Berpacaran di usia 20-an akhir bisa dibilang bukan main-main lagi. Kebanyakan perempuan di usia ini sudah memiliki karier dan merencanakan hidup yang lebih matang.
Tujuan dari pacaran bukan lagi sekadar hiburan dan senang-senang, tapi sudah mulai memikirkan pernikahan. Karena itu ada beberapa pakar hubungan yang menyarankan ultimatum komitmen setelah pacaran berjalan dua tahun, apakah hubungan mau dilanjutkan atau disudahi saja.
Dua tahun adalah 'titik potong'
Dua tahun adalah waktu yang cukup untuk saling mengenal. Usia 20-an juga usia yang matang untuk memutuskan. Jadi dua tahun adalah waktu yang cukup untuk bisa mengambil keputusan, langkah apa yang harus diambil ke depan. Apakah bisa dilanjutkan ke jenjang yang lebih serius atau harus disudahi sampai di sini.
Ultimatum membuat kita berkembang
Jika kita memberikan ultimatum untuk dia atau diri kita sendiri pada titik dua tahun nanti, maka hubungan bisa lebih berkembang. Kita jadi lebih serius untuk merenungkan dan mendiskusikan berbagai hal. Pada akhirnya hubungan bisa berjalan dengan lebih baik dan serius.
Di usia 20-an kita butuh kejelasan
Bukan berarti kita harus langsung menikah setelah pacaran 2 tahun di usia 20-an. Tapi paling tidak kita pernah membicarakannya, sebuah hubungan yang lebih jelas dan serius. Kita boleh saja masih ingin mengejar karier atau pendidikan. Tapi paling tidak sudah harus ada arah ke pernikahan. Jika tidak, mungkin hubungan itu memang sebaiknya diakhiri saja.
Kalau kita punya alasan dan penjelasan yang baik setelah dua tahun pacaran dan belum ingin menikah di usia 20-an, tidak masalah. Tapi kalau hubungan itu hanya berjalan datar, tidak bergerak maju tanpa alasan, ultimatum 2 tahun harus benar-benar dipertimbangkan.