Masyarakat Indonesia memang menyukai cerita horor. Selain dunia gosip, sinetron dan komunitas senja, cerita horor termasuk kalcer yang sudah melekat dengan budaya kita. Jika di industri film tanah air genre horor itu jadi primadona, yang menarik bagaimana jika horor diterjemahkan ke dalam bentuk pakaian siap pakai? Nah, eksperimen inilah yang coba diangkat Andandika lewat MORAL, brand fashion yang dibesarkannya bersama Radhitio Anindhito.
Absen MORAL selama pandemi, dimana mereka tidak mengadakan virtual show apapun ternyata terjawab lewat koleksi yang bertajuk SUPRANATURAL untuk musim Fall/Winter 2021-2022. Dipresentasikan secara private di creative space, Asau, MORAL menampilkan babak baru yang terlihat menarik dan nggak seperti biasanya. "Koleksi MORAL/ SUPRANATURAL menjadi eksperimen pertama kita untuk ke koleksi berikutnya yang patut ditunggu," kata Andandika. "Jika sebelumnya koleksi MORAL lebih berbicara tentang emosi (perspektif kehidupan) yang sekarang akan lebih ekspresif."
Sangat setuju dengan pernyataan Andandika - about no emotion attached - babak baru yang bertema horor ini dimanfaatkan sang desainer sebagai media pelepasan emosi dari yang lalu, menurut pengamatan saya pribadi.
Koleksi MORAL/ SUPRANATURAL juga menampilkan hal baru yaitu dengan adanya koleksi dress untuk perempuan, hasil kolaborasinya dengan STARRY. Dress jacquard dengan kerah ala Victorian, detail ruffle dengan tulle warna mencolok khas MORAL, menjadi sesuatu yang fresh tanpa kehilangan identitas MORAL yang street sekaligus androgini. Semua dibalut suasana mistis detail print pada beberapa atasan yang menggambarkan urban myths, yang juga hasil kolaborasinya dengan KYUB Studio.
MORAL sendiri juga menampilkan kembali beberapa item signature, diantaranya atasan dengan detail tali samping, celana berdetail unfinished hingga outer PVC edisi nude color yang next level.
Tapi buat kamu yang nggak main aman dan ingin tantangan baru coba tengok dress transparan dengan bordir unik berupa jaringan saraf otak, atau bib super statement (lihat foto di bawah!) yang bisa meng-upgrade look kasual jadi makin badai. Sementara untuk koleksi laki-laki ada kemeja, parka dan celana warna hitam velvet yang tampak kotor seperti terkena lumpur, sebuah eksplorasi bahan baru yang keren.
Untuk koleksi ini rasanya bukan seperti cinta pada pandangan pertama. Rasanya saya harus menelisik lebih dalam buat melihat detail dan cerita unik yang ada pada tiap pieces-nya. Ibarat saat kita lagi first date dengan gebetan baru. Karakter si dia itu: nggak biasa, agak nyeleneh, menarik, rileks tapi nggak boring. Seperti ada rasa penasaran untuk mau mengenalnya lebih jauh.
Nuansa baru ini nantinya akan membawa kita ke "MORAL universe" yang katanya akan makin eksperimental. Akhir kata, saya sendiri sebagai pencinta cerita mistis, pernah ditanya apa alasan saya menyukai film dan baca buku horor? Jawab saya: supaya nggak stres dan biar imun kita kuat. Just what we needed RN. Setuju?
Monster heels!! Hasil uji coba sang desainer memakai bahan silikon, sehingga tercipta efek furry.
Supaya semakin dapat suasana horornya tonton juga film pendek MORAL yang dibintangi oleh Asmara Abigail, bertajuk "1/3 MALAM" [ONE-THIRD OF THE NIGHT].