Minggu, 2 Oktober 2022 pagi, media sosial dipenuhi dengan foto dan potongan video pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tagar #PrayForKanjuruhan menjadi trending dari pagi, hingga siang hari. Cuitan mengenai pertandingan sepak bola tersebut masih terus bergulir. Terlebih, jumlah korban tewas terus bertambah.
Pertandingan yang awalnya berjalan lancar, tiba-tiba berubah mencekam setelah ratusan suporter Arema FC merangsek turun dari kursi penonton ke lapangan. Hal ini dilakukan lantaran mereka tak terima klub kesayangannya kalah.
Mengutip dari IDNTimes.com, pertandingan yang selesai pada 1 Oktober 2022 pukul 21:58 WIB itu kemudian berubah mencekam saat Aremania (suporter Arema FC) hendak menyerang pemain Arema FC yang akan masuk ke ruang ganti. Polisi yang bertugas kemudian mengamankan para pemain dan kericuhan tak dapat dihindarkan.
Karena semakin banyaknya suporter yang turun ke lapangan, kemudian aparat mengambil tindakan dengan menembakan gas air mata ke arah tribun timur dan selatan. Sontak, tribun yang masih dijejali ratusan penonton pun semakin kisruh. Penonton menyelamatkan diri dengan berlari, hingga ada yang jatuh terinjak dan kemudian menimbulkan korban jiwa.
Sampai artikel ini ditulis, pada Minggu, 2 Oktober 2022, pukul 13:48 WIB, 130 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara ratusan lainnya masih dalam perawatan di beberapa rumah sakit di Kabupaten Malang. Tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut akan terus bertambah, mengingat masih banyaknya korban yang belum terdata.
Lantaran insiden ini, Presiden Joko Widodo menginstruksikan untuk menunda Liga 1 sampai evaluasi selesai dilakukan. "Saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," tegas Jokowi, mengutip dari IDNTimes.com.
Kejadian tersebut bukanlah yang pertama. Namun, insiden Kanjuruhan ini membuat Indonesia menempati urutan kedua dari peristiwa kericuhan di pertandingan sepak bola yang memakan korban jiwa. Merangkum dari berbagai sumber, berikut daftar pertandingan sepak bola yang juga merenggut banyak korban jiwa. Apa saja?
1. Estadio Nacional Disaster, Peru (1964) - 328 korban jiwa
Estadio Nacional Disaster Peru atau yang dikenal pula dengan nama Bencana Nasional Stadion Peru terjadi pada 24 Mei 1964. Peristiwa tersebut terjadi pada pertandingan Peru melawan Argentina untuk kualifikasi olimpiade. Awalnya, pertandingan berjalan sebagaimana mestinya. Namun, massa berubah menjadi begitu beringas saat wasit menganulir dua gol yang dibuat oleh Peru. Akibatnya, sebanyak 328 orang tewas dalam insiden tersebut.
2. Accra Sports' Stadium Disaster, Ghana (2001) - 126 korban jiwa
Tak pernah terbayangkan bahwa pertandingan antara klub Heart of Oak dan Asante Kotoko yang digelar pada 9 Mei 2001 di Stadion Accra, Ghana akan berakhir menjadi tragedi berdarah. Entah apa penyebabnya, dua suporter di stadion tersebut kemudian membuat keributan yang membuat polisi menembakan gas air mata. Penonton yang panik kemudian berusaha keluar dari stadion. Sebanyak 70 ribu penonton berjejal di pintu keluar dengan situasi panik yang menyebabkan banyak orang terinjak. Sebanyak 126 orang dilaporkan tewas akibat insiden ini.
3. Hillsborough Disaster, Inggris (1989) - 96 korban jiwa
Tragedi Hollsborough yang terjadi pada 15 April 1989 juga menjadi pertandingan sepak bola terburuk sepanjang sejarah. Pada laga Piala FA antara Liverpool dengan Nottingham Forest tersebut, polisi membuka salah satu gerbang yang memungkinkan suporter untuk masuk ke dalam stadion. Sayangnya, polisi tidak memperhitungkan kapasitas stadion karena suporter yang dibiarkan masuk begitu saja. Akibatnya, stadion menjadi penuh sesak. Banyak orang terhimpit yang kemudian menimbulkan 776 korban luka dan 96 orang meninggal dunia.
4. Kathmandu Hailstorm Disaster, Nepal (1988) - 93 korban jiwa
Tidak ada yang tahu kapan bencana alam akan datang. Termasuk 30 ribu penonton pertandingan sepak bola antara Nepal dan Bangladesh di Stadion Kathmandu, Nepal pada 12 Maret 1988. Di tengah serunya pertandingan, tiba-tiba saja badai es dahsyat menghantam wilayah tersebut. Sontak, seluruh penonton berusaha menyelamatkan diri. Akibatnya, banyak penonton yang terinjak karena panik dan terjatuh. Tercatat, sebanyak 93 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut.
5. Mateo Flores National Stadium, Guatemala (1996) - 80 korban jiwa
Pertandingan Piala Dunia memang menjadi pertandingan sepak bola paling ditunggu. Semua pertandingan di Piala Dunia akan selalu ramai penonton, termasuk pertandingan kualifikasinya. Sayangnya, pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Guatemala pada 16 Oktober 1996 berubah menjadi tragedi mengerikan.
Pada laga antara Guatemala melawan Kosta Rika, ribuan orang merangsek masuk ke dalam Stadion Nasional Mateo Flores, Guatemala City hingga menyebabkan over capacity. Akibatnya, banyak orang berdesakan hingga terinjak dan membuat 80 orang meninggal dunia.
6. Port Said Stadium Riot, Mesir (2012) - 79 korban jiwa
Tak jarang kericuhan antar suporter sepak bola terjadi karena mereka tidak berbesar hati menerima kekalahan tim kesayangan. Seperti yang pernah terjadi di Stadion Port Said, Mesir pada 2 Januari 2012 lalu. Selepas pertandingan antara Al-Masry dan Al-Ahly dengan skor 3-1, suporter Al-Masry merangsek ke tengah lapangan untuk menyerang suporter Al-Ahly menggunakan senjata tajam dan botol. Karena serangan tersebut, sebanyak 1000 orang terluka dan 79 orang meninggal dunia.
7. Puerta 12, Estadio Monumental, Argentina (1968) - 71 korban jiwa
Seperti namanya, kejadian ini terjadi di puerta (pintu) 12 Stadion Monumental, Buenos Aires, Argentina, 23 Juni 1968. Saat itu, setelah pertandingan River Plate melawan Borca Juniors selesai, para suporter keluar dari pintu 12. Sayangnya, pintu tersebut dikunci dari luar dan tak bisa terbuka. Suporter yang berada di belakang dan tak mengetahui jika pintu ditutup terus mendorong suporter lain yang ada di depannya. Insiden ini kemudian membuat 71 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.
8. Second Ibrox Stadium Disaster, Skotlandia (1971) - 66 korban jiwa
Pada 2 Januari 1971, terjadi pula bencana mengerikan di tengah pertandingan sepak bola. Laga antara Rangers dan Celtic di Stadion Second Ibrox pada saat itu diungguli oleh Celtic dan membuat suporter Rangers kecewa. Mereka pun memilih meninggalkan stadion. Namun, karena jumlah penonton yang melebihi kapasitas, membuat suasana menjadi tak terkendali. Akibatnya, banyak penonton yang terhimpit, terjatuh dan terinjak, hingga menimbulkan 66 korban jiwa.
9. Luzhniki Disaster Lenin Stadium, Rusia (1982) - 66 korban jiwa
Tragedi selanjutnya terjadi di Grand Sports Arena Stadion Central Lenin, Rusia, saat pertandingan Piala UEFA antara FC Spartak Moscow dan HFC Haarlem, pada 20 Oktober 1982. Kejadian bermula saat seorang perempuan berhenti di salah satu tangga di kursi penonton berhenti sejenak untuk mencari sepatunya yang hilang. Tak disangka, banyak orang yang ikut membantunya mencari sepatu hingga menyebabkan penumpukan penonton di tangga.
Beberapa penonton yang tak sabar kemudian mendorong penonton di depannya agar segera maju. Sayangnya, hal ini memicu reaksi saling dorong dan kericuhan pun tak dapat terhindarkan. Sebanyak 66 orang dikabarkan meninggal dunia akibat insiden tersebut.
10. Bradford City Stadium Fire, Inggris (1985) - 56 korban jiwa
Pada 11 Mei 1985, bencana kebakaran terjadi di Stadion Bradford City, Inggris. Peristiwa ini bermula saat seorang penonton melemparkan puntung rokok ke sembarang tempat yang kemudian jatuh di tumpukan sampah di bawah kursi. Sampah tersebut kemudian terbakar dan api menyambar ke bagian kursi penonton yang saat itu masih terbuat dari kayu. Akibatnya, kebakaran hebat tak terhindarkan. Sebanyak 56 orang tewas dan pemerintah setempat mengeluarkan kebijakan agar kursi stadion tak diperbolehkan lagi menggunakan material kayu.
Itulah tadi daftar pertandingan sepak bola yang menimbulkan korban jiwa. Semoga saja, tak ada lagi insiden di pertandingan olahraga yang memakan korban, ya, Bela.