Setelah menjalani hubungan asmara selama 12 tahun lamanya, Isyana Sarasvati akhirnya melangsungkan pernikahan bersama sang kekasih, Rayhan Maditra. Minggu, 2 Februari 2020, Isyana Sarasvati dan Rayhan Maditra menggelar akad nikah di The Trans Luxury Hotel, Bandung yang dihadiri oleh keluarga, kerabat serta sehabat terdekat kedua mempelai. Berlangsung secara hangat dengan dekorasi bernuansa putih, salah satu hal yang langsung mencuri perhatian adalah kebaya Kutubaru yang dipakai Isyana Sarasvati.
Yup, Isyana Sarasvati memercayakan kebaya di hari bahagianya kepada Didiet Maulana. Kebaya bordir dengan taburan dan untaian kristal bernuansa putih yang senada dengan dekorasi, sukses membuat Isyana Sarasvati terlihat semakin elegan dan cantik.
Kebaya klasik model Kutubaru dengan detail bustier kristal dan angkin kain jumputan merah ini diberi nama "Kebaya Romansa Isyana". Didiet Maulana menciptakan kebaya dengan mengambil nama pengantin perempuan sebagai dasar perancangan kebaya yang semakin dipermanis dengan aksen bordir menutupi pundak yang terinspirasi dari busana "Ageman Pesiar" yaitu baju para Putri Keraton Jogja yang hendak mengadakan kunjungan keluar istana.
Kebaya putih akad nikah Isyana Sarasvati dipercantik saat dipadukan dengan kain Sidomulyo prada emas yang memiliki arti Menjadi Mulia. Ssstt.. Didiet Maulana mengatakan bahwa kain Sidomulyo ini dibuat khusus di Jogjakarta lho!
Mengusung adat Jawa Tengah, Didiet Maulana nggak membiarkan kebaya akad nikah Isyana Sarasvati terlihat seperti kebaya pada umumnya. Kebaya Kutubaru ini semakin terlihat elegan dengan taburan kristal dengan aksen rope beruntai kristal di ujung aksen pundak dan di bagian bawah kebaya yang semakin cantik ketika Isyana Sarasvati bergerak. Didiet Maulana menjelaskan bahwa detail yang ada pada Kebaya Romansa Isyana ini terinspirasi dari kepribadian Isyana Sarasvati yang berkarakter banget. Brokat halus dan garis lembut pada kebaya mencerminkan sisi powerful dan kelembutan diri Isyana Sarasvati.
Nggak hanya mempercantik kebaya Kutubaru Isyana Sarasvati pada bagian depan, Didiet Maulana juga totalitas merancang di bagian belakang kebaya. Tanpa warna-warna yang berlebihan, Didiet Meaulana memberikan sentuhan motif rangkaian bunga yang terinspirasi dari kebudayaan Eropa dan batik pesisir dan peranakan. Aksen bagian pundak semakin terlihat pada bagian belakang yang membuat kebaya Kutubaru semakin terlihat menarik saat dipadukan dengan makeup dan rangkaian melati yang simpel dan manis pada sanggul.