Populer dan banyak didengarkan saat lagunya rilis, membuat banyak album terjual dengan laris di pasaran. Namun, di antara begitu banyak acara penghargaan, album-album ini tidak memenangkan nominasi sama sekali pada tahun perilisannya. Cukup membuat penggemar terkejut, bahkan beberapa album telah digadang-gadang sebagai album terbaik. Lantas, siapa saja musisi yang berada di dalam daftar?
1. thank u, next - Ariana Grande (2019)
Resmi dirilis pada Februari 2019, album thank u, next milik Ariana merupakan kelanjutan dari album studio keempatnya, Sweetener (2018). Sebelum perilisannya, album thank u, next didahului dengan perilisan lagu “thank u, next” dan “7 Rings”.
Lagu “thank u, next” sendiri menjadi lagu terlaris milik Ariana yang berhasil tembus tangga lagu Billboard Top 100 di hari pertama perilisannya. Meski masuk ke dalam nominasi Album of the Year pada acara Grammy Awards ke-62, sayangnya album ini tidak membawa pulang trofi.
2. Ctrl - SZA (2017)
Di bawah naungan Top Dawg Entertainment dan RCA Records, Ctrl resmi dirilis pada Juni 2017. Ctrl sendiri merupakan album studio debut milik SZA yang sebagian besar lirik lagu ditulisnya sendiri. Duet bersama Travis Scott hingga Kendrick Lamar, lagu dalam album ini berkisah mengenai kekecewaan, protes, ketidaknyamanan, hingga percaya diri yang rendah.
Berkolaborasi bersama beberapa produser, SZA menghasilkan album Ctrl bergenre neo-soul dan R&B yang dipadukan dengan elemen hip-hop, elektronik, pop, indie dan soul. Menjadi album favorit selama lima tahun dan masuk ke dalam empat nominasi Grammy Awards, sayangnya Ctrl milik SZA tidak memenangkan satu pun.
3. Blonde - Frank Ocean (2016)
Berhasil meraih penghargaan Grammy Awards 2013 pada album sebelumnya, Channel Orange, Frank kembali mengeluarkan album fisik Blonde yang berisi tujuh belas lagu.
Meski tidak mendapat penghargaan, Blonde mendapat sambutan positif dari kritikus dan pecinta musik. Lagu-lagu dalam album ini menceritakan kehidupan cinta, patah hati, hingga pertanyaan mengenai pilihan hidup.
Selama penggarapannya, Frank dibantu sejumlah musisi ternama seperti Beyoncé, David Bowie, Kanye West dan Kendrick Lamar. Sayangnya, Frank hanya mengeluarkan album fisik Blonde di New York, Chicago, London dan Los Angeles melalui record store yang telah ditunjuk tim kreatif miliknya.
4. E•MO•TION - Carly Rae Jepsen (2015)
Penyanyi dan penulis lagu asal Kanada, Carly Rae Jepsen kembali mengeluarkan album ketiganya pada 2015. Berhasil terjual 2.600 eksemplar di Kanada, album ini berhasil didengarkan lebih dari 700 juta kali streaming di Spotify.
Untuk mempromosikan lagu-lagu di dalamnya, Carly memulai Gimmie Love Tour di tahun yang sama dengan perilisan albumnya. Meski terjual dengan angka yang cukup besar, album ini hanya masuk ke dalam satu nominasi pada Polaris Music Prize, namun gagal membawa pulang penghargaan.
5. Kaleidoscope Dream - Miguel (2012)
Menulis dan memproduseri sebagian lagu dalam album keduanya ini, Kaleidoscope Dream berisi kumpulan lagu bergenre R&B, pop, funk, rock dan soul yang mampu menciptakan suasana romantis.
Berhasil menempati posisi ketiga di Billboard 200, album Kaleidoscope Dream milik Miguel mendapat cukup banyak pujian. Lagu utamanya, “Adorn” berhasil meraih Grammy Awards di tahun 2013 untuk Lagu R&B Terbaik, namun tidak untuk albumnya.
6. Fishscale - Ghostface Killah (2006)
Seminggu pertama perilisannya, album ini hampir terjual 110.000 unit dan berhasil menduduki nomor empat di Billboard 200. Berkat album ini, Ghostface Killah meraih chart tertinggi sejak debutnya di tahun 1996. .
Fishscale memiliki daftar lagu yang diproduksi oleh beberapa produser terkenal seperti MF DOOM, Pete Rock, J Dilla dan Just Blaze. Sayangnya, Fishscale tidak menerima penghargaan.
7. Lupe Fiasco's Food & Liquor by Lupe Fiasco (2006)
Lebih dikenal dengan nama Food & Liquor , ini merupakan album debut rapper Amerika, Lupe Fiasco. Rilis di tahun 2006, album ini di produksi di bawah naungan 1 & 5 Entertainment dan Atlantic Records.
Diproduseri oleh musisi dan produser terkenal seperti, Kanye West, Mike Shinoda, Craig Kallman hingga Brandon Howard, nama Lupe sendiri dikreditkan sebagai produser eksekutif.
Berisi tujuh belas lagu yang mengisahkan kemiskinan, terorisme, rasisme dan individualitas, album ini masuk ke dalam empat nominasi pada Grammy Award ke-49, serta dirilis ulang secara digital pada September 2011.
Itulah deretan album dari musisi terkenal yang masuk ke dalam nominasi berbagai ajang penghargaan namun tidak membawa pulang trofi sama sekali. Ada favorit kamu, Bela?