Hampir 10 ribu kasus positif COVID-19 tercatat pada 14 Juni 2021 kemarin. Rumah sakit rujukan yang tadinya berangsur lengang, kini kembali dipadati oleh pasien yang terpapar virus COVID-19 tersebut.
Hal yang lebih mengkhawatirkan adalah ditemukan varian baru COVID-19, yakni virus B1617 atau COVID Delta di beberapa daerah di Indonesia. Yakni di Kudus (Jawa Tengah), Jakarta (DKI Jakarta) dan Bangkalan (Jawa Timur).
Mutasi virus yang pertama kali ditemukan di India ini dinilai lebih ganas dari varian sebelumnya. Apa yang membuatnya lebih ganas dan apa gejalanya? Simak faktanya berikut ini.
Mutasi virus yang 60% lebih menular
Melansir dari NDTV.com, varian baru virus Corona B1617 jauh lebih menular. Bahkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan India, virus B1617 ini 60% lebih menular dibandingkan dengan varian mutasi virus sebelumnya.
Hal ini tentu mengkhawatirkan karena menular dengan cepat, yang mengakibatkan rumah sakit dan tenaga kesehatan kolaps. Berdasarkan informasi yang dirangkum dari BBC.co.uk, virus ini sudah menyebar ke berbagai negara. Salah satunya Inggris. Di Inggris, hampir 80% mereka yang terinfeksi, terpapar COVID-19 varian B1617. Varian ini juga sudah ditemukan di Kudus, Jawa Tengah pada awal Juni 2021.
Mayoritas pasien COVID-19 varian baru mengalami diare hebat
Melansir dari Bloomberg, varian Virus Delta B1617 ini bukan hanya menyerang sistem pernafasan. Namun, lebih dari itu, virus ini juga menyerang saluran pencernaan dan mengakibatkan diare yang hebat.
Abdul Ghafur, seorang dokter penyakit menular di Rumah Sakit Apollo di Chennai, India mengungkapkan bahwa mayoritas pasien baru dari COVID-19 Delta B1617 ini mengalami diare dan masalah pencernaan yang cukup serius.
Varian COVID-19 juga menyebabkan gangren atau kematian jaringan pada tubuh
Selain mengakibatkan diare,virus Delta B1617 juga menyebabkan gangren pada beberapa kasus yang cukup parah. Gangren adalah kematian jaringan pada tubuh karena kurangnya aliran darah yang disebabkan oleh infeksi virus. Kematian jaringan ini biasanya tangan, kaki, jari tangan, jari kaki, hingga otot di dalam organ tubuh, seperti empedu.
Menurunkan efektivitas vaksin hingga 15%
Kalau kamu sudah mendapatkan vaksin, jangan terlalu gembira dulu, Bela. Sebab, virus Delta B1617 ini ternyata dapat menurunkan efektivitas vaksin hingga 10-15%. Itu artinya, kita yang sudah mendapat vaksin pun masih ada kemungkinan tertular virus varian baru ini. Oleh karena itu, demi menjaga diri dari terpapar virus, ada baiknya untuk tetap berada di rumah dan memperketat protokol kesehatan, ya!
Sudah ditemukan di 62 negara di dunia, termasuk Indonesia
Setidaknya, hingga hari ini, sudah 62 negara yang melaporkan virus Delta B1617 ini. Termasuk di Indonesia. Bukan tidak mungkin virus ini menyebar ke negara lainnya mengingat mutasi yang terjadi pada Delta B1617 membuatnya dapat menyebar lebih cepat 60% dibanding mutasi sebelumnya. Apalagi jika di Indonesia, pintu penerbangan domestik dan internasional pun belum terlalu diperketat, bukan?
Itulah tadi, deretan fakta varian Virus COVID-19 dari India yang lebih ganas. Tetap jaga protokol kesehatan dan usahakan untuk nggak bepergian jika tak perlu agar kita tidak tertular virus ini. Stay safe, Bela!