Dunia sudah gila, mungkin itulah yang terbesit di pikiran banyak orang ketika mendengar adanya situs untuk menikah secara siri. Seperti yang kita tahu, pengertian menikah siri yaitu menikah yang diakui secara agama namun nggak diakui secara hukum karena nggak tercatat di Kantor Urusan Agama. Bahkan, siri sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu sir yang artinya rahasia.
Masyarakat lantas berpikir bahwa situs tersebut seolah melegalkan hubungan suami-istri di luar nikah dengan orang asing menjadi hubungan yang sah secara agama. Beberapa hal yang membuat publik heran sekaligus geram adalah adanya tes keperawanan hingga beberapa syarat dan praktek yang nggak masuk akal. Nggak hanya membuka jalan untuk praktek poligami, hal tersebut juga bisa mengganggu kondisi sosial. Bayangkan saja jika banyak pasangan yang sudah menikah yang tergiur menggunakan situs tersebut hanya untuk melampiaskan hasrat sesaatnya atau memang berniat ingin punya simpanan. Selain situs tersebut, inilah beberapa hal terkait online dating yang sempat menuai kontroversi.
1. Mempromosikan online dating untuk remaja
Majalah luar negeri yaitu Seventeen pernah terjerat kasus dan mendapat teguran karena mempromosikan budaya kencan online untuk anak-anak yang beranjak remaja. Target pembaca majalah tersebut adalah anak dan remaja berusia 12 hingga 19 tahun. Banyak kritikus sosial yang geram karena seorang blogger bernama Isabelle Furth menulis pengalamannya saat bergabung dengan situs kencan online Match.com di majalah tersebut, di mana usia minimal untuk bergabung di situs itu adalah 18 tahun. Hal ini dianggap sangat berbahaya karena secara nggak langsung mengajarkan remaja untuk mencari teman dekat lewat online ketimbang pergaulan sehari-hari.
2. Ada pembunuh dalam situs online dating
Masih dalam situs yang sama yaitu Match.com, sebuah kasus muncul ketika seorang laki-laki bernama Abraham Fortune mencari para wanita lajang lewat situs tersebut. Namun pihak kepolisian berhasil melacak datanya dalam situs tersebut dan mengungkap fakta bahwa Fortune punya kasus kriminal di masa lalu yaitu sebagai pembunuh. Masyarakat curiga apakah Match.com nggak melakukan background check untuk melihat siapa saja yang mendaftar sebagai anggotanya. Situs tersebut langsung menghapus akun Fortune dan enggan berkomentar lebih lanjut.
3. Aplikasi yang mempermalukan laki-laki
Pada tahun 2013 lalu, ada sebuah aplikasi bernama Lulu yang diciptakan untuk wanita sebagai wadah untuk menulis kesannya tentang laki-laki yang pernah mereka kencani. Bukan berupa tulisan, review tersebut terdiri dari hashtag yang bisa kita tulis sesuai dengan sifat laki-laki tersebut. Kamu bisa menulis hashtag seperti #Womanizer #RudeToPeople #MamasBoy #BadinBed dan sebagainya. Review tersebut akan muncul di bawah profil laki-laki tersebut. Online dating ini memang diciptakan khusus untuk wanita dan kemunculannya berasal dari ide bahwa berkencan dengan laki-laki asing (sama sekali nggak diketahui sifatnya) adalah hal yang paling menakutkan. Tapi banyak juga laki-laki yang baik yang merasa dirugikan dengan adanya aplikasi ini.
4. Mengiming-iming wanita demi kencan
Aplikasi ini menggunakan analogi seperti kelinci dan wortel. Namun ‘wortel’ dalam aplikasi ini berbentuk harta yang ditawarkan oleh sang laki-laki, mulai dari biaya operasi plastik, perhiasan dan barang lainnya. Aplikasi ini dinilai sangat seksis karena memopulerkan budaya menyogok demi mendapatkan apa yang diinginkan dan merendahkan harga diri wanita. Kini, Carrot Dating resmi ditutup namun melahirkan 5 situs kencan online yang nggak kalah kontroversial, beberapanya seperti Open Minded untuk mencari pasangan dan menjalani open relationship dan Seeking Millionaire untuk mencari pasangan yang kaya raya.