Menjadi seorang mahasiswa fakultas kedokteran maupun ilmu kesehatan lainnya mungkin terlihat berat. Masa-masa kuliah yang lama, praktik yang menegangkan, berkutat dengan organ tubuh, adalah contoh bayangan ketakutan yang dimiliki sebagian orang. Padahal, melansir dari Oxford Royale, kuliah di bidang kesehatan sangat menyenangkan dan memberikan pengalaman berharga! Hmm, memang, seperti apa rasanya menjadi mahasiswa kedokteran?
1. Dapat menggunakan ilmu kuliah untuk kehidupan sehari-hari
Dalam perkuliahan kedokteran, kamu akan belajar anatomi, fisiologi, biokimia, farmakologi, dan patologi yang akan diterapkan dalam mendiagnosis, memahami, dan menyembuhkan suatu penyakit. Selain untuk lulus dalam uji akademik, menguasai kemampuan ini akan membantumu dalam bertugas sebagai ahli kesehatan di masa depan. Nggak hanya itu, rasa penasaranmu terhadap penyakit maupun organ dirimu sendiri juga dapat dipenuhi saat kuliah, lho!
2. Membutuhkan kerja keras
Menjadi mahasiswa kedokteran membutuhkan usaha lebih banyak dibandingkan mahasiswa fakultas lainnya. Catatan kuliah yang harus dilihat berulang kali, lembaran esai yang harus ditulis, serta praktik yang harus disiapkan sangat menantang. Belum lagi ujian-ujian yang menuntutmu untuk dapat mencapai nilai sempurna agar dapat meraih sertifikasi tertentu. Rasanya dapat memunculkan stres selama satu semester.
3. Nggak selalu belajar obat-obatan
Siapa bilang menjadi mahasiswa kedokteran hanya berkutat dengan obat-obatan? Faktanya, kamu memiliki waktu luang untuk melakukan berbagai aktivitas lain, seperti bermusik atau olahraga. Bahkan, hal itu sangat membantu dalam membangun kepribadian untuk menjadi dokter yang profesional, mulai dari belajar berorganisasi, sampai mengasah jiwa kepemimpinan. Sebab dunia kesehatan juga membutuhkan orang-orang dengan soft skill yang andal, dan untuk mendapat hal itu, duduk di kelas saja nggak akan cukup. Namun, ingat untuk dapat membagi waktu dengan baik antara kuliah dengan kegiatan kampus, ya!
4. Belajar anatomi pada tubuh langsung
Pada beberapa universitas, belajar anatomi tubuh biasanya dilakukan pada tubuh manusia secara langsung, bukan dengan melihat gambar. Sebagian orang akan merasa bersemangat untuk melakukan hal ini, sebagian lainnya akan merasa ketakutan. Bagi yang merasa ngeri, kamu nggak perlu panik. Sebagian besar perkuliahan umumnya menggunakan tubuh peraga (model) untuk memperkenalkan struktur pada mahasiswa tahun pertama, sebelum akhirnya menguji tubuh manusia yang asli.
5. Menemukan teman baikmu
Universitas adalah tempat untuk menemukan teman terbaikmu sehingga masa kuliah dapat terlewati dengan lebih ringan dan menyenangkan. Nggak musti harus dari fakultas yang sama, namun biasanya mahasiswa kesehatan cenderung berkumpul dan membicarakan banyak hal bersama. Memiliki teman baik dari fakultas yang sama menjadi cara bagus untuk membantumu berkonsentrasi dengan kuliah, serta mendiskusikan materi pelajaran dengan ringan di luar kelas.
6. Up-to-date perkembangan dunia kesehatan terbaru
Menjadi mahasiswa kedokteran akan mendekatkanmu dengan perkembangan dunia kesehatan terbaru, melebihi dari yang kamu baca di buku kuliah. Semua dosen aktif dalam bidang mereka masing-masing dan dapat mengajarkanmu mengenai penelitian yang belum mereka pulikasikan sebagai sebuah jurnal. Kamu akan jadi mahasiswa dengan informasi terdepan, Bela.
7. Butuh waktu panjang untuk menyelesaikannya
Belajar ilmu kedokteran akan memakan waktu lebih banyak dari mahasiswa fakultas lain pada umumnya, dengan akhir semester akan dipadati dengan tugas dan sepanjang tahun akan diisi dengan belajar setiap harinya. Ini disebabkan banyaknya materi yang harus dipelajari, baik prinsip dasar sains dan kemampuan klinis yang dibutuhkan untuk diterapkan dalam dunia nyata. Meski terdengar berat, kesibukan ini membuatmu dapat melalui semester dengan lebih cepat. Kamu pun akan merasa memiliki tingkat kemajuan lebih tinggi dibanding mahasiswa lainnya.
8. Tetap bisa menikmati liburan singkat, kok
Bukan berarti semester yang panjang membuatmu nggak bisa liburan. Meski bukan libur panjang, satu-dua hari bebas tugas sudah cukup memberikanmu istirahat sejenak dari rutinitasmu sebagai mahasiswa kedokteran. Kamu bisa menghabiskan liburan singkat dengan berlibur ke destinasi yang diinginkan, atau menikmati waktu santai di rumah. Semua tergantung pada pilihanmu. Hal terpenting adalah mampu mengelola waktu dengan baik sehingga kamu nggak merasa kelelahan saat harus kembali berkutat dengan tugas-tugas usai liburan.
9. Kamu akan jadi dokter setelah lulus ujian
Terdengarnya mudah, ya? Namun makna di baliknya adalah ada banyak sekali tugas dan ujian berat yang harus dilalui untuk menjadi seorang dokter yang berkompeten. Meski begitu, kariermu akan terjamin di dunia kesehatan maupun jika ingin melanjutkan sekolah kedokteran lagi untuk menjadi spesialis. Berbeda dengan lulusan hukum dan teknik, misalnya. Mereka yang lulus dan meraih gelar, belum tentu mendapat pekerjaan di lapangan kerjanya. Jadi, tetap semangat, mahasiswa kedokteran!
10. Teman-teman yang sangat cerdas
Mahasiswa kedokteran maupun bidang kesehatan lainnya mencerminkan orang-orang terpilih yang sangat cerdas dan pekerja keras. Menjadi salah satu dari sekian mahasiswa ini membuatmu merasa terpandang. Namun jika nggak diiringi dengan kerja keras nyata selama kuliah, tentu kamu nggak akan dapat mencapai karier yang diinginkan. Sebab, semua calon dokter dan farmasi bekerja keras untuk menggapai impian mereka, menjadi tenaga kesehatan yang profesional.
Siap menjadi mahasiswa kedokteran, Bela?