Selama masa menjaga jarak seperti saat ini, tidak mengherankan jika acara televisi yang menggambarkan keintiman telah meraih kesuksesan yang fenomenal. Mulai dari serial Sex Education, Euphoria, hingga drama Korea Nevertheless dan My Name, membuat adegan seks yang mendadak muncul, begitu mengejutkan. Tapi tentu saja, namanya juga adegan fiksi, tentu bergantung pada anggota kru di belakang layar, yaitu koordinator adegan intim.
Mirip dengan sutradara pemeran pengganti, koordinator adegan intim bertanggung jawab untuk membantu pembuatan adegan seks–dan yang paling penting, memastikan aktor merasa nyaman dan menyetujui apa yang diminta untuk mereka lakukan.
Pasca gerakan #MeToo pada tahun 2017, HBO menjadi jaringan kabel pertama yang berkomitmen untuk mempekerjakan koordinator adegan intim, saat merekam konten telanjang atau seksual.
Sejak saat itu, organisasi terkemuka lainnya mengikuti. Dalam periode waktu yang singkat, koordinator adegan intim telah menjadi penting bagi industri. Lalu, apa alat dan trik pengerjaan adegan seks sebenarnya difilmkan?
Cara kerja Mia Schachter sebagai Koordinator adegan intim untuk 'Grey's Anatomy' dan 'Euphoria'
Melansir dari radiotimes.com, Mia Schachter selaku Koordinator adegan intim mengungkapkan, “Saya akan berbicara dengan sutradara sebelum saya berbicara dengan para aktor, untuk mendapatkan gambaran tentang jenis pengambilan gambar apa yang mereka cari. Misalnya, saya akan melihat apakah mereka ingin memotret ketelanjangan secara frontal. Saya berpikir ke depan dan bertanya, 'Jika aktornya tidak nyaman dengan itu, dapatkah Anda memotret dari samping atau dari belakang?'," jelasnya yang kemudian akan mengambil jalan tengah sesuai kesepakatan bersama.
“Ketika saya tiba di lokasi, saya berbicara dengan para aktor dan membahas segala kebutuhan untuk adegan seks mereka. Kami membuat koreografi adegan dan memblokirnya, dalam latihan pribadi. Para aktor berdiskusi satu sama lain di mana mereka merasa nyaman disentuh dan bagaimana caranya. Kemudian saya meneruskan kebutuhan tersebut ke pengawas skrip, yang memastikan bahwa informasi diteruskan ke tim penyunting," tambahnya lagi.
Koordinator adegan intim Yehuda Duenyas mengungkapkan 16 benda yang ada di dalam tas perlengkapannya
- Nippie / Nippets: untuk menutupi areola aktor
- Merkins: wig kemaluan, sering digunakan untuk potongan periode atau untuk aktris yang ingin lebih banyak cakupan area kemaluan mereka
- Hibue/ Shibue: tali strapless yang menempel pada panggul aktor, yang bertindak sebagai penghalang yang mencegah alat kelamin menyentuh
- Vajoga: matras yoga untuk alat kelamin, digunakan sebagai penghalang alat kelamin ketika dua tubuh saling bergesekan
- Swim Shapers: digunakan untuk penutup puting atau sebagai penghalang untuk menutupi alat kelamin perempuan
- Mints/ Gum: untuk mengharumkan napas
- Heat Pads: untuk menjaga agar aktor tetap hangat di antara pengambilan gambar
- Flesh coloured underwear: pakaian dalam sesuai warna kulit
- Aloe Vera gel: untuk menenangkan kulit yang teriritasi oleh pakaian dalam
- Bright green tape: penunjuk bagi juru kamera agar tahu batasan aktor
- Evian water spray & glycerine: untuk menciptakan kesan butiran keringat
- Penis cups: penghalang alat kelamin untuk pria
- Exacto knife: untuk penghalang darurat atau pakaian kesopanan yang perlu dibuat di lokasi
- Gunting
- Spidol penanda
- Bantalan kapas untuk alkohol
Sering kali ketika kamu melihat penis di layar, itu bukanlah penis si aktor, melainkan penis palsu. Tidak pernah ada kontak antar genital. "Jadi, apa yang perlu saya lakukan ketika ada adegan aktor telanjang berguling-guling satu sama lain? Maka saya memberinya wig kemaluan (merkin), sehingga dia tertutup sepenuhnya. Saya juga harus memberinya penis palsu, sehingga tidak ada kulit yang menyentuh alat kelamin,” terang Yehuda lagi.
Setelah selesai syuting, biasanya mereka memiliki momen penutupan. "Kami melakukan tos atau berjabat tangan–sehingga kami dapat menyelesaikan dan menyingkirkan adegan itu," tutupnya.
Wah, seru juga ya, Bela. Bagaimana pendapatmu tentang pembuatan adegan intim yang memerlukan Koordinator khusus?