Di situasi tak menentu seperti saat ini, banyak orang terpaksa dirumahkan karena terdampak pandemi. Sulitnya mencari pekerjaan, beberapa orang pun mencoba peruntungan dengan mendirikan bisnis sendiri.
Memang, membangun bisnis bukanlah perkara mudah. Banyak hal perlu disiapkan. Mulai dari konsep yang matang, strategi pemasarannya, hingga mengelola modal agar menekan risiko kerugian.
Mematahkan asumsi masyarakat tentang jumlah modal dalam memulai bisnis, ShopeePay membagikan beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh para pelaku usaha yang ingin membangun bisnis dengan modal ratusan ribu. Wah, gimana caranya, ya? Simak berikut ini, yuk!
Tentukan target pasar yang akan disasar dan jadilah solusi bagi mereka
Menciptakan sebuah ide bisnis dapat dimulai dengan menentukan target pasar yang ingin disasar. Berangkat dari langkah tersebut, kamu kemudian dapat mulai menciptakan solusi dari permasalahan yang dimiliki oleh target pasarnya. Dengan begitu, kamu dapat
membangun strategi bisnis yang tepat dan menciptakan produk maupun jasa yang sesuai dengan masalah yang ingin dipecahkan oleh bisnis yang mereka rintis.
Strategi ini pernah diterapkan oleh bisnis kuliner Ayam Goreng Nelongso. Nanang Suherman, pemilik Ayam Goreng Nelongso mengatakan bahwa modal awal ia mendirikan bisnis ini hanyalah Rp500 ribu. Saat itu, Ayam Goreng Nelongso hanya mengandalkan satu menu, yakni paket nasi, sayap ayam, dan sambal. Karena targetnya adalah mahasiswa, paket tersebut dijual seharga Rp5.000 per porsi.
"Saya sengaja membuat paket menu murah meriah karena sejak awal saya bertekad untuk menyasar mahasiswa sebagai target pasar. Itulah sebabnya, Ayam Goreng Nelongso hingga sekarang selalu konsisten menghadirkan beragam menu terjangkau yang ramah bagi kantong mahasiswa," ungkap Nanang, seperti dikutip dari rilis yang diterima Popbela.
Untuk menjangkau target yang lebih banyak lagi, Nanang menerapkan strategi unik. Yakni selalu membuka gerai di dekat area kampus, menyediakan pembayaran digital dan rutin memberikan promo.
Manfaatkan kekuatan platform digital
Tak bisa dipungkiri, pandemi COVID-19 telah mendorong percepatan transformasi digital dan menuntut masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk beradaptasi dengan perkembangan era digital. Digitalisasi kini telah menjadi salah satu strategi yang efektif untuk menjangkau konsumen dan bersaing dengan pemain lain di industri yang sama.
Ria Sarwono, Brand and Marketing Director COTTONINK mengatakan bahwa platform digital memiliki peranan yang sangat penting bagi bisnisnya. Bahkan platform digital ini membuat bisnis yang dirintis bersama Carline Darjanto ini tumbuh secara signifikan.
"Perjalanan saya dan Carline Darjanto, Creative Director COTTONINK membangun brand ini dimulai dari satu langkah yang cukup sederhana. Modal yang kami keluarkan pun tidak seberapa tetapi kami mencoba untuk memasarkan barang yang sesuai dengan tren dan diminati pasar pada saat itu. Lewat platform digital ini, kami dipertemukan dengan konsumen dari Sabang sampai Merauke, bahkan internasional," kata Ria.
Bukan hanya menguntungkan bagi pelaku bisnis, platform digital juga memberikan kemudahan bagi konsumen. Yaitu, dapat berbelanja dari mana saja dan pilihan pembayaran digital yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Ukur risiko dengan cermat dan maksimalkan ‘modal’ lainnya
Dalam membangun sebuah bisnis, seorang pelaku usaha juga harus membuat proyeksi bisnis dengan perhitungan yang matang. Sehingga, kamu dapat lebih siap menghadapi risiko bisnis ke depannya.
Namun, risiko bisnis tersebut dapat diminimalkan dengan strategi persiapan modal yang lebih matang. Modal yang dibutuhkan dalam membangun bisnis sebenarnya tidak melulu soal uang.
Membangun bisnis dengan modal minim juga harus turut disertai dengan dukungan modal lainnya seperti keterampilan membangun dan menjaga relasi, kreativitas, menggunakan platform digital, berkomunikasi, negosiasi, dan kepemimpinan.
Contohnya, pelaku usaha dapat memaksimalkan networking dengan mengajak konten kreator berkolaborasi dalam bisnis yang sedang dirintis. Kolaborasi tersebut dapat dibangun dengan memberikan persentase saham dari keuntungan bisnis. Para konten kreator ini dapat menjadi salah satu kanal pemasaran yang efektif dalam meningkatkan brand awareness.
“Pada dasarnya, kesuksesan sebuah bisnis tidak dapat terlepas dari soft skills mumpuni yang dimiliki oleh pendirinya. Namun yang perlu diingat, setiap keterampilan tersebut tentunya selalu dapat dipelajari dan dikuasai asalkan kita tidak pernah lelah untuk terus belajar,” ujar Fellexandro Ruby, Entrepreneur & Founder Negeri Pembelajar Edu-tech.
Itulah tadi tips membangun bisnis dengan modal ratusan ribu yang bisa kamu terapkan. Semoga artikel di atas dapat membantumu mengembangkan bisnis yang sedang kamu rintis, ya!