Begitu banyak manajer yang mengeluh tentang semakin banyaknya karyawan di perusahaannya yang mengundurkan diri. Kebanyakan dari mereka berpikir bahwa keinginan itu datang murni dari dalam diri karyawan itu sendiri. Padahal, sebenarnya inti permasalahannya ialah para karyawan itu ingin menjauh dari si manajer mereka, akan tetapi si manajer tidak merasakannya.
Untuk menjadi seorang manajer di lingkungan kerjamu, selain dari segi pekerjaan baik memang harus ada sifat dan karakter pribadi yang bagus dari dalam diri, jangan sampai ada kesalahan pada diri seorang manajer. Nah untuk itu, Popbela akan kasih tahu nih kesalahan manajer apa saja sih yang seringkali dilakukan tanpa disadari. Yuk, kenali!
Memberi pekerjaan yang berlebihan hingga meminta karyawan lembur
Mungkin perintah lembur nampak sah-sah saja dilakukan dari sudut pandang
atasan. Tapi, seringkali tanpa disadari itu adalah kesalahan seorang manajer dan hal ini justru akan membuat karyawan merasa tertekan dan menganggap yang mereka kerjakan selalu kurang baik. Yang perlu manajer ketahui adalah, meminta karyawan untuk kerja lembur sejatinya akan membuat si karyawan itu tidak produktif. Kalau memang mau menambah beban kerja, harusnya dinaikkan juga statusnya dong.
Tidak menghargai kontribusi dan tidak pernah memberi penghargaan
Sesederhana menepuk bahu ketika karyawan bekerja dengan baik nyatanya sudah mampu menunjukkan bentuk penghargaan dari seorang manajer. Tapi faktanya, para manajer sering lupa dengan hal ini. Padahal dengan sikap sederhana macam itu saja, bisa berarti banyak bagi karyawan. Dia akan merasa kalau kerja keras dan upayanya selama ini dipantau dan dihargai oleh manajer. Manajer juga perlu menanyakan pada karyawan, hal-hal apa saja yang bisa membuat mereka termotivasi. Kesalahan manajer yang tidak peduli dengan apa yang terjadi pada karyawan mereka
Lebih dari setengah karyawan rela meninggalkan pekerjaan mereka karena alasan yang satu ini, tidak ada hubungan baik antara manajer dan karyawannya. Ini adalah kesalahan manajer yang memperlakukan karyawan bagai robot dan membiarkan mereka terus bekerja dari jam 9 pagi hingga jam 5 sore misalnya, tanpa adanya interaksi atau guyonan. Para manajer harus memanusiakan mereka, dengan cara ikut bergembira ketika karyawan meraih kesuksesan, dan berempati ketika mereka mengalami masa sulit.
Merekrut dan mempromosikan orang yang salah juga membuat karyawan jengah
Karyawan yang baik akan bekerja dengan profesional. Tapi, jika para manajer salah menempatkan orang pada pekerjaan tertentu, jangan kaget kalau karyawan lain juga bisa kabur. Ketika manajer merekrut orang yang salah untuk menggantikan posisinya yang naik jabatan misalnya, hal ini akan menyebabkan turunnya motivasi karyawan yang selama ini sudah loyal bekerja bersamanya. Seorang manajer akan dinilai tak bijak gara-gara hal ini.
Yang paling salah adalah menganggap karyawan resign karena alasan lain
Inilah yang paling mengerikan, ketika para manajer tak juga sadar kalau semua ini adalah kesalahannya. Manajer mungkin mengira alasan karyawan mengundurkan diri karena stres kerja, padahal alasan yang lebih tepat ialah manajernya yang membuat karyawan itu stres. Memiliki atasan bersifat diktator dan tidak peduli terhadap hal-hal penting mengenai pekerjaan karyawan seringkali menjadi alasan utama karyawan pergi meninggalkan pekerjaannya.
Gimana sudah tahu kan kira-kira apa saja kesalahan yang dilakukan oleh seorang manajer. Lalu apakah manajermu melakukan salah satunya, Bela? Semoga dia segera berubah dan kamu tetap tabah ya.