Perkembangan suatu agama berkaitan dengan perjuangan para pendahulu yang menyebarkan pesan iman kepada umat manusia. Tidak sedikit yang harus menghadapi penganiayaan dan kematian karena hal itu, seperti yang dialami oleh para martir Kristen.
Melansir dari National Geographic, sejarah mencatat bahwa penganiayaan terhadap orang-orang Kristen pada masa lampau dimulai pada masa Kekaisaran Romawi. Sejak itu, para martir Kristen mengalami penderitaan dari berbagai pihak selama bertahun-tahun.
Data riset dari David B. Barret, Profesor Tamu di Universitas Colombia, Pendeta, dan Sekretaris Penelitian di Anglican Consultative Council, menunjukkan sekitar 70 juta orang Kristen telah menjadi martir selama dua milenium terakhir atau sejak era Yesus Kristus.
Atas dasar itulah, penting bagi umat Kristen untuk mengenang perjuangan para martir dengan mempelajari nama-nama mereka yang terbunuh dalam penganiayaan berdasarkan beberapa sumber. Siapa saja mereka dan bagaimana cara mereka terbunuh?
Murid Yesus Kristus
1. Yakobus anak Zabedeus
Penyebab kematian: dipenggal
Bersama saudara laki-lakinya, Yohanes, Yakobus anak Zabedeus menerima undangan untuk menjadi murid Yesus Kristus. Sejak saat itu, kehidupannya berubah menjadi seorang penginjil, dan ia tetap setia setelah kebangkitan dan kenaikan Yesus Kristus ke surga.
Menurut catatan dalam Kisah Para Rasul, Yakobus adalah rasul pertama yang menjadi martir atau meninggal karena imannya kepada Yesus Kristus. Diketahui bahwa ia dieksekusi mati dengan cara dipenggal atas perintah Raja Herodes Agripa I pada tahun 44 Masehi.
2. Simon Petrus
Penyebab kematian: disalib dengan cara terbalik
Pertemuan Simon Petrus dengan Yesus Kristus mengubahkan kehidupannya dari seorang penjala ikan menjadi "penjala manusia" atau mengikuti Yesus Kristus dalam misi penyelamatan umat manusia. Namun, ancaman kematian terus menghampirinya.
Menurut bukti dokumentasi dari Hegesippus, seorang penulis Kristen pada masa Kekaisaran Romawi, Rasul Petrus tewas dengan cara disalib dalam keadaan kepala di bawah berdasarkan keputusan Kaisar Nero yang ingin menghapus pertumbuhan agama Kristen.
3. Andreas
Penyebab kematian: disalib berbentuk "X"
Diketahui Andreas menyampaikan Firman Tuhan di berbagai daerah di Asia. Hal itu membawanya menghadapi banyak penolakan, yang diekspresikan melalui tindakan kekerasan, termasuk penyiksaan dan ancaman kematian.
Sampai suatu hari, Andreas tertangkap dan dijatuhi hukuman mati berupa penyaliban. Namun, ada keunikan dalam metode penyaliban yang diterimanya, karena salibnya berbentuk "X" dan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa hingga akhirnya gugur.
4. Matias
Penyebab kematian: dirajam batu dan dipenggal dengan kapak
Matias mempunyai perjalanan yang unik untuk menjadi murid Yesus Kristus karena ia dipilih untuk menggantikan Yudas Iskariot setelah pengkhianatan dan kematiannya. Ia pun merespons dengan menekuni misi untuk menyebarkan Injil Keselamatan.
Berdasarkan catatan sejarah, Matias telah memberitakan Injil di berbagai wilayah, termasuk kawasan Laut Kaspia, Etiopia dan Cappadocia, sebuah distrik pegunungan yang sekarang berada di Turki Tengah dan menjadi salah satu destinasi wisata.
Pada akhirnya, Matias meninggal sebagai seorang Martir. Menurut beberapa sumber, Matias meninggal dengan cara dirajam batu dan dipenggal dengan kapak. Sayangnya, lokasi kematian dan pelaku pembunuhan tersebut masih simpang-siur.
5. Simon orang Zelot
Penyebab kematian: dibunuh di negeri asing
Berdasarkan julukan "orang Zelot", Simon diyakini pernah terlibat dengan gerakan Zelot, sebuah faksi politik Yahudi yang menentang pemerintahan Romawi di Yudea. Namun, pertemuannya dengan Yesus Kristus mengubah dirinya dari seorang fanatik politik menjadi seorang murid yang mengikuti ajaran kasih Allah, termasuk mengasihi musuh.
Simon pun menerima panggilan untuk menyebarkan Injil Keselamatan di berbagai wilayah, termasuk Mesir, Afrika Utara, dan Persia. Diketahui Persia menjadi tempat perhentiannya, di mana ia akhirnya dibunuh setelah menolak untuk berkorban kepada dewa matahari.
Rasul/santo lainnya
6. Rasul Paulus
Penyebab kematian: dipenggal
Dikenal sebagai Saulus dari Tarsus, ia adalah seorang Farisi terpelajar dan warga negara Romawi yang dikenal karena memusuhi umat Kristen, sering kali mengancam mereka dengan kematian. Namun, hidupnya mengalami transformasi setelah bertemu Yesus, dan diberi nama baru, Paulus.
Dalam kehidupan baru tersebut, Paulus menjadi seorang rasul dan tokoh sentral dalam penyebaran agama Kristen, serta kebangkitan gereja mula-mula. Namun, pencapaian tersebut dianggap mengancam Kekaisaran Romawi dan memprovokasi Kaisar Nero.
Pada sekitar tahun 64 Masehi, Kaisar Nero pun memerintahkan pasukannya untuk memasukkan Rasul Paulus ke dalam penjara di Roma. Selanjutnya, Rasul Paulus menerima secara sukarela untuk dihukum mati dengan cara dipenggal sebagai martir.
7. Santo Polikaprus
Penyebab kematian: dibakar hidup-hidup
Polikaprus memiliki peran krusial sebagai seorang uskup di Smyrna, membuatnya berkontribusi dalam pertumbuhan Gereja Katolik, Gereja Ortodoks Timur, Gereja Ortodoks Oriental, Lutheranisme, dan Anglikanisme yang berkembang dalam iman Kristus.
Menurut sejarah, Polikaprus merupakan murid dari Rasul Yohanes, salah satu murid Yesus Kristus dan satu-satunya yang meninggal secara normal dalam pengasingan. Namun, berbeda nasib dengan Rasul Yohanes, Polikaprus meninggal sebagai seorang martir.
Berdasarkan ulasan pada christianitytoday.com, Polikaprus menghadapi kematian dengan cara diikat dan dibakar hidup-hidup. Namun, para saksi menyebutkan bahwa ia menyempatkan diri untuk berdoa sebelum api mulai menghanguskan tubuhnya.
8. Santo Laurentius
Penyebab kematian: dipanggang hidup-hidup
Dalam sejarah pertumbuhan Gereja Katolik, Santo Laurentius adalah salah satu dari tujuh diaken, yang bertugas membantu orang-orang kurang mampu, di bawah kepemimpinan Paus Sixtus II. Sama seperti sang Paus, Santo Laurentius juga menjadi sasaran penganiayaan oleh Kaisar Romawi Valerian pada tahun 258 Masehi.
Melansir dari thepersecuted.org, Santo Laurentius mengalami penyiksaan yang paling kejam, yaitu dipanggang hidup-hidup sampai meninggal. Setelah itu, jenazahnya dimakamkan di sebuah pemakaman di Via Tiburtina, Roma, di mana Konstantinus membangun sebuah Basilika atau gereja dengan hak istimewa di lokasi tersebut.
9. Santo Stefanus
Penyebab kematian: dirajam batu sampai meninggal
Berdasarkan Kisah Para Rasul 6, Stefanus dipilih sebagai salah satu dari ketujuh petugas yang bertugas melayani orang miskin di tengah-tengah jemaat di Yerusalem. Ia dengan penuh kasih Kristus mengatur pembagian bantuan kepada para janda yang membutuhkan.
Selain itu, Stefanus juga mengadakan mukjizat dan tanda-tanda di hadapan orang banyak melalui karunia dan kuasa Roh Allah yang diperolehnya. Sayangnya, fakta tersebut justru menimbulkan perseteruan dengan sebagian jemaat Yahudi pada masa itu.
Akibatnya, Stefanus diseret untuk menghadap Mahkamah Agama dengan tuduhan menghujat nama Allah. Meskipun tidak ada kesalahan yang terbukti, Stefanus tetap ditangkap dan dijatuhi hukuman mati dengan cara dirajam batu sampai meninggal.
Namun, Kisah Para Rasul 7:60 mencatat bahwa Stefanus tetap menunjukkan kasih Kristus. Bunyinya, “Sambil berlutut, ia berseru dengan suara nyaring: 'Tuhan, janganlah tanggung dosa ini kepada mereka'. Dan dengan kata-kata itu, ia meninggal.”
Dengan begitu, para martir Kristen, seperti Stefanus, telah menunjukkan teladan keberanian dan ketulusan iman mereka kepada Yesus Kristus, termasuk kesetiaan dalam kasih dan pengampunan yang menyentuh hati. Hasilnya pun berbuah hingga saat ini.
Sementara itu, masih ada banyak martir Kristen lainnya yang telah gugur dalam iman mereka hingga kini. Kami hanya bisa berharap agar dunia dapat mencapai momen penuh kedamaian di mana setiap manusia saling mengasihi dan menghargai satu sama lain.