Ini Kevin Sanjaya, Atlet Bulu Tangkis Calon Mantu Hary Tanoesoedibjo

Peringkat 1 dunia bersama Marcus Gideon

Ini Kevin Sanjaya, Atlet Bulu Tangkis Calon Mantu Hary Tanoesoedibjo

Nama Kevin Sanjaya mungkin sudah tak asing lagi di telinga kita. Atlet bulu tangkis satu ini kerap menjadi headline pemberitaan, karena berhasil membawa pulang medali emas ddi banyak ajang bersama rekannya Marcus Gideon.

Kali ini, namanya trending setelah melamar putri pengusaha sekaligus konglomerat Hary Tanoesoedibjo, Valencia Tanoesoedibjo. Lamaran yang tertutup itu dilakukan bertepatan dengan hari ulang tahun Kevin, 2 Agustus 2022 kemarin di Jakarta International Stadium, Jakarta.

Bertahan menjadi peringkat satu dunia ganda putra, berikut profil dari Kevin Sanjaya, atlet bulu tangkis Indonesia.

1. Atlet asal Banyuwangi

Ini Kevin Sanjaya, Atlet Bulu Tangkis Calon Mantu Hary Tanoesoedibjo

Kevin Sanjaya Sukamuljo atau yang dikenal dengan Kevin Sanjaya ,adalah seorang pemain bulu tangkis ganda putra dan campuran Indonesia. Ia lahir pada 2 Agustus 1995 di Banyuwangi, Jawa Timur.

Kevin lahir dari orang tua Sugiarto Sukamuljo dan Winartin Niawati yang merupakan etnis Tionghoa Indonesia. Ia juga adalah keponakan dari mantan pemain ganda putra nomor 1 dunia, Alvent Yulianto.

2. Sejak kecil sudah suka bulu tangkis

Kevin mulai belajar bulu tangkis pada usia dua setengah tahun, dengan melihat ayahnya bermain di lapangan di belakang rumah mereka. Melihat minat Kevin muda pada bulu tangkis, ayahnya kemudian mencari pelatih di Jember di klub Putra 46 untuk membina bakat anaknya selama setahun.

Sukamuljo kemudian masuk klub Sari Agung di Banyuwangi dan pada tahun 2006, pada usia sebelas tahun, ia memenangkan turnamen Piala Graha Bhakti. Menyadari bakatnya, orang tua Sukamuljo mendorongnya untuk bergabung dengan klub yang lebih besar.

3. Sempat gagal, dengan perjuangan keras Kevin masuk ke PB Djarum

Pada tahun 2006, Kevin mencoba mengikuti beasiswa audisi umum yang diadakan oleh PB Djarum di Kudus, Jawa Tengah, namun gagal lolos seleksi karena fisiknya yang kecil. Pantang menyerah, Kevin mulai berlatih setiap hari, bukan seperti rutinitas 4 hari seminggu. Dengan tambahan jam latihan tersebut, akhirnya ia berhasil lolos audisi di PB Djarum pada tahun 2007.

Perjalanannya di PB Djarum juga tak selalu mulus, ia mengalami kekalahan demi kekalahan. Awalnya Kevin bermain di nomor tunggal putra. Kemudian beralih ke nomor ganda, bereksperimen dengan ganda putra dan ganda campuran berkat rujukan dari pelatih PB Djarum, Ade Lukas, yang melihat potensinya.

Awalnya, ia dan orang tuanya menolak untuk beralih ke spesialisasi di nomor ganda, tetapi pelatih ganda putra Ade Lukas percaya bahwa di sinilah keterampilan dan kemampuan Kevin akan dimanfaatkan dengan baik. Setelah satu tahun berlatih di nomor ganda, ia menunjukkan kemajuan.

4. Jadi atlet Junior yang banyak ikut kejuaraan dunia

Di karier atlet junior dan awal seniornya, Kevin mulai menoreh banyak prestasi di sektor ganda. Di klub PB Djarum, Kevin dilatih oleh Sigit Budiarto. Ia mengikuti beberapa kejuaraan nasional hingga dunia dan tak sedikit membawa pulang medali emas maupun perak bersama rekannya.

Beberapa kejuaraan yang pernah ia ikuti, yaitu:

  • Turnamen Sirkuit Nasional
  • ASEAN School Games 2011
  • Turnamen Singapore International Series
  • World Junior Championships
  • Asian Junior Championships

Kevin dinobatkan sebagai "atlet masa depan" di Tangkas Specs Junior Challenge setelah menunjukkan kinerja yang baik dan selesai sebagai runner-up di turnamen itu. Pada bulan Agustus 2012, ia berhasil menduduki peringkat nomor 1 di BWF World Junior Ranking.

5. Masuk pelatnas dan karier serta prestasinya semakin melejit

Dengan prestasinya yang semakin melejit di PB Djarum, Kevin pun lolos juga sebagai pemain Pelatnas pada tahun 2013. Di sana, ia bergabung dengan tim nasional ganda putra. Ia kembali bertanding dalam kejuaraan nasional maupun dunia dan mengalami pasang surut, namun kerap membawa medali untuk Indonesia.

Ia juga beberapa kali berpasangan dengan atlet lainnya, seperti Rafiddias Akhdan Nugroho, Hafiz Faizal, Arya Maulana Aldiartama, Masita Mahmudin, Selvanus Geh, hingga Greysia Polii yang kini telah pensiun. Di pelatnas, Kevin dilatih oleh Herry Iman Pierngadi dan Aryono Miranat.

6. Berpasangan dengan Marcus Gideon, mereka dijuluki 'minions'

Gebrakan kariernya dimulai pelatih ganda putra nasional, Herry Iman Pierngadi memasangkannya dengan Marcus Fernaldi Gideon, karena Selvanus Geh harus mengundurkan diri dari timnas akibat sakit, pada 2015 lalu. Kemitraan baru mereka dimulai dengan bermain di All England dan Swiss Open.

Tak langsung melejit, mereka beberapa kali harus gagal membawa emas di beberapa ajang olahraga, termasuk Southeast Asian Games 2015 di Singapur. Namun, dalam Chinese Taipei Open, mereka berhasil masuk final dengan mengalahkan Juara Dunia yang juga adalah senior mereka, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan.

Setelah turnamen ini, penggemar bulu tangkis Indonesia menjuluki mereka sebagai "Minions" karena tinggi mereka di bawah rata-rata–Kevin 170 cm dan Marcus 168 cm–serta karena gaya bermain mereka yang cepat dan lincah, melompat dan memantul seperti Minion dalam film Despicable Me.

7. Jadi pebulu tangkis nomor 1 dunia

Di 2017, Kevin dan Marcus mulai bersaing hanya di acara-acara terbesar di dunia. Ia menebus kekalahan putaran pertama 2016 dengan kemenangan turnamen di All England Open pada bulan Maret, sehingga menghasilkan nomor satu peringkat dunia dalam sektor ganda putra.

Ia juga berhasil mengamankan beberapa pertandingan, termasuk India Open dan Malaysia Open. Dan terus menoreh banyak prestasi walau tak luput dari beberapa kekalahan. ‘Minions’ berhasil menutup tahun dengan dinobatkan sebagai Pemain Pria Terbaik Tahun Ini oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia.

Kemudian merebut Dubai World Superseries Finals, menjadikan mereka pasangan ganda putra pertama yang memenangkan tujuh gelar Superseries dalam setahun. Di tahun-tahun berikutnya, Kevin berhasil membawa pulang emas Asian Games pada 2018, medapat delapan gelar Tur Dunia, serta bertahan di peringkat satu dunia hingga melansir dari laman BWF yang diakses pada 3 Agustus 2022 ini.

8. Sempat terima kritik

Kevin Sanjaya terkenal dengan permainan yang cepat, agresif, full attack, dan memiliki serangan yang sangat sadis terhadap lawannya. Tapi ia juga memiliki beberapa kekurangan termasuk sensitif dan sedikit ‘tengil’ di lapangan. Kevin beberapa kali menerima kritik dari warganet. Tapi, ia terus memperbaikinya dan menunjukkan prestasinya di lapangan tepok bulu tersebut.

9. Penghargaan dan prestasi yang diraih Kevin

Semakin terkenal, terutama saat Asian Games kemarin, Kevin yang juga memiliki paras menawan menarik banyak perhatian masyarakat. Para merek pun berlomba menjadikannya brand ambassador atau menerima endorse, mulai dari merek smartphone, deodorant, skincare dan lainnya.

Ia juga membawa pulang puluhan medali emas dan perak serta beberapa perunggu. Di tahun 2020, ia masuk dalam pernghargaan Forbes 30 Under 30 Asia (Entertainment and Sports with Marcus Fernaldi Gideon) dan Forbes 30 Under 30 Indonesia (Young achievers & game changers with Marcus Fernaldi Gideon). Belum lagi, BWF memberikannya penghargaan BWF Best Male Player of the Year bersama Marcus Fernaldi Gideon pada tahun 2017 dan 2018.

Itulah profil dan perjalanan karier Kevin Sanjaya, atlet bulu tangkis yang juga jadi calon menantu konglomerat Hary Tanoesoedibjo.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved