Sepekan sebelum penayangan perdana, Pachinko menjadi drama comeback Lee Min Ho yang ramai diperbincangkan. Diadaptasi dari novel terlaris, drama tersebut berfokus pada kisah cinta terlarang antara Kim Sunja dengan Koh Han Su. Keduanya bertemu dan menjalin asmara pada masa pendudukan Jepang.
Hubungan terlarang itu kandas, saat Kim Sun Ja memilih untk menikah dengan pendeta dan memulai kehidupan baru di Jepang. Meski berlatar belakang romansa, Pachinko mendapatkan respon positif saat pemutaran awal.
Drama asli Apple TV+ ini menerima pujian dari kritikus asing. Sebenarnya, apa yang menjadi alasan Pachinko meraih skor di atas 80 di berbagai situs ulasan terkemuka? Daripada penasaran, cari tahu ulasan positifnya di bawah ini.
Kisah adaptasi yang digarap secara brilian
Menyadur dari situs Collider, Pachinko dianggap sebagai karya adaptasi yang digarap secara brilian. Proses produksi dinilai kritikus sangat sempurna. Kisah kehidupan masing-masing karakter di Pachinko tampak berkesinambungan satu sama lain.
Akting Youn Yuh Jung, yang berperan sebagai Sunja versi dewasa turut menuai pujian. Ia mampu menggambarkan kondisi seorang perempuan untuk bertahan hidup pada masa perang.
Suara halus dan kesedihannya tersampaikan dengan cukup jelas dalam setiap dialog. Ia menjadi inti emosional dari keseluruhan kisah. Dari satu adegan ke adegan lain, drama garapan Kogonada dan Justin Chon ini sangat mendetail.
Collinder menyebutkan jika Pachinko akan menjadi drama yang indah untuk ditonton dan memberi skor sempurna A+.
Drama keluarga yang epik dan menakjubkan
Menurut Awards Watch, Pachinko menjadi drama keluarga yang epik dan menakjubkan. Meskipun, tidak dipungkiri ada satu kekurangan naratif di beberapa adegan. Hanya saja, kekurangan tersebut masih dapat ditutupi dengan kualitas drama yang mumpuni.
Sebagian besar, fokus cerita berada di Sunja dan kehidupan barunya di Jepang. Banyak hal mengenai sejarah Korea yang belum terungkap dan mengundang rasa penasaran publik Internasional. Rasisme dan kondisi suram imigran Korea tergambar kuat dalam drama.
Bagaimana orang Korea mendapat perlakuan kasar dari orang Jepang, karena mereka dianggap kotor dan bau bawang putih (kegemaran orang Korea mengonsumsi Kimchi). Hal ini yang membuat Pachinko menarik dan tidak terkesan menggurui.
Pachinko memiliki dualitas cerita yang mengesankan. Satu sisi terlihat lembut dan menghangatkan hati, namun sisi lain menggambarkan kesedihan. Semua sisi ditampilkan dan dieksplorasi dengan jelas. Awards Watch memberikan skor A- untuk drama Pachinko.
Kisah romansa yang menjadi epik sejarah
Berdasarkan ulasan dari kritikus Alan Sepinwall, penggambaran dan kedalaman cerita Pachinko, yang diadaptasi oleh Soo Hugh, dan digarap oleh Kogonada dan Justin Chon, sangat menyentuh dari awal sampai akhir episode.
Pachinko merupakan kisah romansa yang menjadi epik sejarah dengan menggabungkan prosa fiksi yang memukau. Pembawaan akting Kim Sunja terlihat selaras, meski diperankan oleh aktris yang berbeda.
Secara keseluruhan, Pachinko mampu menyampaikan pesan sosial dengan sangat kuat. Memukau dan bermakna. Rolling Stone memberikan bintang 4.5 dari 5 untuk drama yang dibintangi oleh Lee Min Ho ini.
Karya yang tak lekang oleh waktu
Sejalan dengan media Amerika lainnya, The Hollywood Reporter juga memuji drama Kogonada dan Justin Chon ini sebagai karya yang tak lekang oleh waktu. Mereka mengatakan bahwa Pachinko bukan cerita tentang penderitaan, tetapi cerita yang penuh penderitaan.
Dimulai dengan rekaman dokumenter tentang pendudukan dan penjajahan Jepang, Pachinko sukses menyuguhkan kisah ceria dan suram dalam satu latar waktu. Drama kolaborasi sutradara Hollywood ini berhasil menggabungkan dua lokasi berbeda dengan mulus dan sempurna.
Pachinko yang mengambil latar kisah dari sepertiga bab novel aslinya, mendapatkan skor 90 dari The Hollywood Reporter. Sementara untuk kritikus media Decider dan Rotten Tomatoes, Pachinko menerima skor sempurna, yakni 100.
Lee Min Ho mengubah imej flower boy
Selain didukung ulasan positif, peran Lee Min Ho sebagai Koh Han Su juga menjadi salah satu alasan Pachinko bakal menuai kesuksesan besar. Selama ini, publik mengetahui bahwa imej flower boy melekat kuat di Lee Min Ho.
Tetapi, tidak dengan Pachinko. Lee Min Ho mengubah imej tersebut menjadi sosok yang ambisius dan senang mengontrol. Untuk pertama kalinya, seorang Lee Min Ho berperan sebagai penjahat.
Dalam sebuah wawancara terbarunya bersama Esquire, Lee Min Ho mengungkapkan bahwa karakter Koh Han Su merupakan penjahat dalam segala hal. Ia sangat bahagia dapat memerankan sosok tersebut.
Selain itu, bintang The King: Eternal Monarch ini menyampaikan bahwa usianya saat ini, tidak lagi cocok berakting dalam drama remaja, dengan peran sebagai pahlawan yang menyelamatkan seorang perempuan dalam kesulitan.
Menurutnya, perempuan juga dapat menyelamatkan laki-laki. Lee Min Ho ingin memainkan karakter yang lebih relevan dengan kondisi saat ini. Dengan ulasan positif dan keberanian Lee Min Ho mengubah imejnya, Pachinko bakal menjadi drama terbaik pada 25 Maret mendatang.
Duh, nggak sabar buat bertemu Koh Han Su di Pachinko. Iya nggak, Bela?