Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Nggak Seimbang, Faktanya Dunia Teknik Butuh Insinyur Perempuan!

Wanita juga bisa jadi insinyur profesional!

Dina Lathifa

Pernah merasa nggak cocok di suatu profesi atau pekerjaan karena gendermu, Bela? Faktanya, hal itu masih banyak terjadi di dunia pekerjaan. Salah satunya adalah ketika wanita dianggap kurang cocok untuk berkarier di bidang teknik. Karakter perempuan yang identik dengan lemah lembut dianggap nggak sesuai berada di pekerjaan yang penuh maskulinitas.

27nilsson-master1050-382a53c930b6da5cddb16f8c3d0932e2.jpgnytimes.com/Sarah Mazzetti

Isu yang sering disebut sebagai stereotip gender ini nggak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh negara belahan mana pun, loh. Mengutip dari The Guardian, sebanyak 51% populasi wanita di negara Inggris, hanya 8% di antaranya yang bekerja sebagai insinyur profesional dalam bidang teknik. Hasil survei ini menjadi bukti kalau sebuah profesi masih dibedakan mengenai gender atau jenis kelamin seseorang.

women-in-stem-1200x627-02902b34597710b99083794d79d0ed42.jpgted.com

Kemudian, para perempuan yang berhasil memasuki bidang itu belum tentu memiliki jalan karier yang bagus. Beberapa di antaranya memutuskan untuk berhenti karena pekerjaan yang kurang fleksibel dan tekanan jam kerja yang tinggi. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Atkins di Inggris mengungkapkan kalau rekan kerja memainkan peranan penting bagi wanita untuk merasa nyaman dalam kariernya di dunia teknik, selain kehidupan keluarga dan minat pribadi.

Sedikitnya jumlah perempuan dalam dunia teknik mulai ditanggapi serius oleh dunia. Sebab, ketidakseimbangan ini mengakibatkan kehilangan tenaga kerja potensial yang besar. "Suara perempuan sangat esensial pada problem-solving dan inovasi yang merupakan jantung teknik," ujar Richard Boocock, vice president of global operations di Air Product, "kita harus memberikan kesempatan pada perempuan untuk mengejar cita-citanya dan berkembang di ilmu teknik. Kita harus membayangkan ulang definisi ilmu rekayasa dan kepemimpinan sehingga dapat mengatasi masalah ini."

womanengineer-e144682bd55068c9717c2137d20f67a7.jpgtechcrunch.com

Terlepas dari ketidakseimbangan ini, banyak perempuan yang melihat peluang bekerja di dunia teknik sangat bagus. Hasil penelitian dari Atkins juga mengungkapkan jika perempuan melihat pekerjaan itu sangat menguntungkan. Ada juga yang sudah memiliki minat pada ilmu rekayasa sejak usia dini, memiliki kesadaran besar akan hal yang dibutuhkan dalam bidang teknik, dan perempuan yang memilih berkarier di situ lantaran terinspirasi oleh gurunya.

Isu stereotip gender ini menjadi sebuah penghalang besar bagi setiap pribadi yang ingin meraih mimpinya. Namun jangan menyerah, Bela. Perjuangkan kariermu dalam bidang yang kamu suka. Karena sejatinya, sebuah profesi nggak memandang gender, dan nggak dikhususkan untuk gender tertentu.

BACA JUGA: 3 Pekerjaan yang Bisa Membuat Perubahan pada Dunia

IDN Channels

Latest from Working Life