Penggemar dunia sepakbola terlebih memfavoritkan Manchester United, pasti tidak asing dengan nama Mason Greenwood. Pesepak bola 20 tahun itu merupakan salah satu pemain bola profesional Inggris yang bermain sebagai penyerang, untuk klub Liga Utama Inggris Manchester United dan tim nasional Inggris.
Namun, kini kabar kurang mengenakan tersebar. Ia diduga melakukan kekerasan terhadap pacarnya, Harriet Robson. Manchester United pun mengambil langkah tegas membekukan Mason Greenwood sebagai hukuman sementara. Digadang memiliki masa depan cerah, ini profil pesepak bola MU, Mason Greenwood.
1. Lahir dari keluarga berlatar belakang olahraga
Mason Greenwood lahir di Bradford, West Yorkshire, dan dibesarkan di wilayah kota Wibsey. Greenwood lahir pada 1 Oktober 2001 dan merupapkan seorang keturunan Jamaika. Keluarganya memiliki latar belakang olahraga. Sang adik, Ashton, adalah seorang atlet lari.
2. Datang sebagai pemain muda Manchester United
Greenwood bergabung dengan Manchester United pada usia enam tahun, ia bermain di sekolah pengembangan klub di Halifax. Datang melalui sistem pemain muda dan berprogresi terus ke jajaran rangking yang semakin naik, ia bergabung dengan skuad U-18 untuk musim 2017–2018, meski memenuhi syarat untuk masuk ke U-16.
Ia juga berhasil menjadi pencetak gol terbanyak Liga Premier U18 Utara dengan 17 gol di 21 permainan. Pada Mei 2018, Greenwood dinobatkan sebagai Player of the Tournament karena tim junior memenangkan ICGT Trophy di Belanda.
3. Debut dan dapat penghargaan Jimmy Murphy Young Player of the Year
Perjalanan pertama Greenwood dengan tim utama untuk tur pra-musim mereka di Amerika Serikat adalah pada Juli 2018. Kemudian, pada 20 Juli, ia membuat debut non-kompetitif sebagai pengganti menit ke-76 untuk Luke Shaw dalam hasil imbang 1-1 melawan Club America.
2 Oktober 2018 menjadi salah satu tanggal bersejarah baginya karena Greenwood berhasil menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan klub. Pada bulan Desember, ia dipilih oleh José Mourinho untuk berlatih dengan tim pertama menjelang pertandingan Liga Champions UEFA melawan Valencia.
Pada 6 Maret 2019, di bawah manajemen Ole Gunnar Solskjær, Greenwood melakukan debut kompetitifnya sebagai pemain pengganti Ashley Young pada menit ke-87 dalam kemenangan 3-1 melawan Paris Saint Germain di Liga Champions.
Greenwood yang berusia 17 tahun dan 156 hari kala itu, menjadi pemain termuda kedua yang mewakili klub di kompetisi Eropa (setelah Norman Whiteside) dan termuda yang pernah ada di era Liga Champions. Empat hari kemudian, ia melakukan debutnya di Liga Premier dari bangku cadangan dalam kekalahan 2-0 dari Arsenal untuk menjadi salah satu debutan liga termuda klub.
Greenwood juga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga Premier 2 Bulan April. Di akhir musim, Greenwood menerima penghargaan Jimmy Murphy Young Player of the Year, yang diberikan setiap tahun kepada pemain terbaik di tim muda klub. Pada tanggal 12 Mei, hari terakhir musim, Greenwood membuat start senior pertamanya untuk klub dalam kekalahan 2-0 dari Cardiff City.
4. Jadi pencetak gol termuda
Bakat Greenwood dalam sepak bola memang tak diragukan, di usianya yang masih 17 tahun, 353 hari, ia berhasil mencetak gol pertamanya untuk United dalam pertandingan pembuka Liga Europa melawan klub Kazakh, Astana pada 19 September, gol tersebut juga merupakan satu-satunya gol dalam pertandingan, yang menjadikannya pencetak gol termuda klub di kompetisi Eropa.
Setelahnya, Greenwood juga mencetak gol lainnya yang membuat MU meraih banyak kemenangan. Dalam liga utama pertamanya hingga penampilannya di Piala FA, ia tak lepas mencetak gol-gol pertamanya. Dalam pertandingan Eropa pun, ia didapuk menjadi remaja pertama yang mencetak setidaknya 5 gol dalam satu musim Eropa untuk Manchester United.
Karena kelihaiannya menjadi striker MU itu, membuatnya menjadi pemain keempat yang berusia di bawah 19 tahun yang mencetak gol dalam tiga penampilan berturut-turut di Liga Inggris dan yang pertama sejak Francis Jeffers melakukannya untuk Everton pada 1999.
5. Dari nomor 26 ke 11
Di musim 2020-2021, ia berganti nomor. Dalam musim terobosannya di tahun 2019, ia mengenakan nomor 26, dan kini ia mengenakan nomor 11 yang diberi oleh Manchester United pada 4 September 2020. Dia bergabung dengan daftar pemain terkenal untuk memakai nomor 11, yang salah satunya adalah Ryan Giggs.
Greenwood memecah kekeringan gol selama empat bulan di liga. Ia mulai kembali unggul pada bulan April dengan empat gol liga dalam empat pertandingan, termasuk dua gol melawan Burnley. Ini membuatnya mendapatkan nominasi pertamanya Premier League Player of the Month, yang akhirnya dimenangkan oleh rekan setimnya Jesse Lingard.
6. Remaja yang bantu MU pecahkan rekor pertandingan
Di usia mudanya yang terbilang remaja, Greenwood kembali menyematkan penobatan untuk dirinya. Pada tanggal 29 Agustus, Greenwood mencetak gol yang memastikan kemenangan 1-0 atas Wolverhampton Wanderers.
Itu menjadikannya remaja kedua dalam sejarah Liga Premier, setelah Robbie Fowler, yang mencetak gol di masing-masing dari tiga pertandingan pertama timnya dalam satu musim. Greenwood juga membantu MU memecahkan rekor pertandingan tandang berturut-turut tak terkalahkan dalam sejarah sepak bola Inggris dengan 28.
7. Turut dalam tim nasional Inggris untuk melebarkan karir internasional
Tak hanya bermain untuk Manchester Unites, Greenwood juga merupakan pemain nasional untuk Ingris. Ia telah mewakili tim U-17 Inggris dengan membuat enam penampilan pada 2017–18 dan merupakan bagian dari skuat di Turnamen Algarve di Portugal.
Pada 30 Agustus 2019, Greenwood dimasukkan ke dalam skuad Inggris U-21 untuk pertama kalinya dan melakukan debutnya sebagai pemain pengganti pada menit ke-59 saat menang 3-2 melawan Turki pada 6 September 2019 dalam kualifikasi Piala Eropa 2021 Kejuaraan U-21. Pada 25 Agustus 2020, Greenwood masuk dalam skuat senior Inggris untuk pertama kalinya.
8. Bermula dari gelandang hingga ke penyerang tengah, diharapkan jadi lini depan MU
Greenwood memulai karirnya sebagai gelandang tetapi secara bertahap berkembang menjadi penyerang tengah. Ia sering bermain di sayap kanan untuk Manchester United, serta bergerak lebih ke tengah untuk menempati posisi sebagai second striker saat bola masuk ke area penalti.
Ia mendapat pujian dari berbagai pihak, seperti mantan pemain Manchester United, Clayton Blackmore, mantan pelatih akademi Mark Senior yang mengatakan bahwa ia memiliki gayanya sendiri, dan manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjær, yang memuji Greenwood selama tur pra-musim mereka, dengan mengatakan bahwa Greenwood adalah pemain atau pesepak bola alami.
Greenwood disebut-sebut sebagai salah satu talenta paling menjanjikan yang berasal dari akademi United, dengan masa depan cerah di depannya. Dengan United yang menolak untuk berinvestasi pada striker muda lainnya, banyak yang percaya bahwa pemain berusia 20 tahun itu pada akhirnya akan memimpin lini depan untuk United.
9. Kontroversi hingga dibekukan
Meski digadang jadi pemimpin lini depan MU, dan memiliki keterampilan luar biasa, karier Greenwood tak mulus. Ia terlibat pada kontroversi yang sangat fatal bagi kariernya. Kontroversi pertamanya adalah saat ia melanggar pedoman karantina virus corona di Islandia.
Ia melanggar aturan bubble pencegahan COVID-19 dengan mengundang perempuan ke dalam kamar hotelnya di Islandia, saat sedang membela Timnas Inggris. Hal itu membuat dirinya beserta rekan setimnya, Phil Foden, ditarik dari skuat Inggris dan dipulangkan oleh manajer Gareth Southgate. Sejak itu, ia belum lagi membela The Three Lions.
Kini skandal baru menerpanya dengan tuduhan kekerasan. Sang pacar, Harriet Robson menggunggah sebuah Instagram Story yang memperlihatkan memar hingga darah pada dirinya, yang diklaim akibat kekerasan dari Greenwood. Dia kemudian mengunggah klip audio di mana Greenwood sedang berkata kasar dan mengancamnya.
Hal tersebut mengundang kemarahan warganet, termasuk para penggemar MU. Kini, unggahan tersebut telah dihapus, namun jejak digital masih tersebar luas karena banyak yang menyimpan tangkapan layarnya.
Polisi juga telah menangkap Greenwood dan sekarang sedang dalam penyelidikan lebih lanjut. United telah merilis pernyataan pagi ini yang mengatakan 'Kami mengetahui gambar dan tuduhan yang beredar di media sosial. Kami tidak akan membuat komentar lebih lanjut sampai fakta telah ditetapkan. Manchester United tidak memaafkan kekerasan dalam bentuk apa pun.'
Mason Greenwood juga akan dibekukan, di mana ia tak akan berlatih dan bermain sampai pemberitahuan lebih lanjut. Saat ini Greenwood terlibat dalam tuduhan kekerasan dan juga kemungkinan adanya pemerkosaan.
Itulah profil pesepak bola muda Mason Greenwood yang berbakat namun sedang di tengah ambang meredupnya karier. Bagaimana pendapatmu, Bela?