Indonesia memiliki ratusan band dari berbagai jenis genre musik. Biasanya ‘anak band’ sering digambarkan dengan para pria. Tapi, jangan salah perempuan pun juga punya band yang tak kalah populer dari para pria, lho.
Salah satunya adalah Voice of Baceprot. Band satu ini adalah band metal asal Garut, Jawa Barat yang beranggota tiga remaja perempuan yang uniknya ketiganya berhijab. Kemampuannya boleh diadu, nih, bahkan popularitasnya tak main-main.
Mereka kini akan tour Eropa, Bela. Kamu yang belum kenal mereka, kenalan, yuk, lewat 7 fakta Voice of Baceprot di bawah ini.
1. Band Metal “Bawel” yang beranggota tiga remaja perempuan bertalenta
Voice of Baceprot (VoB) adalah grup musik metal yang berasal dari Garut, Jawa Barat, berisikan trio perempuan yang digagas pada awal 2014. Band tersebut digawangi oleh Marsya (vokalis dan gitaris), Sitti (drummer) dan Widi (bassis).
VoB dibentuk sejak ketiganya masih menempuh pendidikan di bangku sekolah. Dinamakan dengan Baceprot (bahasa Sunda: bacéprot) yang berarti "berisik" atau "bawel", merepresentasikan musik yang mereka mainkan.
2. Berawal dari ekstrakulikuler dan manggung di berbagai kompetisi musik
Band metal tersebut berawal saat Marsya, Sitti dan Widi mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di salah satu Madrasah (MTs) di Singajaya, Garut, dengan bimbingan Ersa Eka Susila Satia, yang kerap disapa Abah, sebagai pelatih sekaligus guru konseling di sekolah tersebut.
Abah sering mengajari ketiganya bermain musik dan memberikan referensi tentang musik, hingga mendorong ketiganya untuk tampil dalam ajang kompetisi musik di daerahnya. Sebelum menulis lagu sendiri yang dibantu oleh Abah, VoB kerap membawakan cover lagu-lagu di antaranya lagu dari Rage Against The Machine, Slipknot dan Red Hot Chilli Peppers.
3. Pernah berlatih dengan alat seadanya
Para anggota Voice of Baceprot ini mengatakan dalam sebuah konten di kanal dari YouTube Gofar Hilman, bahwa mereka awalnya berlatih dengan alat musik yang seadanya. Mereka belajar dengan alat seadanya dari ekstrakulikuler teater.
"Teater kan suka bikin drama musical, nah, di situ alat musik tuh ga ke pake, gitar segala macem tuh bertumpuk aja," ujar sang vokalis, Marsya.
Tak hanya itu sang drummer mengatakan jika dirinya belajar alat musik, dengan bekas drum marching band yang dirakit.
"Drum bekas marching band dirakit lagi tapi mirip, tapi posisinya beda," ucap Sitti.
4. Lalui banyak pertentangan
Bermain dalam genre musik yang dianggap tak biasa, VoB banyak mendapat pertentangan dan pandangan kurang menyenangkan, seperti ujaran kebencian hingga ancaman kematian. Padahal setiap musik memiliki seninya tersendiri.
Sejak awal dibentuk pada 14 Februari 2014, banyak pertentangan yang dihadapi terutama dari lingkungan sekitar karena gaya musik yang mereka mainkan dianggap tidak pantas. Melansir dari The Guardian, sang guru yang membentu band itu, telah menerima panggilan telepon yang mengancam yang mendesaknya untuk membubarkan band.
Para pemimpin agama telah mencoba untuk menghalangi konser VoB, dalam satu kasus mencabut kabel listrik untuk memotong suara. Di rumah juga, orangtua gadis-gadis itu awalnya gelisah. Tapi, hal tersebut tak menyurutkan minat mereka dan memadamkan kemampuan mereka untuk berhenti begitu saja.
Malah di tengah pertentangan itulah VoB mulai dikenal dengan mengikuti sejumlah festival dan pertunjukan di kota-kota Jawa Barat. Kini, bahkan orangtua mereka bangga menonton mereka di TV.
5. Suarakan kritik lewat lagu
Setelah melalui banyak tantangan, membuat VoB semakin lebih tertantang untuk berkarya lebih besar lagi. Mereka menyuarakan kritik tentang apa yang mereka rasakan melalui ekspresi musikalitas.
Tak hanya itu, mereka juga menunjukkan bahwa ada nuansa berbeda dari setiap sisi yang berbeda dari musik, seperti yang ungkap oleh manager VoB, Erza Satia.
“Banyak orang berpikir musik metal itu setan, tetapi kami menunjukkan bahwa ada nuansa yang berbeda, sisi yang berbeda dari musik,” kata Erza Satia, 35, guru musik yang memperkenalkan gadis-gadis itu ke heavy metal, dan sekarang menjadi manajer mereka.
Para anggota VoB tahu mereka berbeda dan mereka tidak peduli akan hal itu. Mereka tetap maju menghadapi perdebatan mengenai gender dan agama, menantang stereotip dengan tenang.
“Saya kira yang ingin kami sampaikan kepada para remaja putri Indonesia adalah, jangan takut untuk tampil beda,” kata Marsya.
"Jangan takut untuk meneriakkan kemerdekaanmu,” tambahnya.
Kini mereka sudah memiliki empat lagu asli, yang mencakup isu-isu sosial seperti toleransi beragama dan perubahan iklim.
6. Makin membanggakan sekaligus mengagumkan, mereka tampil di berbagai acara musik luar negeri
Kesuksesan Voice of Baceprot tak hanya di Jawa Barat dan berskala nasional, lho, Bela. Nyatanya, band ini diundang tampil dalam gelaran konser virtual, di antaranya dalam gelaran acara Women Of World (WOW) Festival UK 2021 dan Just Recovery Gathering 2021.
Selain itu VOB juga dijadwalkan akan tampil dalam ajang festival metal terbesar dunia Wacken Open Air (W:O:A) 2022 di Jerman.
7. Kini akan tour Eropa
Karier semakin mantap dan bersinar, Voice of Baceprot akan gelar tour Eropa. Kabar menggembirakan tersebut dibagikan di akun media sosial mereka. Tour Eropa ini akan berlangsung dari tanggal 28 November 2021 hingga 10 Desember 2021.
Bertajuk Fight Dream Believe, mereka akan tampil di delapan kota di Eropa, dimulai di Harleem, Belanda dan akan berakhir di Jenewa (Geneve), Swiss. Tiketnya juga sudah mulai terjual.
Itulah fakta-fakta dari Voice of Baceprot, band metal asal Garut dengan tiga personel hijabers yang akan segera tour Eropa. Makin bangga, kan, Bela dengan anak muda Indonesia.