Banyak faktor yang menyebabkan seseorang terpaksa memasuki masa menganggur. Mulai dari kompetisi kerja yang semakin kompetitif hingga kondisi industri yang rentan hingga mengakibatkan keputusan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi sejumlah karyawan.
Kondisi ini membuahkan upaya lebih keras dalam mencari pekerjaan. Tak hanya memerlukan ketangguhan mental, seseorang juga membutuhkan strategi yang efektif untuk bersaing di pasar kerja saat ini, termasuk mempertahankan tingkat produktivitas selama menganggur.
Ingin tahu kegiatan produktif apa saja yang bisa kamu lakukan selama masa menganggur? Dan, apakah kegiatan-kegiatan ini berpotensi menarik perhatian para perekrut?
Pengembangan diri
1. Mengikuti kelas bersertifikat
Proses pembelajaran di suatu bidang tidak terbatas hanya pada pengalaman bekerja penuh waktu. Sebaliknya, kamu dapat mempertimbangkan studi informal, seperti kursus atau kelas yang membantumu dalam mengembangkan kemampuan teknis di bidang tertentu.
Kabar baiknya, kemajuan teknologi kini telah membuka banyak peluang untuk mengikuti kelas-kelas tersebut secara online dengan memberikan sertifikasi yang diakui. Mulai dari mini course, bootcamp, hingga training, semuanya bisa menjadi pilihan terbaik untuk belajar.
Kelas-kelas bersertifikat ini tidak hanya menambah keterampilan di suatu bidang, tetapi juga memberikan bukti konkret kepada HR tentang upayamu dalam meningkatkan kompetensi.
2. Menghadiri seminar atau workshop
Menghadiri acara-acara yang bermanfaat untuk memperluas wawasan praktis dan memahami teori terkini di dunia kerja akan memberikan nilai tambah bagi kamu yang sedang mencari pekerjaan karena menunjukkan kebijaksanaan dalam menginvestasikan waktu.
Seminar atau workshop, misalnya, dapat menjadi pilihan yang tepat. Selain melibatkan para ahli dan praktisi berpengalaman, kedua acara ini juga menyediakan kesempatan untuk membangun jaringan profesional yang berguna bagi pengembangan karier di masa depan.
Dengan begitu, kamu menunjukkan bahwa kamu berkomitmen untuk tetap terinformasi dan terhubung dengan perkembangan terbaru di industri, dan ini tentu menarik perhatian HR.
3. Melakukan studi kasus mandiri
Penting untuk mengembangkan kemampuan problem-solving terkait masalah atau situasi spesifik dalam suatu bidang atau industri yang diminati. Kemampuan ini tidak hanya bergantung pada proses pembelajaran teori, tetapi juga memerlukan praktik melalui studi kasus secara mandiri.
Studi kasus tersebut dapat berupa analisis bisnis, tinjauan pasar, atau kajian terhadap strategi perusahaan. Dengan melakukan salah satunya, kamu dapat mengasah keterampilan analitis dan pemecahan masalah, serta menambah hasil kerja yang dapat ditampilkan dalam portofolio.
Hal ini jelas menunjukkan kepada HR bahwa kamu tidak hanya belajar teori tetapi juga menerapkannya secara praktis sehingga membuatmu tampak lebih kompeten dan siap untuk bekerja.
4. Mempelajari keterampilan yang relevan
Menginvestasikan waktu luang untuk mempelajari keterampilan baru yang relevan dengan bidang pekerjaan yang diincar dapat menjadi langkah cerdas. Dalam waktu bersamaan, kamu pun tengah berkomitmen terhadap pengembangan diri yang tidak terbatas.
Misalnya, kamu dapat belajar coding jika tertarik pada bidang teknologi, atau mempelajari manajemen media sosial jika ingin bekerja di industri digital marketing. Dalam hal ini, kamu sebaiknya juga mengasah kemampuan dalam penggunaan tools yang dibutuhkan.
Dengan melakukannya, kamu tidak hanya menguasai keterampilan baru, tetapi juga menunjukkan kepada HR maupun user bahwa kamu proaktif dan sangat berkomitmen untuk beradaptasi serta memenuhi tuntutan pekerjaan di suatu bidang yang terus berkembang.
Pengalaman kerja
5. Mengambil pekerjaan part-time/freelance
Mengambil pekerjaan part-time atau freelance dapat memberikan pengalaman kerja tambahan yang sangat berharga. Selain menunjukkan bahwa kamu tetap produktif, pengalaman ini juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan baru.
Bagi HR sendiri, kedua pengalaman ini menunjukkan bahwa kamu mampu menangani berbagai tanggung jawab dan beradaptasi dengan berbagai situasi kerja. Dalam waktu bersamaan, ini juga menunjukkan komitmenmu untuk terus bekerja dan belajar.
6. Menjadi sukarelawan (volunteer)
Terlibat dalam kegiatan sukarelawan tentu menunjukkan kepedulian sosial dan keterampilan interpersonal yang penting. Dalam waktu bersamaan, pengalaman ini juga memberikan pengalaman berharga dan memperluas jaringan sosial maupun jaringan profesional.
Sebagai bonus, menjadi sukarelawan atau volunteer akan turut membuka kesempatan untuk menerapkan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan yang diincar, serta memberikan bukti nyata tentang karakter dan nilai-nilai positif yang dapat meningkatkan citra dirimu
Tidak heran, kegiatan sukarelawan berpotensi menambah dimensi baru pada curriculum vitae, menunjukkan komitmenmu untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
7. Berpartisipasi dalam usaha bisnis
Mengembangkan usaha bisnis bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi sebenarnya tetap dapat dilakukan secara bertahap dengan komitmen dan strategi bisnis yang matang. Kamu pun dapat mencoba menerapkannya, baik sebagai pendiri, mitra, maupun konsultan.
Dengan melakukannya, kamu akan mendapatkan pengalama praktis dalam mengelola proyek, beradaptasi dengan berbagai tantangan, dan berpikir strategis. Semuanya adalah kemampuan-kemampuan yang sangat dibutuhkan saat bekerja di suatu industri pekerjaan.
Ketika melamar suatu lowongan kerja, pengalaman ini dapat menambah nilai tambah di mata HR karena menunjukkan keterampilan manajerial, kemampuan untuk menghadapi risiko dan peluang, serta keinginan untuk berinovasi dan beradaptasi dalam tantangan pekerjaan.
8. Mengajar
Semua orang, termasuk kamu, pasti memiliki kemampuan dan pengetahuan mendasar mengenai suatu bidang. Sungguh sangat disayangkan jika kamu hanya menyimpannya untuk diri sendiri ketimbang membagikannya kepada orang lain yang membutuhkan, bukan?
Dengan menerapkannya, kamu berpeluang mengasah keterampilan untuk berbagi pengetahuan, beradaptasi dengan berbagai audiens, memimpin dengan efektif, serta kemampuan menggunakan tools dan software dalam proses mengajar secara online.
Di mata HR, pengalaman mengajar ini akan menunjukkan bahwa kamu memiliki keterampilan yang berharga dan siap untuk berkontribusi secara efektif di lingkungan kerja.
Penilaian karakter
9. Menekuni hobi yang bermakna
Hobi cenderung mencakup kegiatan-kegiatan menyenangkan yang dilakukan secara sambil-lalu. Tanpa kamu sadari, beberapa hobi sebenarnya bermakna dan bermanfaat dalam menunjukkan kreativitas dan dedikasi, seperti menulis, melukis, dan lain-lain.
Di ranah profesional, melakukan hobi-hobi yang bermakna akan mengasah kemampuanmu dalam mempertahankan minat terhadap suatu kegiatan, mengolah waktu dengan baik, dan memberikan dimensi tambahan pada kepribadian yang aktif dan produktif.
Kamu pun disarankan untuk menyebutkan pengalamanmu menekuni hobi-hobi tersebut sebagai topik diskusi menarik dalam wawancara. Dengan begitu, HR dapat memahami minat dan kepribadianmu yang mungkin relevan dengan nilai dan budaya perusahaan.
10. Rutin olahraga
Industri pekerjaan selalu membutuhkan orang-orang yang aktif dan sehat dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini dapat kamu buktikan dengan membangun dan mempertahankan kegiatan olahraga secara rutin untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
Dengan menerapkannya dan menyebutkan dalam proses wawancara, kamu menunjukkan bahwa kamu memiliki disiplin dan keseimbangan hidup yang positif serta mempertahankan energi serta daya konsentrasi, yang tentunya berkontribusi pada performa kerja yang baik.
Jadi, apakah kamu sudah menerapkan satu atau beberapa kegiatan produktif di atas saat mencari pekerjaan penuh waktu? Jika belum, pertimbangkan kegiatan yang paling kamu minati dan memungkinkan untuk dilakukan, lalu terapkan secara bertahap dan konsisten.