Sebenarnya nggak salah kalau kamu memiliki harapan tertentu saat memiliki pasangan. Misalnya ingin pasangan yang pengertian, pasangan yang romantis, atau pasangan yang suka memberikan hadiah.
It’s totally okay. Asalkan jangan jadikan keinginan tersebut jadi sebuah keharusan saat kamu menjalani hubungan. Apalagi sampai memiliki harapan yang nggak realistis terhadap pasangan, yang bukan tidak mungkin justru bisa menghancurkan hubungan kalian berdua.
Lalu, apa saja harapan tak realistis yang sebaiknya nggak kamu miliki terhadap pasangan dan hubungan yang dijalani? Ini beberapa di antaranya.
1. Kamu harus selalu menjadi pusat kehidupan pasangan
Saat PDKT, pasangan tentu saja akan memusatkan seluruh perhatiannya untuk memenangkan hatimu. Tapi, begitu sudah berhasil mendapatkannya, tidak jarang laki-laki langsung kembali ke sifat aslinya.
Meskipun ini sebenarnya sangat wajar, kamu mungkin merasa pasangan mengabaikan atau nggak peduli lagi. Padahal, pasangan sebenarnya nggak berkewajiban untuk menjadikan kamu sebagai pusat kehidupannya.
Ingat, kita semua memiliki kewajiban yang harus dipenuhi, termasuk kepada teman dan keluarga. Begitu juga dengan pasanganmu. Jadi, daripada memaksanya, kamu juga lebih baik temukan hal-hal yang akan menyita waktumu selain pasangan.
2. Pasangan harus bisa membaca pikiranmu atau tahu apa keinginanmu
Please, pasangan bukan peramal yang bisa melakukan hal tersebut. Pemikiran seperti, "Jika dia nggak bisa mengatakan apa yang aku pikirkan atau bagaimana perasaanku, maka dia nggak mencintaiku" adalah pikiran yang nggak sehat.
Mengharapkan pasangan bisa membaca pikiranmu sangat nggak realistis dan bisa merusak hubungan.
Hal yang paling penting adalah komunikasi, jadi biasakan meminta apa yang kamu butuhkan, bukan hanya mengharapkan pasangan bisa mengerti dengan sendirinya. Cara terbaik agar hubungan langgeng adalah dengan sengaja dan sadar memberikan umpan balik pada pasangan sehingga dia tahu apakah yang dilakukannya benar.
3. Meminta pasangan untuk selalu sepakat dalam hal apa pun
Mungkin kamu benci konfrontasi, jadi kamu berpikir jika kamu dan pasangan selalu sepakat maka hubungan akan selalu adem ayem, damai, tanpa persoalan. Sayangnya, nggak seperti itu polanya.
Kenyataannya, kamu dan pasangan memiliki latar belakang, kepercayaan, dan pemikiran aneh yang berbeda sehingga sebenarnya sangat tidak apa-apa jika terjadi ketidak setujuan. Kamu bisa saja merasa setuju untuk tidak setuju dan begitu juga dengan pasangan.
Dengan mengetahui hal ini, itu akan membantu kamu dan pasangan untuk memilih apa yang penting dan apa yang tidak untuk hubungan, serta belajar untuk dapat berkompromi.
4. Hubungan mudah dijalani tanpa adanya rintangan
Hubungan yang dilandasi dengan rasa cinta bukan menjadi jaminan hubungan tersebut akan berjalan lancar. Pasti akan ada batu-batu kerikil—baik kecil maupun besar—yang akan menjadi rintangan.
Seperti yang disebutkan pada poin kedua, komunikasi adalah kuncinya. Jika ingin hubunganmu dengan pasangan lebih lancar dan lebih mudah untuk dijalani, mulailah berkomunikasi dengan lebih baik.
Perlahan, hubungan yang sebelumnya mungkin terasa sulit untuk dijalani akan mulai membaik dan berubah menjadi fantastis, karena kamu dan pasangan menyadari bahwa hubungan memang tidak mudah dan perlu usaha lebih untuk menjalaninya.
5. Pasangan harus berubah untuk dirimu
Banyak laki-laki takut berkomitmen, karena harapan perempuan yang menginginkan mereka berubah. Padahal menurut penelitian, laki-laki dan perempuan sangat berbeda. Cara kedua lawan jenis ini dalam memandang dunia dan memecahkan masalah kita sangat berbeda.
Tahukah kamu kalau mengharapkan pasangan berubah berarti kamu nggak menghargai dirinya apa adanya? Beberapa laki-laki mungkin akan berubah untuk seorang perempuan, tapi itu terjadi jika dia memang menginginkannya.
Jadi, daripada meminta pasangan untuk berubah hanya untuk dirimu sendiri, lebih baik kamu berkompromi dengan pasangan dan mulai menerima dia apa adanya.
6. Mengharapkan keamanan finansial dari pasangan
Banyak perempuan dibesarkan dengan pemikiran bahwa seorang laki-laki akan datang dari suatu tempat dan memberi keamanan finansial padanya.
Padahal, pemikiran seperti ini sama sekali nggak realistis. Mengapa? Karena pasangan suatu saat pasti akan pergi, baik karena perceraian atau kematian. Jadi, kamu nggak bisa sepenuhnya mengharapkan keamanan finansial hanya dari pasangan.
Lagipula, jika kamu memiliki harapan ini, kamu akan berhenti menghormati pasangan begitu penghasilannya lebih sedikit. Hal ini bisa menimbulkan masalah baru dalam hubungan.
Hubungan yang sehat memang nggak selalu sempurna. Tapi, begitu kamu berhenti mengharapkan hal-hal ini, kamu akan meningkatkan kualitas hubungan dengan pasangan untuk tahun-tahun mendatang.