[EKSKLUSIF] Bryan Domani & Zoul Panjoul di Balik Layar Film 'Galaksi'

Ternyata syuting di tengah puasa

[EKSKLUSIF] Bryan Domani & Zoul Panjoul di Balik Layar Film 'Galaksi'

Bryan Domani dan Zoul Panjoul berperan dalam film Galaksi yang akan tayang 24 Agustus 2023 mendatang. Diadaptasi dari kisah Wattpad berjudul sama karya Poppy Pratiwi, Bryan dan Zoul masing-masing berperan sebagai Galaksi dan Nyong, anak SMA yang tergabung dalam geng sekolah bernama Ravispa.

Dalam sebuah kesempatan, Bryan dan Zoul menceritakan seperti apa proses syuting di balik film Galaksi saat kunjungannya ke kantor Popbela. Selain itu, keduanya juga menjabarkan seperti apa karakter yang diperankan secara lebih rinci. Simak informasinya dari wawancara eksklusif Popbela bersama Bryan Domani dan Zoul Panjoul di sini.

Membangun karakter

[EKSKLUSIF] Bryan Domani & Zoul Panjoul di Balik Layar Film 'Galaksi'

Untuk memerankan karakter Galaksi yang merupakan anak SMA, Bryan harus menurunkan berat badannya. Memiliki tubuh yang kekar karena rajin berolahraga, saat itu Bryan menurunkan berat badannya hingga 6 kg untuk mendapatkan figur tubuh seperti seorang anak SMA.

Sama dengan Bryan, Zoul juga harus membuat beberapa penyesuaian diri untuk mendalami karakter Nyong. Ia banyak belajar berbicara dengan logat Timur, bahkan belajar menyampaikan pantun agar terdengar natural dan lucu untuk menyesuaikan perannya yang memiliki sifat humoris.

"Untuk menyesuaikan karakternya, aku belajar banyak disini karena PR-nya adalah aku harus berlogat jadi orang Timur. Jadi aku harus kelihatan logatnya, terus latihan pantunnya biar rasanya, tuh, pantunnya natural keluarinnya gitu. Itu yang mesti aku pelajarin," cerita Zoul saat wawancara.

Sebagai member geng Ravispa yang juga terlibat perkelahian, baik Bryan dan Zoul juga mengikuti workshop fighting untuk memenuhi kebutuhan adegan berkelahi. Kunts Aguz sebagai sutradara juga banyak terlibat dalam memberikan referensi gaya berkelahi yang dominan diambil dari film-film Jepang.

"Jadi di sini tuh, fightingnya bukan fighting yang bersih. Di sini berkelahinya asal mukul lebar, kadang kena, kadang nggak kena. Berantakan, lah, supaya kelihatan anak jalanannya. Jujur, aku beberapa kali adegan action, yang paling susah itu seperti ini karena nggak bisa ditebak, karena terkadang kita takut bisa kena wajah, badan. Kita disiapkan pengaman sama banyak orang," tutur Bryan.

Tantangan syuting

Proses syuting film Galaksi juga bukan perkara mudah bagi setiap cast. Banyak tantangan yang ditemui dibalik layar saat proses produksi, salah satunya banyak adegan yang sulit dilakukan dan harus direkam berulang kali. Salah satunya adalah adegan Nyong jatuh dari sepeda, sebuah adegan kecil namun penting bagi alur cerita.

"Jatuh dari sepeda dan itu lumayan penting buat ceritanya. Aku sudah datang ke set, nunggu lama banget. Ini kenapa Zoul nggak kelar-kelar, ya? Ada kali 2-3 jam take adegan itu aja," ujar Bryan menceritakan kembali hari itu.

Selain itu tantangan lain datang dari waktu syuting yang dilakukan di bulan puasa. Meskipun jadwal syuting sudah diatur sedemikian rupa agar adegan fisik yang berat dilakukan seminggu sebelum puasa, tetap ada adegan sulit yang harus dilakukan saat melaksanakan puasa.

"Kita syuting di Jonggol, jauh dan panas banget, terus puasa. Jadi kayak tempat penggalian kapur dimana disitu debu semua. Itu bibir rasanya kering dan ada adegan teriak-teriak, dipukulin, jadi ada beberapa yang kena," ujar Bryan.

Pelajaran dari Galaksi

Dalam film ini, penonton juga diajak untuk menguak latar belakang dari setiap karakter, terutama Galaksi sebagai karakter utama. Seperti penuturan Bryan, karakter anak-anak yang tergabung dalam geng Ravispa terbentuk dari masalah di rumah, sehingga para orang tua yang akan menonton film ini bisa memetik pelajaran bagaimana harus mendidik anak.

Film Galaksi mungkin bukan film pertama yang memiliki alur kisah cinta anak SMA serta persahabatan yang kuat antara member geng sekolah. Namun, menurut Bryan ada poin lebih yang bisa diambil dari film ini dan bisa dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Salah satunya adalah nostalgia yang bisa dirasakan sebagian orang tentang masa SMA.

"Mungkin buat orang tua yang belum punya anak, bisa jadi bekal untuk nanti jika sudah punya anak atau bisa nostalgia masa-masa SMA," tutur Bryan.

Tak hanya bagi masyarakat, Bryan sendiri juga membawa sesuatu yang baru setelah memerankan karakter Galaksi, yakni sudut pandang serta empati. Hal ini yang membedakan film Galaksi dengan film bergenre sama lainnya yang patut dinantikan oleh para penggemar. 

Saksikan kisah Galaksi, Kejora, dan Nyong di film Galaksi yang akan tayang di bioskop pada 24 Agustus 2023 mendatang. Siapa yang sudah tidak sabar?

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved