Fashion enthusiast mana nih suaranya? Indonesian Fashion Chamber (IFC) kembali menggelar Muslim Fashion Festival (MUFFEST) yang diselenggarakan pada 21-23 April 2022 di Grand Ballroom The Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta.
Sebagai salah satu program unggulan IFC yang telah diadakan selama 7 tahun terakhir, kali ini MUFFEST hadir dengan konsep yang cukup berbeda nih, Bela. Mereka menambahkan kata “Plus” (+) menjadi MUFFEST+, sesuai dengan tawaran baru yang diusung untuk mengedepankan lifestyle muslim.
Sama halnya dengan Asia Pacific Rayon (APR) yang terus mendukung sustainable fashion di pasar fesyen muslim Indonesia dengan kembali berpartisipasi dalam gelaran MUFFEST+. Popbela pun berkesempatan untuk hadir dalam acara fashion show “Sustainable Modest Fashion” pada Kamis, (21/4) kemarin.
Berikut ini beberapa hal menarik tentang acara peragaan busana tersebut yang sudah Popbela rangkum. Simak yuk, Bela!
1. Ajang promosi industri fesyen muslim Indonesia
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Indonesia, Teten Masduki mengatakan bahwa gelaran MUFFEST+ tak hanya sebagai ajang promosi industri fesyen muslim di Indonesia saja, Bela. Tetapi event ini juga dapat menghubungkan berbagai pihak.
Mulai dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), desainer, akademisi, dan asosiasi. Tujuannya satu, yaitu untuk membangun dan menjaga ekosistem fesyen yang baik sehingga dapat menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia.
Berdasarkan laporan The State of Global Islamic Economy Report 2020/2021, Indonesia saat ini berada pada peringkat ketiga sebagai negara pengembang fesyen muslim dunia terbaik. “Ini menunjukkan Indonesia sangat berpotensi menjadi produsen terbesar dan trendsetter produk halal dunia,” kata Teten dalam pembukaan MUFFEST +.
2. Bentuk komitmen APR terhadap sustainable fashion
Direktur APR, Basrie Kamba, mengaku sangat bangga APR yang merupakan produsen serat viscose-rayon berkelanjutan dapat berpartisipasi dalam salah satu event fesyen muslim besar di tanah air.
“Keikutsertaan APR dalam event ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus berkontribusi dalam upaya merevitalisasi industri tekstil Indonesia, serta meningkatkan kesadaran mengenai sustainable fashion,” ungkap Basrie.
Ia juga berharap kontribusi APR dapat mendorong ekspor modest fashion dan mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dan modest wear dunia yang sejalan dengan target pemerintah.
3. Gandeng 7 brand fesyen lokal
Bicara soal acara fesyen, kurang lengkap rasanya kalau nggak membahas tentang peragaan busana alias fashion show-nya nih, Bela. Dalam gelaran fashion show “Sustainable Modest Fashion” yang diselenggarakan MUFFEST +, APR turut menggandeng tujuh brand modest fashion lokal lho.
Ketujuh brand tersebut di antaranya Gajah Duduk, Inen Signature, BT Batik Trusmi, Bajufuku, Gamaleea, IDE Indonesia, dan Aruna Creative & Nicolo yang tergabung dalam Indonesia Fashion Chamber (IFC).
“Kami ingin mendorong brand fashion muslim lokal untuk terus maju. Salah satu caranya lewat gelaran fashion seperti ini. Selain itu, kami juga membantu mereka dengan memberikan pelatihan dan support bahan baku. Tujuannya untuk mewujudkan fashion muslim yang berkelanjutan,” kata Basrie.
4. Tampilkan 60 koleksi sustainable modest fashion
Total ada 60 koleksi busana modest fashion sustainable yang dihasilkan dari kolaborasi antara APR dengan ketujuh brand lokal tersebut. Keren banget ya, Bela! Seluruh koleksi busana yang dihasilkan, mulai dari kontemporer hingga syar’i menggunakan material kain dari serat viscose-rayon berkelanjutan yang diproduksi APR.
Seperti label pakaian Aruna Creative & Nicolo yang menghadirkan koleksi wastra berbahan dasar viscose denim dari APR. Yuliana Fitri selaku pemilik mengungkapkan alasannya memilih material viscose denim ramah lingkungan dari APR.
“Pertama, bahan denim itu relatif lebih modern. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Aruna Creative & Nicolo untuk menghasilkan busana wastra dari denim. Ketika diperkenalkan material viscose denim oleh APR, saya cukup takjub karena baru pertama kali menemukan serat denim yang berbeda,” jelas wanita yang akrab disapa Uli itu.
Uli juga menuturkan material viscose denim dari APR membuat proses membatik jadi lebih mudah. Selain itu, bahannya juga lebih nyaman, tidak kaku, dan yang terpenting sustainable atau berkelanjutan.
Ada juga BT Batik Trusmi yang mengangkat tema “NATURA” dalam koleksinya. Seluruh koleksi tersebut mengombinasikan material viscose-rayon ramah lingkungan dari APR dengan batik motif Mega Mendung khas Cirebon.
Sederet warna lembut seperti merah muda, jingga, biru, dan kuning membuat koleksi NATURA terkesan feminin. Sementara desain modest modern menambah kesan kebijaksanaan.
5. Industri fesyen muslim di Indonesia mengalami peningkatan
National Chairman Indonesia Fashion Chamber Ali Charisma mengungkapkan bahwa industri fesyen muslim di Tanah Air saat ini telah mengalami peningkatan yang signifikan. Khususnya dalam tren sustainability yang tengah menjadi gerakan baru di dunia fesyen untuk menciptakan produk pakaian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Sebagai desainer, tersedianya bahan baku berkelanjutan yang berasal dari Indonesia dan diproses dari hulu ke hilir sangat membantu kami untuk menciptakan fesyen yang ramah untuk lingkungan. Kami berharap produk rayon APR bisa menjadi solusi untuk masa depan industri fesyen yang lebih ramah lingkungan,” pungkasnya.
For your information, serat rayon APR berasal dari bahan baku terbarukan yang dikelola secara berkelanjutan yang punya beberapa keunggulan, Bela. Seperti mudah terurai (biodegradable) dan mudah untuk dikombinasikan dengan serat lainnya.
So, mulai gunakan pakaian yang berbahan viscose yuk, Bela! Sebagai wujud cinta kamu terhadap lingkungan dan bumi! (WEB)