Setelah sebelumnya ditunda karena hujan lebat yang mengguyur Paris, akhirnya para athlet triathlon dapat berkompetisi dalam ajang Olimpiade Paris 2024, pada (31/7). Perlombaan triathlon sendiri terdiri dari lomba renang 1,5 km, bersepeda 40 km, dan lari 10 km.
Namun, setelah berenang sejauh satu mil melintasi Sungai Seine, atlet asal Kanada bernama Tyler Mislawchuk mulai muntah-muntah. Kabarnya, hal ini diakibatkan oleh kombinasi suhu panas dan kualitas air Sungai Seine yang buruk.
Sebelum digunakan sebagai tempat berkompetisi, lokasi yang sama sebagai tempat upacara pembukaan Olimpiade tersebut telah melewati berbagai prosedur. Bahkan, pemerintah Paris sampai menggelontorkan biaya lebih 1,4 miliar euro (Rp 24,74 triliun) untuk membersihkan Sungai Seine selama 10 tahun terakhir.
Bukan hanya untuk persiapan Olimpiade, namun pemerintah Paris memiliki rencana jangka panjang agar Sungai Seine dapat digunakan untuk berenang. Sayang, tak sedikit penonton yang merasa jika apa yang dilakukan oleh pemerintah belum cukup.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi dengan Sungai Seine? Berikut fakta menariknya.
1. Sungai Seine mengandung penyakit
Sungai Seine mengalir sejauh 485 mil melalui pedesaan sebelum bermuara di Selat Inggris. Sungai ini juga melintasi kota-kota lain termasuk Troyes dan Rouen sebelum mengalir ke pelabuhan Le Havre dan Honfleur.
Namun, di balik keindahan Sungai Seine, ternyata air sungai yang satu ini mengandung banyak bakteri E. coli. Bahkan, hingga Juni 2024, konsentrasi dari bakteri E. coli dan polutan lainnya masih sepuluh kali lipat melebihi standar federasi olahraga.
2. Tujuan jangka panjang untuk Sungai Seine
Nama 'Seine' dari Sungai Seine diambil berdasarkan Dewi Celtic Sequana—dewi sungai dalam kepercayaan Romawi—yang diyakini mendiami sumber air tersebut. Di tahun 1865, sebuah gua buatan dibangun untuk menjadi tempat berlindung bagi perwujudan sebuah patung dari Dewi Sequena.
Di tahun 2015, pemerintah Paris mengumumkan niat mereka agar Sungai Seine dapat digunakan untuk berenang kembali. Sebab, sebelum tahun 1923, berenang di Sungai Seine adalah hal yang lumrah bagi penduduk kota Paris.
Mega proyek tersebut kemudian dimulai dengan pendirian cekungan raksasa untuk menampung kelebihan air hujan, disertai pembangunan kembali pembuangan dan instalasi pengolahan air limbah.
Rencananya, pemerintah Paris akan membuka Sungai Seine secara umum untuk berenang di tahun 2025. Juga akan membangun tiga tempat pemandian umum untuk warga Paris.
3. Apa saja yang dilewati oleh Sungai Seine?
Situs UNESCO mencatat sejumlah monumen utama dan serangkaian mahakarya arsitektur yang dibangun pada abad pertengahan hingga abad ke-20 yang berdiri di sepanjang aliran Sungai Seine.
Di antaranya termasuk bangunan Katedral Notre-Dame dan Sainte Chapelle yang dibangun pada abad pertengahan, Pont Neuf yang menggambarkan semangat Renaisans Prancis, hingga Museum Louvre, Grand Palais of the Champs Elysées, Menara Eiffel, dan Palais de Chaillot.
Berkat nilai budaya dan sejarahnya, tepian Sungai Seine diakui sebagai Situs Warisan Budaya UNESCO di tahun 1991.
Itulah beberapa fakta menarik dari Sungai Seine di Paris. Salah satu alasan mengapa sungai ini tercemar adalah karena saat hujan lebat air akan membanjiri saluran air bawah tanah dan sistem pembuangan limbah kota. Alhasil, limbah tak diolah pun terbuang ke Sungai Seine sehingga membuat sungai ini tercemar.