Tak sekalipun ungkapan sayang atau “I love you” tertutur dari mulutnya, bahkan sejak kalian pacaran. Setelah dia menyatakan ingin menjalin hubungan denganmu, semua berjalan biasa saja. Semua berjalan normal. Sekali dua kali, hubungan kalian dibumbui dengan pertengkaran kecil. Namun, hingga kini, ada persoalan yang mengganggu pikiranmu. Sebulan, dua bulan, bahkan setahun hingga dua tahun kamu merasa tak pernah mendapat ungkapan cinta yang tertutur secara verbal.
1. Ungkapan cinta baginya adalah tindakan nyata, bukan hanya kalimat tanpa makna
Percuma baginya mengucapkan kalimat “Aku mencintaimu” berkali-kali bila tak diikuti tindakan yang mencerminkan bahwa dia benar-benar mencintaimu. Buat dia, apa yang dia perbuat untukmu, perhatian yang dia limpahkan kepadamu, adalah bahasa cinta yang tak perlu lagi diungkapkan. Kalau ditanya sebesar apa cintanya, tentu dia tak bisa menjawab, karena jawabannya pasti tak terbatas, bahkan tak sekadar ungkapan “I love you”.
2. Saat sudah memutuskan menjalin komitmen, sudah pasti kalian saling mencintai
Pria tak suka hal-hal ribet. Pikirannya sangat simpel. Artinya, saat dia bilang ingin menjalin komitmen denganmu, itu artinya dia mencintaimu. Dia akan menerima segala kurang dan lebihmu. Dia juga tidak enggan menebas semua risiko atau persoalan yang harus dihadapi demi menjalin kasih denganmu. Dia terlampau malu untuk bilang terang-terangan seberapa cintanya dia denganmu. Barangkali pula dia tak kuat memandang pipimu yang menyemu merah atau matamu yang menyipit tatkala kalimat itu terlontar. Namun, di hadapan teman-temannya, dia selalu bilang kalau dia sangat mencintaimu.
3. Jika berkali-kali bilang “I love you”, dia takut kamu meragukannya
Mengumbar kata “I love you” justru jadi kekhawatiran baru buatnya. Dia takut kamu justru meragukan kebenarannya. Dia takut kau malah bertanya mengapa kalimat itu sering terlontar atau mudah saja tercetus. Dia juga takut kamu berpikiran bahwa ungkapan cinta justru jadi kamuflase belaka. Berkali-kali bilang cinta hanya akan membuatnya terperangkap dalam kalimatnya sendiri. Bisa-bisa kamu malah berpikir kalau dia itu mudah bilang “I love you” kepada banyak perempuan. Itulah yang membuatnya was-was. Sebab, buat dia, kata cinta itu teramat sakral, dan cukup diungkapkan lewat bahasa mata yang sudah pasti kalian ketahui sendiri.
Jadi apa yang kau ragukan lagi? Masihkah kau menuntutnya berbicara “I love you”?