Selama bulan Ramadan, tradisi yang umumnya ada di Indonesia adalah buka puasa bersama, tarawih berjamaah dan diakhiri dengan mendengarkan ceramah, hingga saling berkirim ketupat lebaran di akhir bulan Ramadan.
Tapi, kamu pernah penasaran nggak, sih, bagaimana umat Islam di negara lain melalui bulan Ramadan selain dengan berpuasa? Berikut Popbela sudah merangkum tujuh tradisi puasa Ramadan di berbagai negara yang harus kamu tahu. Apa saja, ya?
1. Hong Kong
Selama bulan Ramadan di Hong Kong, umumnya seluruh aktivitas akan terpusat di masjid, mulai dari berbuka puasa, salat berjamaah hingga saling berbagi kebutuhan di antara masyarakat setempat. Menurut Imam Besar Hong Kong, Muhammad Arshad, situasi Ramadan di Hong Kong terasa berbeda sejak Pandemi COVID-19 melanda tahun lalu.
Tahun 2020 lalu, masjid ditutup sekitar setengah bulan Ramadan. Setelahnya, masjid dibuka, namun dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Yakni para jamaah diwajibkan menjaga jarak, dan mengenakan masker selama salat di masjid.
“Ramadan tahun lalu dan tahun ini memang sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Saat ini, kami masih melaksanakan salat Tarawih di dalam masjid, dengan protokol kesehatan yang ketat. Kami pun tidak lagi melakukan berbuka puasa di masjid. Sebelum pandemi melanda, di Masjid Raya Kowloon, setiap malamnya, salat tarawih biasanya akan diikuti sekitar 1.500 sampai 2.000 jamaah. Namun saat ini, kami hanya melaksanakannya bersama staff masjid,” ujar Imam Besar Hong Kong, Muhammad
Arshad, seperti dikutip dari rilis yang diterima Popbela.
Sebelum pandemi, tradisi yang biasa dilakukan di Hong Kong adalah melakukan program kampanye untuk berbagi dengan komunitas non-Islam tentang Ramadan. Di masjid-masjid akan menggelar buka puasa bersama dan ceramah agama dengan mengundang ustad setiap harinya.
2. Maldives
Islam menjadi agama yang paling banyak dianut di Maldives. Negara kepulauan ini memiliki tradisi Ramadan yang cukup unik. Yakni, saat memasuki bulan Ramadan, selama tiga puluh hari, seorang penyair akan diminta membacakan Raivari atau puisi bertema Ramadan saat menjelang buka puasa.
3. Jepang
Tradisi di Jepang saat Ramadan tiba terbilang cukup sibuk. Beberapa minggu sebelum memasuki bulan Ramadan, masjid atau Islamic Center di masing-masing kota akan membentuk panitia yang bertugas selama Ramadan.
Nantinya, panitia ini akan menyusun beragam jadwal kegiatan keagamaan di masjid selama satu bulan penuh. Kegiatan yang digelar biasanya berupa buka puasa bersama, ceramah, dan bakti sosial.
Tak hanya itu, panitia ini juga bertugas membuat jadwal imsakiyah yang nantinya dibagikan untuk mereka yang beragam Islam, serta menerbitkan dan menyediakan buku-buku keagamaan.
4. India
Di India umat Islam menyebut Ramadan dengan Ramazan. Saat Ramadan tiba, para pria akan menggunakan kohl atau semacam celak mata pada mata mereka.
Dari segi kuliner, bihun menjadi hidangan favorit saat Ramadan tiba. Setiap rumah pasti akan menyajikan bihun dengan buah-buahan manis sebagai menu buka puasa. Selain bihun, ada pula ganghui, semacam bubur dari tepung dan beras yang disajikan bersama daging.
5. Prancis
Bulan Ramadan di Prancis ditandai dengan bermunculannya banyak pedagang yang menjual pernak-pernik dan makanan khas Ramadan. Kebiasaan ini pertama kali muncul di kawasan Couronne yang banyak didiami oleh penduduk keturunan Arab. Kemudian kebiasaan ini berkembang ke wilayah lainnya, salah satu yang paling ramai adalah di Jalan Pierre Tumbot, Paris.
6. Jerman
Saat memasuki bulan Ramadan, kita akan merasakan atmosfir Turki di berbagai wilayah di Jerman. Selain aktivitas di masjid dan Islamic Center yang meningkat secara signifikan, di berbagai restoran akan hadir menu-menu khas Ramadan yang banyak ditunggu.
Menu khas Ramadan di Jerman yakni suus (minuman berbahan baku gula hitam), dschellab (gula dan sirup kurma), qamruddin (jus aprikot), qata’ef (kue kering yang direndam sirup gula), dan kalladsch (adonan pilo isi kacang-kacangan).
7. Rusia
Rusia menjadi salah satu negara dengan puasa terpanjang, yakni selama 17 jam. Oleh karena itu, makanan menjadi salah satu hal paling penting bagi umat Islam karena sebagai bekal sahur untuk menjalani puasa yang cukup lama.
Tradisi puasa di Rusia dapat terlihat dari hadirnya kuliner bernama khingalsh (roti yang berisi labu dan keju) dan galnash (roti yang terbuat dari gandum). Tak hanya itu, ada pula minuman bernama kvaas yang terbuat dari fermentasi buah-buahan dan tidak mengandung alkohol.
Itulah tadi tradisi puasa Ramadan di berbagai negara. Tradisi Ramadan mana yang ingin kamu ikuti, Bela?