#IAMREAL: Chintya Tengens, Traveler yang Sempat Jadi Rapper Lokal

“Kita bermimpi aja dulu dan diaminin"

#IAMREAL: Chintya Tengens, Traveler yang Sempat Jadi Rapper Lokal

Mungkin masih belum banyak yang mengenal sosok Chintya Tengens, namun pecinta travelling pasti familiar dengan perempuan asal Ambon ini. Nepal, India, Papua, Jepang, hanya sebagian nama negara yang sudah pernah dikunjunginya. Serunya perjalanan Chintya ke negara-negara tersebut juga tampak diabadikan dalam akun instagram pribadinya. Namun, tak banyak yang tahu dibalik semua foto-fotonya tersebut banyak cerita memalukan, mengejutkan, bahkan menyedihkan yang pernah dialami Chintya. 

Di tema Journey untuk kampanye #IAMREAL kali ini, Chintya berbagai pengalaman dan tips untuk menjadi traveler

Mulai dari Rapper Lokal dan ikut modelling hingga 'terjebak' menjadi Traveler

#IAMREAL: Chintya Tengens, Traveler yang Sempat Jadi Rapper Lokal

Meski memiliki kampung halaman di Ambon, bukan berarti di sanalah Chintya mengawali karirnya sebagai traveler. Ia mengaku profesinya sekarang ini bermula dari ketidaksengajaan.

"Dulu, gue itu SMA di Ambon, pas kuliah baru pindah ke Jakarta. Waktu dari Ambon itu sebenarnya, gue berkarir jadi Rapper lokal. Tapi kurang sukses, suksesnya di Ambon doang, soalnya kalau keluar nggak ada yang ngerti Haha!"

"Terus nyampe di Jakarta karena dulu pacarnya kakakku itu model, jadi kayak sering diajakin modelling dan segala macem gitu. Nah, waktu zamannya Twitter masih hits banget, ada yang mention "nih ada yang nyari host buat program petualang". Akhirnya gue coba interview dan ditanyainlah macem-macem. Waktu itu yang datang interview lumayan banyak dengan gayanya mereka sangat petualang sedangkan gue feminin banget. Serius, gue waktu itu datang pake rok tutu warna merah, sepatu wegdes, pake bulu mata palsu. Sempet kepikiran nih gue salah alamat apa gimana, Oh my God!"

"Gue waktu itu ditanyain , "udah pernah naik gunung mana?'' naik gunung bromo pake kuda lagi haha! Terus nggak berapa lama ditelfon keterima dan langsung jalan ekspedisi pertama ke Semeru. Dari situlah mulai suka travelling dan jadi banyak belajar juga dari orang lokalnya, daerahnya, alamnya." 

Setiap tempat punya kisahnya masing-masing

Papua dan Sumba, segelintir destinasi yang dikunjungi Chintya  tersebut diakui meninggalkan kesan mendalam baginya. Ia menyampaikan setiap tempat memiliki ceritanya masing-masing. 

"Itu sebenarnya cukup sulit untuk dijawab karena setiap tempat pasti beda ceritanya. Hal yang menariknya juga beda. Tapi kalau aku sih paling suka berbaur dengan orang lokal. Aku bukan tipe yang travelling, terus cari tempat yang bagus untuk difoto. Ya, memang sekarang dunia tuh sosial media banget yah. Tapi terkadang, aku tuh kayak pengen main aja sama orang lokal. Ikut orang lokal kegiatannya apa, nyari ikan, panen madu, kemudian kayak wah coba waktu itu aku foto yah pasti lucu. Tapi ya udahlah, kan nggak semua hal harus ditangkap dengan mata kamera juga. Bisa juga kita tangkap dengan mata sendiri dan disimpan.

Saat ingin bepergian, Chintya mengaku jika inspirasi untuk menuju suatu destinasi ia dapatkan dari mana saja seperti hasil foto teman, buku hingga menonton film. Namun, terkadang destinasi yang dituju tersebut nggak sesuai ekspetasi. Tak melulu memiliki cerita menyenangkan, Chintya juga pernah merasa malu, jengkel dan sempat mengalami cultural shock.

"Aku tuh suka banget makanan Indonesia, apa pun itu. Pernah sebulan di Nepal tuh makannya kari. Seminggu pertama sih masih fine, minggu kedua tuh udah nyari makanan Korea, terus minggu ketiga cari makanan Jepang. Dan minggu keempat udah nyari tiket pulang lebih cepat haha! Waktu di Nepal dan India tuh walaupun jalan sepi ternyata semua orang tetap klakson.

Jadi biasanya orang-orang selama ini tahunya ulat sagu itu dimakannya mentah kan? Nah, gue waktu lagi syuting makan langsung dari pohon. Orang sananya, “ih nona kita itu masak dulu.” Selama ini gue lihat referensi ulat sagu makan langsung tuh darimana yah haha! Aku diketawain gitu sama orang lokalnya.

Travelling mengajarkan untuk banyak bersyukur

Rasanya kalau mendengar atau melihat foto-foto perjalanan Chintya di Instagram, terlintas keinginan untuk mencoba travelling. Namun, keinginan tersebut harus dipangkas kenyataan soal budget dan ketakutan berada di Negara asing. Padahal menurut Chintya, travelling bisa mengajarkan banyak hal dan urusan uang bisa ditabung serta pintar-pintar mencari tiket murah.

"Dengan travelling lu bisa belajar banyak bersyukur. Belajar bahwa selama ini lu ga tahu banyak. Kita bisa lebih open minded, kita bisa lihat perbedaan dari seluruh dunia. Jangankan dari seluruh dunia, di Indonesia aja banyak banget yang beda-beda dan kita bisa menerima itu. Jadi orang yang rasional dan toleransinya tinggi. Wajar sih kalau manusia ada ketakutan, cuma rasanya apa sih yang harus ditakutkan secara berlebihan gitu. Apalagi sekarang kita udah tinggal di zaman teknologi canggih gitu, mau cari jalan tinggal buka maps."

"Jangan terlalu sering nongkrong di luar haha! Nabung dan berburu tiket murah. Misalnya, kayak kemarin pulang pergi ke Jepang cuma Rp 2,5 juta dan ke India Rp 2,3, itu aku beli dulu aja tiketnya. Masalahnya di sana gimana ya ntar-ntaran. Nabung lagi untuk di sananya gitu."

Chintya juga mengaku jika masih banyak destinasi yang ingin dikunjunginya seperti Austria, Iceland, Leuser dan Binaiya. 

"Kita bermimpi aja dulu dan diaminin gitu, kalau tepat waktunya, pasti akan terjadi kok."

Photo credit:

Photographer: Yohan Liliyani

Makeup & Hair: Shella & Sari from Hello Beauty

Stylist: Geofanny Tambunan

Fashion Editor: Michael Richards

Faux fur: Zara

Kemeja: Localstrunk

Jaket, celana, dan sepatu milik model

Lokasi: Dharmawangsa Studio

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved