Pada pernikahan adat jawa, kain batik jadi pakaian wajib sebagai bawahan sang pengantin pria maupun perempuan. Pilihan motif batik yang biasa dipakai dalam pernikahan adat jawa pun sangat beragam. Setiap motif tersebut memiliki makna dan filosofinya masing-masing.
Yuk, simak selengkapnya ragam jenis batik yang biasa dipakai dalam pernikahan adat jawa. Keep scrolling!
1. Motif grompol seringkali jadi pilihan dalam pernikahan adat jawa dengan motifnya yang kaya makna. Dengan memakai motif ini, kedua mempelai diharapkan mendapatkan keberkahan, rezeki, anak, dan kedamaian di masa depan.
2. Jenis batik yang sering dipakai saat upacara pernikahan adat jawa ialah motif parang kusuma. Salah satu batik tertua yang identik dengan bentuk diagonalnya, motif parang kusuma memiliki makna keharuman lahir dan batin layaknya bunga (kusuma).
3. Batik sido asih biasa dikenakan oleh pengantin perempuan pada malam pesta pernikahan adat jawa. Pola batiknya melambangkan tumbuhan atau gunung yang berarti harapan atas kebahagiaan dan kesejahteraan selama pernikahan.
4. Batik truntum memiliki motif matahari yang khas. Batik ini biasanya dikenakan pada prosesi midodareni, malam terakhir sebelum sang anak berpisah dengan kedua orang tuanya. Motif truntum melambangkan cinta dan kasih sayang kepada orang tua mempelai tersebut.
5. Motif sido mulyo punya bentuk persegi yang diisi dengan pola seperti pohon, kupu-kupu, dan sebagainya. Makna dari batik sido mulyo diharapkan agar kedua mempelai dilanggengkan serta dilimpahkan banyak rezeki.