7 Tradisi Ramadan di Turki, Termasuk Bagi-Bagi Hadiah

Pengalaman Ramadan yang spektakuler

7 Tradisi Ramadan di Turki, Termasuk Bagi-Bagi Hadiah

Perayaan bulan suci Ramadan tak hanya diselenggarakan di Indonesia saja. Tapi juga di berbagai negara di dunia, salah satunya di Turki.

Menyambut datangnya bulan suci penuh berkah ini, masyarakat Muslim Turki turut memperingatinya dengan penuh semarak dan kemeriahan. Biasanya Ramadan di Turki diwarnai dengan beragam tradisi unik yang menggambarkan kultural serta aspek spiritual maasyarakat Turki. Tidak mengherankan jika Ramadan di Turki hadir dengn atmosfer yang istimewa dan lekat dengan kebersamaan.

Selain menambah semarak Ramadan, tradisi ini menjadi representasi akan makna mendalam tentang bulan suci. Mulai dari berbagi hadiah kepada sahabat dan keluarga hingga menyantap kolum, yuk kita intip 6 tradisi unik Ramadan di Turki.

1. Menikmati güllaç dan lokum

7 Tradisi Ramadan di Turki, Termasuk Bagi-Bagi Hadiah

Bukan cuma di Indonesia, Turki juga punya takjil segar dan manis khas Ramadan untuk berbuka puasa. Mereka adalah güllaç dan lokum. Güllaç merupakan hidangan pudding berbahan dasar campuran tepung beras dan air mawar. Teksturnya lembut dan rasa manisnya sangat pas. Sentuhan unik dari takjil ini terletak pada aroma khas air mawarnya yang segar dan menyejukka perut setelah seharian berpuasa.

Sementara lokum biasanya jadi camilan favorit saat Ramadan tiba. Permen khas Turki ini terbuat dari gula dan tepung maizena. Rasanya manis dan teksturnya kenyal di mulut. Karena kekenyalannya, permen ini cocok buat kamu yang punya gigi sensitif.

2. Momen kadir gecessi penuh tradisi

Malam Lailatul Qadr merupakan malam paling istimewa di bulan Ramadan yang paling dinanti kehadirannya. Di Turki, malam penuh kemuliaan ini disebut dengan kadir gecessi. Disebutkan dalam Alquran bahwa malam Lailatul Qadr merupaka malam yang lebih baik dari seribu bulan. Karena pada malam ini, momen turunnya Alquran sebagai petunjuk bagi umat manusia terjadi.

Malam Lailatul Qadr jatuh pada salah satu malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Untuk menyambut datangnya kadir gecessi, umat Muslim Turki akan berbondong ke masjid. Mereka melaksanakan tradisi yatsı duası atau memanjatkan doa yatsı sambil mengangkat tangan ke atas. Tradisi ini melambangkan rasa syukur dan doa untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

3. Tradisi hediyelik

Jika Indonesia ada tradisi bagi-bagi THR, maka di Turki ada tradisi hediyelik. Tradisi ini dilakukan dengan saling memberi hadiah kepada keluarga dan sahabat. Tapi seiring berjalannya waktu, tradisi hediyelik kian meluas dengan membagikan buah tangan kepada tetangga atau orang asing di jalanan.

Tak selalu mahal, kamu bisa memberikan hadiah dengan harga terjangkau namun tetap bermanfaat. Misalnya saja makanan, pernak-pernik, pakaian, atau kerajinan tangan. Karena makna utama dari tradisi hediyelik bukanlah untuk ajang pamer.

Tradisi merupakan simbol perhatian dan rasa syukur kepada sesama. Satu yang terpenting adalah makna di balik pemberiannya sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang di bulan Ramadan.

4. Mahalle sofrasi

Ternyata tradisi buka puasa bersama bukan milik Indonesia saja. Saat Ramadan tiba, muslim di Turki setidaknya melaksanakan tradisi mahalle sofrasi bersama tetangga di suatu perumahan atau kawasan. Dalam tradisi istimewa ini, semua orang akan berkumpul di meja panjang yang terbentang di jalan.

Semakin menggiurkan, meja ini berisikan macam hidangan lezat, mulai dari sup, salad, hidangan utama, hingga hidangan penutup yang dibawa oleh setiap keluarga. Lebih dari sekadar bersilatuhrami, momen spesial ini lahir untuk merajut ikatan kekeluargaan dan kebersamaan di bulan Ramadan. Tradisi ini memiliki makna akan kemurahan hati dan berbagi di bulan suci.

5. Tradisi pawai sahur

Menjelang sahur, orang-orang Muslim di Turki akan menggelar pawai kecil dengan memainkan davul, gendang tradisional Turki, dan zurna (alat musik tiup yang khas) di jalanan. Alunan merdu dari irama kedua alat musik ini telah menciptakan malam sahue yang energik. Tradisini ini lekar akan atmosfer penuh semangat yang menggema untuk menyambut santap sahur.

Bukan hanya membangunkan orang-orang untuk sahur, tradisi ini juga dilaksanakan sebagai bentuk kebersamaan dan mengingatkan kita akan datangnya bulan suci Ramadan. Kebiasaan ini telah berlangsung berabad-abad dan cukup populer di Turki. Merupakan representasi akan datangnya Ramadan sebagai sesuatu yang meriah dan ceria.

6. Askıda ekmek

Ada banyak cara untuk berbagi kebaikan terhadap sesama di Bulan Ramadan ini. Masyarakat Muslim Turki misalnya. Selama bulan Puasa, mereka biasanya akan melakukan tradisi Askıda ekmek atau membelikan sisa roti dari toko roti untuk orang yang kurang mampu. Melansir Daily Sabah, tradisi ini lahir dari kebiasaan para sahabat Nabi Muhammad yang selalu membagikan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan, terlebih selama bulan Ramadan. 

Dalam tradisi mulia ini, orang-orang akan membeli roti lebih banyak di toko roti. Nantinya, roti-roti ini akan digantung di depan toko roti. Sehingga, orang-orang kurang mampu seperti pengemis atau tunawisma bisa mengambil roti ini secara gratis.

7. Ramazan topu

Ramazan topu terbilang menjadi tradisi Ramadan di Turki yang unik dan legendaris. Di mana tradisi ini akan menembakkan meriam saat waktu berbuka puasa sudah tiba. Mulanya kebiasaan ini lahir dari era Kesultanan Utsmaniyah. Saat masyarakat di zaman itu akan menembakkan meriam sebagai tanda untuk mengumumkan waktu berbuka puasa.

Meski terdengar ekstrem, langkah ini dilakukan  untuk memberi tahu orang-orang yang berpuasa bahwa waktu untuk berbuka puasa telah tiba. Pada saat ini, suara meriam akan terdengar di seluruh kota dan diikuti oleh adzan yang dikumandangkan oleh seorang muadzin.

Itulah tadi tradisi puasa Ramadan di Turki. Unik-unik ya, Bela.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved