Pernah nggak Bela, kamu merasa kalau selama ini saat menjalin hubungan dengan seseorang selalu gagal tanpa tau apa penyebabnya? Atau mungkin pernah putus dengan seseorang yang sangat memahamimu dan menyesal karena telah membuat keputusan yang salah?.
Keputusan merupakan sebuah tindakan akhir atas apa yang dipilih. Karena sudah dipikir matang, seharusnya kita bisa menerima konsekuensi atas keputusan apa yang diambil, salah satunya keputusan untuk mengakhiri hubungan.
Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan sebelum membuat keputusan, nih, Bela.
1. Berpikir sebelum membuat keputusan.
Berpikir sebelum bertindak memang dibutuhkan agar kita terhindar dari membuat keputusan yang salah. Cara berpikirnya bisa dengan menilai perasaanmu sejauh ini. Apakah saat bersamanya kamu merasa nyaman atau selalu galau, Bela?
Hindari membuat keputusan berdasarkan emosi, berjanji ketika senang atau membuat keputusan saat sedang sedih dan marah. Karena ketika kita mencapurkan emosi, maka nalar kita nggak akan berjalan.
2. Pelajari dirinya dan lingkungannya.
Kamu tentu dikenalkan dengan teman-teman dan keluarganya kan, Bela? Selain melihat pasanganmu secara pribadi, yakni kesehariannya denganmu, kamu juga bisa menilai dia dari siapa teman-teman dan keluarganya. Karena bagaimanapun juga, semua karakter atau yang memengaruhi keputusannya akan berdasarkan dengan siapa ia paling sering menghabiskan waktu.
Kalau sekiranya teman-temannya atau keluarganya negatif, maksudnya sering melakukan hal-hal yang bertolak belakang dengan norma sosial dan agama, tentu berpisah dengannya bisa jadi alternatif yang baik. Hal tersebut juga untuk melindungi masa depanmu, Bela.
3. Dengarkan teman dan keluargamu.
Memang, mendengarkan semua penilaian orang lain atau komentar orang lain nggak akan pernah ada habisnya. Tapi kamu bisa kok mendengar terlebih dahulu tanggapan teman dan keluargamu mengenai pilihanmu tersebut.
Bisa jadi ada hal-hal yang kamu lewatkan. Sudut pandang orang lain juga bisa menjadi pelengkap untuk membuat keputusan.
4. Bandingkan dirimu setelah dan sebelum bersamanya.
Seharusnya, hubungan yang positif itu adalah hubungan yang membuat masing-masing individunya berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Yang tadinya kamu nggak suka tepat waktu, karena pasanganmu tipikal on time, lambat laun kamu jadi on time seperti pasanganmu.
Jangan sampai, karena kamu berhubungan dengannya, kamu malah mengikuti sikap nggak baiknya dan malah banyak melakukan hal negatif. Tentu aja hubungan tersebut nggak harus kamu pertahankan.
5. Evaluasi hubunganmu.
Salah satu cara mengevaluasi hubunganmu biasanya kamu gunakan saat kalian break. Kalian akan sama-sama meninjau, apakah hubungan ini perlu dipertahankan atau nggak. Siapa tau kalian memang punya prinsip yang nggak bisa menyatu dan berpisah merupakan jalan terbaik.
Ketika mengevaluasi, kamu bisa memprediksi juga ke depannya akan seperti apa agar kamu bisa menerima segala konsekuensinya. Jangan sampai setelah membuat keputusan, kamu akhirnya menyesal dan meminta hubungan kalian bersama kembali.