Baru saja kemarin, vokalis One Republic, Ryan Tedder yang kebetulan sedang berada di Indonesia curhat tentang betapa macetnya Jakarta melalui di Instagram. Katanya ia nggak akan mengeluh lagi tentang kemacetan di Los Angeles setelah merasakan sensasi macet di Jakarta, Bela. Wah, memang separah itu, ya, macet di Jakarta?
Kemacetan lalu lintas terjadi ketika pengguna perjalanan jalan raya melebihi volume jalan raya. Saat lalu lintas kendaraan meningkat, otomatis para pengemudi, penggerak barang, dan baik pengendara maupun penumpang kendaraan umum kehilangan waktu, dan tentunya dapat menghabiskan lebih banyak bahan bakar. Biasanya kemacetan terjadi pada jam-jam sibuk.
Nggak cuma Jakarta, kok, menurut Indeks Lalu Lintas TomTom 2022 lalu lintas di kota-kota ini juga juga bisa membuat orang ‘tua di jalan’. Kota mana sajakah? Lantas Jakarta menempati posisi ke berapa, ya?
10. Bogotá – Kolombia
Kota Bogotá di Kolombia menjadi kota dengan peringkat ke-10 di dunia sebagai kota termacet. Lalu lintas di kota tersebut pada tahun 2022 menunjukkan bahwa waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menempuh jarak 10 km adalah 26 menit 20 detik meningkat sebesar 50 detik dari tahun sebelumnya.
Dalam setahun para pengguna jalanan harus menghabiskan 249 jam untuk mengemudi, dan 130 jam di antaranya disebabkan karena macet. Total kemacetan di kota Bogota pertahunnya setara dengan 5 hari, 10 jam.
Waktu paling macet ditunjukkan pada hari Rabu sekitar pukul 18.00-19.00 waktu setempat. Pada saat itu pengemudi harus menghabiskan waktu sekitar 37 menit untuk menempuh jarak 10 km, Bela.
9. Manila – Filipina
Kota Manila di Filipina masuk ke dalam 10 besar kota termacet di dunia. Menurut data per tahun 2022, pengemudi di kota itu membutuhkan waktu sekitar 27 menit untuk menempuh jarak 10 km.
Waktu paling macet di Manila terdapat di hari Jumat pukul 18.00 - 19.00 waktu setempat, dengan pengemudi membutuhkan 10 menit lebih lama dari waktu rata-rata. Lalu, dalam setahun pengemudi harus menghabiskan setara 4 hari, 4 jam hanya untuk kemacetan hal itu setara dengan 1047 kg CO2 yang dipancarkan.
8. Lima – Peru
Selanjutnya, ada kota Lima di Peru yang menempati posisi ke-8. Lalu lintas di jalan per tahun 2022 menunjukan bahwa pengemudi kendaraan harus menempuh waktu 27 menit 10 detik untuk menempuh jarak 10 km, Bela.
Pengemudi di kota Lima dalam setahun rata-rata menghabiskan 254 jam lamanya untuk mengemudi, dan 130 jam di antaranya disebabkan kemacetan. Kemacetan dalam setahun jika kalkulasikan berarti setara dengan 5 hari, 10 jam, lho.
7. Bucharest – Romania
Sepuluh detik lebih lama dibanding dengan negara sebelumnya, Bucharest di Rumania menempati posisi ke-7 sebagai kota termacet di dunia menurut Indeks Lalu Lintas TomTom 2022. Waktu tempuh per 10 km adalah 27 menit 20 detik.
Di Bucharest sendiri pengemudi membutuhkan rata-rata 140 jam, atau hampir 6 hari untuk berkutat dengan kemacetan. Selain itu, dalam setahun pengemudi dengan kendaraan pribadi bisa menghabiskan 3439 RON/ Rp11 juta untuk bahan bakar.
6. Pune – India
Kota Pune di India menjadi salah satu kota di kawasan Asia yang masuk ke dalam 10 besar kota termacet di dunia. Bagaimana tidak, berdasarkan data tahun 2022, pengemudi di kota ini membutuhkan waktu mencapai 27 menit 10 detik untuk menempuh jarak 10 km.
Pada jam-jam sibuk, waktu tempuh bertambah menjadi 14 – 19 menit per 10 km, itu berarti rata-rata kecepatan hanya 17 - 20 km/jam, Bela. Dalam setahun, pengemudi di Pune harus menghabiskan waktu sebanyak 249 jam dan 121 jam di antaranya dikarenakan kemacetan.
5. Milan – Italia
Selanjutnya, ada kota Milan di Italia yang masuk ke jajaran kota termacet di dunia. Pada jam-jam sibuk pengemudi membutuhkan waktu 38 menit untuk menempuh jarak 10 km, atau setara 18 km/jam.
Berbeda dari ke-5 negara di atas, jam paling sibuk di Milan berada di pagi hari, yakni pada Selasa pukul 08.00-09.00 waktu setempat. Rata-rata pengemudi kendaraan umum menghabiskan 259 jam di jalanan dan 126 di antaranya disebabkan kemacetan.
4. Sapporo – Jepang
Nggak bisa dipungkiri kalau Jepang menjadi salah satu negara tersibuk di dunia. Melalui data pada tahun 2022, waktu tempuh perjalanan di Jepang meningkat 11 menit pada jam-jam sibuk. Untuk menempuh jarak 10 km di jam sibuk kamu membutuhkan waktu mencapai 35 menit, lho.
Namun, karena sistem transportasi yang terbilang memadai, dalam setahun pengendara kendaraan pribadi hanya menghabiskan waktu 81 jam dalam kemacetan, Bela.
3. Dublin – Irlandia
Pengemudi di Dublin, Irlandia, paling menderita. Rata-rata keseluruhan perjalanan 10 km di pusat kota Dublin memakan waktu 28 menit 30 detik. Mereka kehilangan waktu terbanyak karena lalu lintas pada jam sibuk di kota mana pun dalam indeks: tepatnya 145 jam sepanjang tahun.
Pengemudi rata-rata di kota Irlandia menghabiskan lebih dari 277 jam perjalanan tahun lalu. Itu artinya lebih dari satu jam per hari kerja hilang untuk bepergian, dengan sekitar setengah dari waktu itu disebabkan oleh arus lalu lintas yang padat
2. Bengaluru – India
Dalam daftar kali ini, 2 kota di India dinobatkan sebagai kota termacet di dunia. Lebih parah dibanding dengan kota Pune, pengemudi di Bengaluru membutuhkan waktu mencapai 36 menit untuk menempuh jarak 10 km di jam-jam sibuk.
Di Bengaluru, pengemudi kehilangan 134 jam setahun karena lalu lintas, padahal pada umumnya waktu tempuh di India hanyalah 25 menit 40 detik di jam-jam sibuk, itu berarti kamu membutuhkan 11 menit lebih lama jika berkendara di kota tersebut dibandingkan dengan kota-kota lain di India.
1. London – Inggris
Rata-rata warga London menghabiskan 325 jam perjalanan yang mencengangkan selama jam sibuk tahun lalu. 139 jam dari itu adalah hasil dari kemacetan, yang disebabkan dampak jalan dalam kota London yang lambat, kompleks, dan berliku terhadap lalu lintas.
Meski kondisinya optimal, masih membutuhkan waktu yang relatif lama untuk bepergian melintasi pusat kota London. Pengemudi di kota London hanya bisa menempuh kecepatan rata-rata sekitar 14 km/ jam, lho. Itu artinya di jam sibuk untuk menempuh jarak 10 km saja kamu harus menghabiskan waktu selama 43 menit. Waw, definisi tua di jalan beneran, ya?
Jakarta urutan berapa?
Berdasarkan Indeks Lalu Lintas TomTom 2022, Indonesia berada diurutan ke-29 di dunia dan urutan ke-9 di Asia. Dalam setahun masyarakat Indonesia menghabiskan waktu selama 214 jam untuk bepergian, dan 106 jam lamanya disebabkan karena kemacetan.
Selama jam-jam sibuk pengendara membutuhkan extra waktu mencapai 18 menit, atau rata-rata perjalanan 34 menit per 10 km. Kecepatan yang dibutuhkan pada jam sibuk yaitu hanya 19 km/jam.
Jumat pukul 17.00 - 18.00 WIB adalah jam paling crowded di Jakarta, untuk menempuh jarak 10 km di hari itu pengemudi harus memakan waktu rata-rata: 32 menit 20 detik.