Bela, pernahkah kamu tergila-gila pada seseorang, meski hanya baru bertemu sesaat atau bahkan baru berinteraksi singkat? Jika pernah, mungkin kamu mengartikannya sebagai cinta pada pandangan pertama. Tapi, bisa jadi kamu sebenarnya sedang mengalami limerence, lho.
Apa itu limerence?
Limerence adalah keadaan ketika seseorang memiliki ketertarikan atau obsesi romantis terhadap orang lain secara berlebihan. Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh psikolog, Dorothy Tennov, pada tahun 1970-an dan disebut erat berkaitan dengan gaya keterikatan tidak aman yang dimiliki seseorang. Di samping itu, limerence juga bisa timbul akibat rendahnya harga diri, stres, hingga rasa kesepian.
Di kesempatan kali ini, Popbela akan membahas 6 tanda seseorang yang mengalami limerence, dikutip dari laman Eye, Mind, Spirit. Langsung saja kita simak bersama ulasannya berikut ini, yuk!
1. Pikiran hanya terfokus pada orang yang disukai
Tanda yang pertama adalah pikiranmu dipenuhi tentang seseorang yang membuatmu tergila-gila. Saking terfokusnya pikiranmu tentang dia, kamu kesulitan untuk fokus kepada hal lain. Saat bekerja, belajar, atau sedang mengobrol dengan orang lain, pikiranmu pasti akan melayang kembali kepada orang yang kamu sukai.
Nggak hanya itu saja, limerence membuatmu terus mengingat segala interaksi tentangnya yang seringkali terjadi di luar kendalimu.
2. Menganggap sosok yang disukai itu sempurna
Saat kamu mengalami limerence, kamu akan mengidealkan sosok yang kamu sukai tersebut. Kamu merasa bahwa ia punya kepribadian yang sempurna dan cenderung mengabaikan kekurangan atau bahkan red flags yang ia miliki.
Kamu pun mungkin menciptakan gambaran ideal tentangnya, dan bukan kenyataan yang ia tunjukkan padamu. Sampai-sampai segala sikap ataupun perkataannya padamu itu terasa mendalam dan membuatmu makin terobsesi padanya.
3. Ketergantungan emosional yang besar
Ketika kamu mengalami ketergantungan emosional yang sangat kuat pada orang yang kamu sukai, besar kemungkinan kamu berada dalam keadaan limerence.
Sering kali kamu membutuhkan validasi, timbal balik, dan perhatian darinya supaya kamu merasa tenang dan aman. Kata-kata dan tindakannya juga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap emosimu. Maka dari itulah, kamu jadi terobsesi untuk terus-menerus mencari kepastian apakah dia memiliki minat padamu atau tidak.
4. Hipersensitif terhadap gerak-gerik orang yang membuatmu terobsesi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, limerence akan membuatmu sangat terfokus pada orang yang kamu sukai. Ini juga termasuk menjadi sangat sensitif tentang tanda kasih sayang dan cinta yang ia tunjukkan padamu, entah dalam bentuk perkataan atau sikapnya. Kamu mungkin menganalisis setiap gerakan mereka, mencari arti tersembunyi di baliknya, serta sangat berharap perasaanmu terbalaskan.
Bukan cuma itu saja, perhatian atau kebaikan yang ia berikan padamu akan terasa sangat berarti dan memberimu kegembiraan yang besar.
5. Terdapat emosi yang intens
Limerence bisa ditunjukkan dengan adanya emosi yang intens, yakni ketika perasaanmu berbalas atau saat kamu sedang berada di depan orang yang kamu sukai. Ini ditandai dengan jantung yang berdebar kencang, rasa bahagia yang meluap-luap, hingga euforia yang amat intens.
Namun sebaliknya, saat perasaanmu tak terbalaskan atau saat kamu merasa ada jarak di dalam hubunganmu, kamu sangat rentan merasa putus asa, cemas, hingga kesedihan yang teramat dalam.
6. Kecemburuan dan ketakutan berlebihan akan penolakan
Tanda seseorang mengalami limerence yang terakhir adalah rasa takut akan penolakan dan sikap posesif. Dalam keadaan limerence, kamu akan terus-menerus khawatir akan kehilangan perhatian atau kasih sayang dari orang yang membuatmu tergila-gila, Bela.
Saat kamu melihat dia berinteraksi dengan perempuan lain, akan segera memicu perasaan cemburu dan tidak aman. Kamu pun akan bergegas membandingkan dirimu dengan perempuan itu karena ketakutan bahwa orang tersebut akan mengambil minat serta kasih sayangnya darimu.
Itulah tadi 6 tanda seseorang yang mengalami limerence. Bagaimana menurutmu, Bela?