Kemajuan teknologi memberikan banyak kemudahan, tetapi juga memicu perdebatan pro dan kontra. Salah satunya adalah kemudahan masyarakat dalam mengajukan uang pinjaman melalui sistem pinjaman online (pinjol) atau pencicilan belanja melalui sistem bayar nanti (paylater).
Mengapa kontroversial? Kedua sistem ini dinilai tidak cukup teliti dan ketat dalam menyeleksi pengajuan para pemohon. Dampaknya, mereka dapat memperoleh pinjaman secara mudah tanpa kemampuan membayar kewajiban di kemudian hari.
Tentu saja, masih ada banyak risiko negatif lainnya yang berdampak pada kondisi finansial seseorang. Apabila kamu merasa waspada dan ingin menghindari potensi jeratan pinjol dan paylater di masa depan, maka kamu dapat mempelajari beberapa tips di bawah ini, Bela!
1. Bangun pola pikir finansial baru
Perlu diketahui bahwa tindakan seseorang cenderung terwujud dari isi hati atau pikiran. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk mengubah pola pikir yang sebelumnya menghasilkan tindakan yang tidak baik menjadi pola pikir yang lebih dewasa dan bermanfaat.
Terkait isu finansial, kamu mungkin berpikir bahwa kemampuan membeli banyak produk adalah ukuran kesuksesan finansial sehingga kamu terbiasa berbelanja. Coba bangun pola pikir baru bahwa setiap transaksi pembelian mengurangi nilai hartamu secara signifikan.
Dengan pemikiran ini, diharapkan kamu akan terdorong untuk menerapkan strategi menghemat dan menabung ketimbang menghamburkan uang untuk berbelanja.
2. Buat anggaran keuangan
Dalam membangun strategi keuangan, penting untuk mengetahui jumlah anggaran secara keseluruhan yang dimiliki. Dari total anggaran tersebut, kamu dapat lebih lanjut memisahkan dana untuk berbagai kebutuhan utama yang patut diprioritaskan.
Dengan begitu, kamu bisa merencanakan total anggaran dan kebutuhan di bulan depan. Setelah menjalankannya secara konsisten, kamu juga dapat melakukan evaluasi terkait pencatatan anggaran keuangan di bulan sebelumnya untuk proses pembelajaran.
Tidak terkecuali, kamu juga dapat melihat potensi keuangan berkaitan penggunaan kredit: apakah kamu memiliki kemampuan untuk membayar tagihan pinjol atau paylater di bulan-bulan ke depannya. Dari sinilah, kamu dapat membuat keputusan lebih bijak.
3. Selalu catat pengeluaran
Kebutuhan hidup manusia tidak selalu sama setiap bulan karena berbagai alasan, mulai dari kebutuhan mendadak yang tak terduga hingga kesalahan konsumtif yang terkadang tidak terkontrol. Itulah mengapa, pencatatan pengeluaran setiap bulan sangat diperlukan.
Dengan pencatatan pengeluaran ini, kamu dapat melihat kesalahan-kesalahan tersebut dalam proses evaluasi. Dalam waktu bersamaan, kamu juga dapat menganalisis apakah pengeluaran lebih banyak untuk kebutuhan utama atau justru membayar tagihan utang.
Dari sini, matamu dapat terbuka dan memahami perubahan finansial apa yang harus dilakukan, termasuk menghindari atau menghentikan penggunaan pinjol dan paylater.
4. Batasi pembelian konsumtif
Penguasaan diri adalah hal yang menantang dan membutuhkan latihan konsisten, termasuk dalam membatasi pembelian konsumtif. Mengapa sulit? Pasalnya, dibutuhkan tekad kuat untuk menekan segala keinginan mata, lidah, perut, dan lain-lain.
Namun, hal ini harus tetap dilakukan secara perlahan dan konsisten untuk membangun kebiasaan yang enggan menggunakan pinjol dan paylater. Caranya, kamu bisa membatasi jumlah pembelian konsumtif setiap bulan sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan.
Misalnya, kamu menentukan hanya boleh membeli 4 produk dengan jumlah anggaran tertentu. Dari sini, kamu dapat mulai mendaftarkan beberapa produk yang akan dibeli di bulan depan, bulan setelahnya, dan seterusnya, daripada langsung memborong semuanya dalam satu bulan.
5. Batasi eksposur iklan finansial
Pernahkah kamu membeli suatu produk karena iklan di media sosial? Atau mengunduh aplikasi finansial berbasis pinjaman atau paylater karena suatu iklan? Kedua kasus ini memang sering terjadi karena eksposur iklan bersifat persuasif dan menggiurkan.
Itulah mengapa, kamu sebaiknya mulai melakukan pengaturan untuk membatasi eksposur iklan-iklan di media sosial yang menawarkan pilihan tersebut. Selain itu, kamu juga bisa membatasi waktu di media sosial agar tidak sering melihat iklan-iklan itu.
Melalui pembatasan ini, potensi untuk penasaran mencoba atau sekadar melihat-lihat suatu produk maupun aplikasi pinjaman akan menurun. Kamu pun dapat memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang lebih bermanfaat di dunia nyata bersama orang-orang tercinta.
6. Tidak mengunduh aplikasi pinjaman
Jika kamu enggan memiliki catatan penggunaan pinjol dan paylater, atau ingin menghentikan kebiasaan yang sudah terlanjur terbangun, sebaiknya jangan mengunduh aplikasi tersebut. Hindari juga mencoba aplikasi serupa yang menawarkan manfaat yang terlihat lebih baik.
Tahukah kamu? Mengunduh dan melihat-lihat sistem kerja aplikasi atau sekadar mencoba menikmati penawaran pinjaman bisa membuatmu terjebak dalam lingkaran utang.
Hal ini juga berlaku untuk aplikasi e-commerce dan sejenisnya yang menawarkan fasilitas pinjaman. Sebagai saran, unduh hanya satu aplikasi belanja sesuai kebutuhan dan ingatkan diri untuk tidak pernah mengaktifkan penawaran pinjaman online atau paylater.
7. Terapkan alternatif kreatif untuk kebutuhan
Kreativitas manusia seringkali dapat memberikan solusi yang efektif dan efisien, termasuk dalam perilaku finansial. Dengan begitu, kamu bisa menerapkan cara alternatif kreatif untuk memenuhi kebutuhan belanja tanpa harus mengandalkan pinjol atau paylater.
Sebagai contoh, kamu bisa memilih untuk tidak membeli produk baru dan menggunakan barang bekas milik saudara. Alternatif lainnya adalah membuat barang yang dibutuhkan dengan mengikuti panduan sederhana di internet sehingga tidak perlu membeli.
Dengan cara-cara di atas, kamu pun dapat menghindari potensi jeratan pinjol dan paylater yang menimbulkan risiko negatif di kemudian hari. Semoga kamu dapat lebih bijak dalam mengembangkan perilaku finansial yang sehat dan bermanfaat. Semangat, Bela!