasuk gombalan Dilan untuk Mei Lin dan bagaimana ia memperlakukan seorang perempuan, terutama yang ia sukai.

"Dilan ini paling pandai merangkai kata. Ini yang membuat Dilan menyenangkan. Di trailer kita kasih salah satu quote-nya seperti Dilan menanyakan ke Mei Lin siapa yang paling di cintai. Saat Mei Lin menjawab Tuhan, Dilan langsung jawab, 'Waduh, sainganku berat, sama Tuhan'. Kata-kata seperti ini banyak sekali di Dilan 1983 Wo Ai Ni," ujar Fajar Bustomi.

4. Kisah kakak adik serta keharmonisan keluarga

Dilan 1983: Wo Ai Ni menyajikan pula tema kekeluargaan. Film tersebut akan menggambarkan kehidupan dan keharmonisan keluarga Dilan. Bagaimana hubungan Dilan dengan kakak perempuannya yang galak dan suka menasihati, dua kakak laki-lakinya yang jadi tempat main dan curhat, hingga adik kecilnya. 

Pidi Baiq dan Fajar Bustomi juga mengatakan kalau film tersebut juga penuh dengan pesan-pesan baik dari orangtua ke anak-anaknya. Keluarga Dilan mengajarkan bagaimana mereka harus menghargai tiap-tiap orang terutama dari latar belakang yang berbeda. Mengajarkan Dilan untuk membaca, hingga bagaimana menghargai perempuan.

Ashel 'JKT48' yang memerankan Aida, kakak dari Dilan, mengaku dia memiliki dua kepribadian yang beda, saat syuting dan tidak syuting.

"Kalau sedang tidak on camera, aku jadi kakak yang baik. Tapi, kalau pas syuting, aku jadi kakak yang galak, seperti yang ada di trailer tadi. Aku jadi kakak yang galak," ujar Ashel saat press conference.

5. Masa kecil dengan teman-teman

Dilan 1983: Wo Ai Ni menceritakan kisah masa kecil Dilan yang tinggal di Bandung bersama keluarganya. Film ini akan membawa penonton kembali ke masa 1980-an, di mana mereka akan melihat sisi lain Dilan yang belum pernah terungkap sebelumnya.

Bukan cuma cinta-cintaan, film ini juga akan menggambarkan masa kecil Dilan bersama teman-temannya. Penonton akan dibawa nostalgia di masa kecil yang hanya bermain dengan teman-teman sambil bernyanyi bersama.

Itulah 5 hal menarik di film Dilan 198: Wo Ai Ni yang makin bikin penasaran. Siapa yang nggak sabar nonton filmnya?

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved