Perhelatan Sundance Film Festival: Asia 2022 telah digelar secara luring pertama kali di Jakarta. Menghadirkan berbagai macam acara yang berhubungan dengan dunia perfilman. Salah satunya adalah Festival Chat, sebuah wadah diskusi yang menghadirkan narasumber untuk kamu yang ingin menambah wawasan tentang perfilman.
Nah, di sesi pertama tepatnya di hari pertama Sundance Film Festival: Asia 2022 ada Festival Chat yang membahas bagaimana program pendidikan dan pendanaan lokal mempersiapkan masa depan Industri Film Indonesia untuk bersaing di panggung internasional demi ekosistem kreatif yang lebih kuat berkembang.
Festival Chat kali ini akan dimoderasi oleh Produser Film, Linda Gozali (Aprofi), dengan menampilkan pembicara tamu khusus– Alex Sihar (Staf Khusus Dirjen Kebudayaan Kemdikbud RI), Vivian Idris (Program Director, AKATARA Indonesia Film Market & Business Forum) Susanti Dewi (Produser & Kepala Media IDN Pictures). Apa saja sih yang dibahas dalam panel diskusi kali ini, yuk simak!
Program pemerintah dalam menghidupkan ekosistem industri perfilman
Meski sempat diterpa pandemi, industri perfilman dunia mulai kembali bangkit. Di Indonesia sendiri, semakin banyak film besutan sutradara Indonesia yang kembali meramaikan bioskop di tahun 2022. Berbagai program dan kolaborasi antar sektor untuk mendukung para filmmakers, mulai dari proses kreatif, pendanaan, pemasaran, hingga distribusi karya-karya mereka.
Di samping hal tersebut pemerintah juga memiliki peran penting dalam keberlangsungannya ekosistem dunia perfilman Indonesia. Oleh karena itu, hingga saat ini pemerintah telah meluncurkan beberapa program sebagai bentuk kepedulian dalam industri kreatif ini.
Hadir dalam diskusi, Alex Sihar seorang pengamat film dan juga produser sekaligus Staf Khusus Dirjen Kebudayaan Kemdikbud RI, yang berbagi kepada peserta tentang program-program pemerintah untuk industri perfilman Indonesia.
Menurut Alex, kerangka besar di dalam ekosistem perfilman, peran pemerintah adanya di belakang, sebagai regulator dan fasilitator. Itu mengapa pemerintah mendukung adanya AKATARA sebagai tempat bertemunya para kreator dengan investor.
“Pemerintah ada bagiannya tersendiri, yakni di pendidikan atau di tempat-tempat lain yang tidak langsung ada di industri tersebut,” ujar Alex.
Sisi lain dari peran pemerintah dilihat dari segi konten. Di tahun 2020, mengadakan Indonesiana, yaitu program pelatihan untuk produser dan penulis naskah film, serta AKATARA yaitu program pitching yang pertama kali didirikan pada 2017 oleh Badan Perfilman Indonesia.
Program lain yang dilancarkan pemerintah di antaranya adalah Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Adapun, program PEN subsektor film diberikan dalam bentuk bantuan untuk skema promosi, skema produksi, dan skema pra-produksi bagi film nasional.
"Next focus, kita lihat program Kemenparekraf, yakni PEN dari tahun lalu yang kemungkinan tahun ini akan ada juga. Pendapatan dari PEN ini cukup besar untuk percepatan pertumbuhan perekonomian, khususnya perputaran SDM. PEN akan terus dilanjutkan tahun ini dengan jumlah yang lebih besar," papar Alex.
AKARA titik temu kreator dan investor
Sempat disinggung oleh Alex, bahwa salah satu program yang mendapat dukungan dari pemerintah adalah AKATARA. Lalu, sebenarnya apa itu AKATARA?
Hadir pula dalam panel diskusi, Vivian Idris (Program Director, AKATARA Indonesia) memaparkan secara singkat, bahwa AKATARA adalah program pitching yang merupakan program Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di bawah kepemimpinan Triawan Munaf yang bersinergi dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI).
“Jadi kami sebagai tempat bertemunya pembuat film dengan investor ataupun bentuk-bentuk pembiayaan lainnya,” jelas Vivian.
AKATARA yang pada awalnya Film Financing Forum kini telah berkembang menjadi The Biggest Indonesian Film Business Forum & Film Market. Akatara telah memberikan kontribusi luar biasa pada tumbuh-kembangnya ekosistem perfilman nasional. Kehadirannya menjadi titik temu strategis berbagai pihak pemangku kepentingan perfilman Indonesia.
Akatara itu seperti pasar, project market di mana temen-temen di Indonesia yang punya proyek film bisa mendaftarkan filmnya untuk ikut program AKATARA.
Perlukah program pemerintah dalam ekosistem industri film Tanah Air?
Susanti Dewi berpendapat jika menempatkan film di salah satu sektor ekonomi kreatif sebagai industri untuk tetap menghidupkan ekosistem tersebut, pemerintah dan segala programnya tentu sangat dibutuhkan. Dengan adanya dukungan dari program pemerintah proyek-proyek perfilman akan lebih mudah direalisasikan.
“Sangat penting karena ekosistem ini akan berputar , di mana ketika kita membuat karya karya tersebut dapat dinikmati, akan dinilai sebagai ekonomi, dan dari ekonomi nantinya akan menjadi penerimaan negara,” ujar Susanti Dewi, Produser & Kepala Media IDN.
Sejalan dengan Susanti, Vivian bersama rekan-rekan para pelaku industri perfilman bisa membangun ekosistem supaya industri film ini menjadi lokomotif di sektor ekonomi kreatif dapat berkembang. Menurutnya, dukungan dan program-program pemerintah sangat diperlukan.
Vivian melihat adanya potensi pendanaan baik dari pemerintah maupun dari swasta, yang bisa memenuhi kebutuhan dari ekosistem perfilman di Tanah Air.
Sebagai produser, Susanti pun mengungkapkan bahwa program-program film yang sudah ada perlu terus dikembangkan agar memberikan dampak lebih signifikan bagi industri film.
Dukungan pemerintah dalam ekosistem film ditingkatkan karena industri film adalah lokomotif di industri kreatif. Apalagi, kebutuhan tiap komunitas film itu beragam.
Di sisi lain, orang-orang yang ingin terjun di dunia film mesti mampu memiliki mentalitas yang kuat, antara lain terbuka untuk berkolaborasi dan memiliki sikap rendah hati dalam menerima kritik dan saran demi menciptakan film yang berkualitas dan menjual.
Keseruan Sundance Film Festival: Asia 2022 masih berlangsung hingga 28 Agustus 2022.
Ikuti terus rangkaian acara Sundance Film Festival: Asia 2022 melalui website SundanceFilmFestivalAsia.org karena akan ada rangkaian sesi menarik lainnya beberapa hari ke depan. Informasi pembelian tiket untuk film-film yang diputar di Sundance Film Festival: Asia 2022 dapat diakses melalui Flixcinema.com.