Berita pelecehan yang dilakukan oleh selebritis terkenal tampak tak ada selesainya. Kali ini datang kepada pentolan Guns N' Roses, Axl Rose, yang diduga melakukan pemerkosaan kepada mantan model majalah dewasa, Sheila Kennedy.
Akan tindakan amoral yang diterimanya, model kelahiran 1961 ini pun menggugat sang vokalis grup rock legendaris tersebut ke Pengadilan Tinggi New York. Dalam nota pengaduannya, Sheila mengklaim bahwa kekerasan seksual itu terjadi di tahun 1989, saat mereka pertama kali bertemu.
Berawal dari sebuah pertemuan di klub malam
Mengutip Variety, Sheila mengaku bahwa Axl Rose menyerang dirinya secara kasar dengan melancarkan pemerkosaan di sebuah hotel pada 1989, tepatnya saat ia berusia 26 tahun, sementara Axl berumur 27 tahun.
Menurut nota gugatan tersebut, peristiwa memilukan ini berawal saat Sheila bertemu Axl di sebuah klub malam di New York. Ia diundang oleh temannya yang juga penggemar Guns N' Roses. Sheila yang saat itu tak familiar dengan Axl serta band rock tersebut, langsung mengiyakan ajakan temannya itu.
Axl dengan lancang meminta Sheila masuk ke kamar hotelnya
Pertemuan di malam tersebut yang seharusnya menghasilkan kesan, malah menjadi pengalaman traumatis bagi puan cantik ini. Axl mengajak dirinya masuk ke kamar hotelnya di Central Park West. Tak sampai situ, Axl melarang teman perempuan Sheila untuk datang ke kamarnya karena dianggap tak memenuhi selera perempuan idamannya.
Kronologis tuduhan pemerkosaan yang dialami Sheila
Klaim laporan yang disampaikan oleh model tersebut berisikan kronologis perihal pelecehan seksual secara mendetail. Berdasarkan pengakuannya, Sheila berujar bahwa Axl juga mengundang presenter Riki Rachtman dan seorang model cantik untuk ikut berkumpul di dalam kamarnya.
Sesampainya di kamar, Axl Rose menyajikan kokain dan alkohol untuk para tamunya tersebut. Dalam gugatan itu, Sheila juga menceritakan bahwa dirinya pun turut resah melihat Axl yang mencampurkan alkohol dan obat-obatan di kamar mandi pria ini.
Setelahnya, Sheila mengaku menerima perlakuan kekerasan seksual dari Axl berupa cumbuan secara agresif dan dorongan. Ia yang menolak tindakan bejat sang musisi rock itu pun segera nenyelamatkan diri dengan bersembunyi ke kamar Riki Ractman.
Disusul dengan suara kaca pecah
Perginya Sheila dari kamar menyulut amarah penyanyi kelahiran 1962 itu. Terdengar suara kaca pecah dan benda yang berjatuhan usai Sheila meninggalkan ruangan. Parahnya lagi, Axl juga melontarkan hinaan terhadap model lainnya dengan kata-kata tak pantas.
Axl pun akhirnya mengejar Sheila ke kamar Ratchman dan mengancamnya, serta menyeret dengan menarik rambutnya. Dalam tudingan itu, Axl melanjutkan aksi bengis dengan mengikat tangan Sheila dan memperkosa model tersebut tanpa persetujuan.
“Dia memperlakukannya seperti properti yang digunakan semata-mata untuk kesenangan seksualnya,” isi sebagian gugatan tersebut.
Sheila Kennedy menjadi trauma
Butuh waktu lama bagi korban pemerkosaan untuk pulih dari trauma menyakitkan, tak terkecuali Sheila Kennedy. Imbas dari perlakuan asusila yang diterimanya, ia mengalami PTSD atau gangguan stress pascatrauma. Ia juga mengalami trauma emosional, fisik, psikologis yang membuatnya mengidap kecemasan dan depresi akibat peristiwa itu.
Tak terima atas penyerangan tersebut, Sheila meminta ganti rugi kepada Axl Rose dalam jumlah yang besar atas dasar penyerangan, penderitaan emosional yang disengaja, dan kekerasan bermotif gender. Terlebih, perlakuan amoral itu telah menganggu kariernya sebagai model.
Merupakan tuduhan fiktif
Menanggapi berita gugatan ini, Alan S. Gutman selaku pengacara Axl Rose dari firma hukum Gutman Law, membantah tuduhan tersebut. Ia mengatakan laporan itu merupakan cerita fiktif yang sengaja diterbangkan oleh Sheila untuk mencari sensasi dalam meraup popularitas dan keuntungan.
"Insiden ini bersifat fiksi dan tak pernah terjadi. Tuan Rose juga tidak ingat pernah bertemu atau berbicara dengan Penggugat, dan belum pernah mendengar tentang tuduhan fiktif ini hingga hari ini," lanjutnya.
Memanfaatkan kesempatan
Terlebih, gugatan ini diajukan ke pengadilan sehari sebelum masa berlaku aturan New York Survivors Act (aturan bagi para korban yang menuntut hukum untuk pelaku pelecehan seksual) berakhir pada Kamis malam (24/11). Mengutip New York Post, peraturan ini memiliki wewenang spesial yang memungkinkan para korban bisa melaporkan para pelaku pelecehan seksual setelah batas waktu klaim yang ditentukan telah habis.
"Tuan Axl Rose tak ingat pernah bertemu, berbicara, apalagi melakukan hubungan di luar batas tersebut. Dia yakin dia akan memenangkan kasus ini," pungkasnya.
Duh, ternyata kasus ini cukup runyam. Baik dari pihak Sheila Kennedy dan Axl Rose memiliki pernyataan kuat untuk membuktikan kebenaran dari insiden pelecehan seksual tersebut. Bagaimana menurutmu, Bela?