6 Hal yang Mungkin Tak Kamu Ketahui Tentang Korea Utara & Diktatornya

Lakukan bisnis bak mafia dan merek komunismenya sendiri

6 Hal yang Mungkin Tak Kamu Ketahui Tentang Korea Utara & Diktatornya

Korea Utara menjadi negara paling misterius yang menarik untuk digali lebih dalam, tentang berbagai aspek kehidupan bernegara dan bermasyarakatnya. Korea Utara adalah tempat yang penuh teka-teki dengan pemimpin yang hampir tidak dikenal, meskipun cerita sering kali didominasi tirani keluarga Kim yang berkuasa.

Melalui potongan informasi yang bocor dari Kerajaan Pertapa (sebutan umum Korea Utara), para ahli telah mengumpulkan gambaran tentang negara tersebut, masyarakatnya, dan pemimpinnya, Kim Jong Un yang berusia 38 tahun.

National Geographic pernah merilis sebuah film dokumenter terbarunya yang berjudul North Korea: Inside the Mind of a Dictator. Film tersebut meneliti negara dan orang-orang yang tinggal di sana dan menggali psikologi pemimpin mudanya.

Serial ini penuh dengan wawancara dengan para ahli, teman masa kecil, pengawal yang melarikan diri dan bahkan mantan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton, yang duduk bersama Kim selama pertemuan puncaknya dengan Presiden Donald Trump.

Tapi, sebelum kamu lebih jauh menontonnya, berikut ada beberapa hal mendasar yang perlu diketahui tentang negara dan pemimpinnya yang sama tertutupnya, menurut pakar Korea Utara BR Meyers dan bukunya, The Cleanest Race.

1. Korea Utara memiliki merek komunismenya sendiri

6 Hal yang Mungkin Tak Kamu Ketahui Tentang Korea Utara & Diktatornya

Banyak yang kecewa dengan negara-negara komunis lainnya dengan ideologinya yang sangat jauh dari perikemanusiaan. Tapi, Korea Utara perlahan-lahan mengembangkan jenis "utopia sosialis"-nya sendiri. Ini terlihat dalam simbolisme yang digunakan oleh partai yang berkuasa.

Saat sebagian besar negara komunis menggunakan palu dan arit untuk melambangkan persatuan kaum tani dan kelas pekerja, Partai Pekerja Korea mengintegrasikan kuas kaligrafi Korea, untuk memasukkan kaum intelektual Korea.

Dalam Leninisme tradisional, kaum intelektual dianggap sebagai bagian dari kaum borjuis, dan banyak yang mendapati diri mereka dipenjara, dideportasi atau dieksekusi di negara komunis lainnya. Setelah jatuhnya Uni Soviet, Korea Utara membersihkan diri dari semua hubungan Marxisme-Leninisme demi kebijakannya sendiri yang disebut "Juche."

2. "Juche" adalah filosofi pemandu Korea Utara yang dianggap omong kosong

Pada hari-hari awal nasionalisme Korea Utara, pendiri Kim Il Sung perlu membuat panduan bagi rakyatnya, mirip dengan Little Red Book karya Mao Zedong. Pakar Korea Utara, BR Meyers mengatakan ideologi resmi Kim, yang bernama "Juche", berbunyi seperti makalah perguruan tinggi, yang dirancang untuk mengisi sejumlah ruang sambil memastikan tidak ada yang benar-benar membacanya. Hasilnya, katanya, adalah buku tebal dengan sedikit substansi.

Juche dijelaskan oleh pemerintahan Korea Utara sebagai "kontribusi asli, brilian, dan revolusioner dari Kim Il-sung terhadap pemikiran nasional dan internasional". Juche berdalil bahwa "manusia menguasai takdirnya", dan rakyat Korea Utara adalah "penguasa revolusi dan pembangunan". Bila rakyat menjadi kuat dan mandiri, bangsa akan memperoleh sosialisme yang lebih nyata.

Singkatnya, doktrin tersebut mendorong kemandirian total dan kemerdekaan Korea Utara dari dunia luar. Tapi kenyataannya, negara itu sepenuhnya bergantung pada Uni Soviet selama 50 tahun pertama keberadaannya, kata Meyers. Korea Utara tidak mendekati kemandirian dan "Juche" dimaksudkan untuk disembah, bukan dibaca.

3. Korea Utara menghasilkan uang seperti Mafia

Ketika berita melaporkan bahwa Korea Utara hidup di bawah "sanksi yang melumpuhkan", itu sebagian benar dan sebagian menyesatkan. Memang benar bahwa negara itu hidup di bawah sanksi yang memblokir segala sesuatu mulai dari peralatan militer hingga batu bara.

Mereka bahkan tidak bisa mendapatkan mata uang asing. Untuk menyiasatinya, Korea Utara dikabarkan mengoperasikan sindikat kejahatan bawah tanah. Negara itu diduga menjalankan pasar gelap dalam perdagangan manusia, produksi dan penyelundupan obat-obatan terlarang, pemalsuan mata uang asing dan obat-obatan legal, perdagangan satwa liar, hingga perdagangan senjata. Bahkan ada kantor khusus yang dirancang hanya sebagai membuat dana kas untuk penggunaan pribadi Kim Jong Un.

4. Orang Korea Utara berpikir mereka lebih baik dari kita

Ya, seperti itulah pikiran mereka ditanamkan sejak kecil. Mesin propaganda Korea Utara menemukan asal-usulnya dalam ideologi yang mirip dengan ideologi Jepang sebelum dan selama Perang Dunia II. Salah satu prinsip utama dari ideologi itu adalah bahwa orang Korea memiliki keunggulan moral di atas semua ras lain.

Menurut Meyers, kebaikan bawaan ini adalah alasan mengapa mereka sering diserang dan dianiaya oleh kekuatan asing selama bertahun-tahun. Kebaikan orang Korea adalah alasan mengapa mereka membutuhkan pemimpin yang kuat dan karismatik untuk melindungi mereka. Oleh karenanya, seseorang seperti, katakanlah ... keluarga Kim yang bisa melindungi dan memimpin mereka.

5. Setiap Kim memiliki kultus kepribadiannya sendiri

Dalam The Cleanest Race, Meyers menggambarkan pilar yang menopang legitimasi setiap penguasa Korea Utara berturut-turut. Kim Il Sung, kakek Kim Jong Un dan pendiri negara Korea Utara, memiliki kultus kepribadian yang mengandalkan melindungi orang-orang Korea yang baik dari ekses dan kejahatan orang luar. Kekuatan dan keterampilan militernya membuat mereka aman dari pembunuhan oleh penjajah atau mati kelaparan.

Putranya, Kim Jong Il, mengambil alih kekuasaan dengan dengan serangkaian isu yang sangat berbeda dengan ayahnya. Dia naik ke tampuk kekuasaan setelah jatuhnya Uni Soviet dan di tengah kelaparan yang berkembang di Korea Utara.

Kultus kepribadiannya berpusat pada kemampuan militernya. Kelaparan membuat kemampuan ekonominya melemah. Jadi sebagai gantinya, kultus Kim malah menciptakan gagasan bahwa adanya ancaman yang membayangi dari luar Korea Utara, terkhusus Amerika. Propaganda itu untuk menutupi ekonomi yang merosot di Korea Utara dan menyalahkan pihak luar.

Dia menerapkan kebijakan "militer pertama" (military first) yang membuat banyak warga Korea Utara berjuang sendiri untuk kehidupannya. Ia malah mengalihkan sedikit sumber daya yang dimiliki negara ke bidang militer yang saat itu merupakan tentara terbesar keempat di dunia dan untuk program nuklir yang sedang berkembang. Sementara, kelaparan terus berlangsung selama empat tahun dan menewaskan antara 2 juta hingga 3,5 juta warga Korea Utara.

6. Kim Jong Un diharapkan menjadi seorang reformis

Setelah kematian Kim Jong Il pada 2011, putranya Kim Jong Un mengambil alih tahta kekuasaan. Mengingat pengalamannya yang luas dengan Barat, banyak yang mengira Kim Jong Un akan lebih bersedia untuk membuka Korea Utara terhadap budaya dan ide-ide Barat.

Beberapa lainnya berpikir dia mungkin meninggalkan program nuklir negara itu dan mengubah Korea Utara menjadi ekonomi model Tiongkok. Victor Cha dari Majalah Foreign Policy, tidak begitu yakin akan apa yang hendak dilakukan Kim Jong Un.

Tapi kenyataannya adalah sebaliknya, Kim Jong Un mengembangkan rudal nuklir yang mampu mencapai Amerika Serikat. Dia juga mengkonsolidasikan kekuatannya dengan mengeksekusi saingan.

Kim bahkan memberi tahu Trump tentang bagaimana dia mengeksekusi pamannya sendiri dan memajang mayatnya. Sekarang, diyakini bahwa Kim Jong Un sedang memberdayakan saudara perempuannya Kim Yo Jong untuk melakukan pekerjaan kotor, sementara dia bekerja untuk menjadi lebih dari seorang pemimpin dunia.

Korea Utara dan pemimpinnya memang tertutup tapi juga menarik. Ada banyak hal yang mungkin kita tak ketahui tentangnya, dan 6 hal di atas tentang Korea Utara mungkin baru kamu dengar. Bagaimana tanggapanmu, Bela?

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌

Š 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

Š 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved