SnackVideo, platform media sosial berbagi video pendek dari Kuaishou Technology, mengadakan pelatihan pembuatan video pendek untuk LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) pada Kamis (16/06/2022) secara daring dan tanpa dipungut biaya.
Pelatihan yang diikuti 50 peserta dari berbagai LSM di Indonesia seperti UN Pulse Lab, UNICEF, Plan Indonesia, dan Yayasan Pita Kuning tersebut diadakan untuk membantu LSM agar dapat menyampaikan pesan dari kampanye mereka dengan cara yang kreatif dan interaktif melalui video pendek. Sehingga, kampanye program yang mereka jalankan dapat dikomunikasikan dengan baik dan menjangkau target sasaran dengan efektif.
1. Seperti apa video yang menarik?
Kini, telah ada ribuan video yang tersedia untuk satu kata kunci di mesin pencari internet. Video yang menarik layaknya bercerita, sehingga apa yang kita sampaikan tepat sasaran. Semakin singkat video yang kita unggah, maka akan semakin menarik perhatian.
Untuk itu, usahakan memiliki intro yang kuat agar penonton memilih untuk bertahan hingga video berakhir. Agar terhindar dari “to much information” yang membosankan, kamu dapat membahas satu topik per video. Terakhir, ajak penonton untuk melakukan “aksi nyata” setelah menonton video yang kamu unggah.
2. Video menarik melalui proses kreatif
Hanya membutuhkan smartphone dan koneksi internet, saat ini siapa saja mampu menjadi seorang content creator. Lewat video pendek berdurasi 10 hingga 30 detik, kamu dapat menyampaikan pesan atau isu penting di masyarakat secara lebih kreatif dan interaktif. Untuk memiliki hasil video yang maksimal, Aries Lukman memberikan beberapa tips merekam video menggunakan smartphone. Yuk, disimak!
- Pertama, dalam proses pencarian ide, tuangkan dalam visualisasi secara nyata. Tentukan pesan yang ingin kamu sampaikan kepada penonton dan pendengar. Agar video kamu berbeda dari yang lain, kumpulkan referensi dari internet supaya video yang kamu buat nggak terlihat pasaran.
- Kedua, perhatikan pencahayaan dalam pengambilan gambar, intensitas cahaya akan sangat mempengaruhi hasil video yang telah kita rekam. Hati-hati dengan refleksi kamera pada hasil hasil foto maupun video, dengan komposisi yang baik penonton akan mudah memusatkan perhatian pada subjek yang sedang kita rekam.
- Terakhir, edit video agar semakin menarik. Tambahkan sound musik dan buang bagian yang tidak perlu. Jika memungkinkan, tambahkan teks dan efek sederhana ke dalam video.
3. Belajar membuat konten dengan teknik storytelling
Bersama Fellexandro Ruby—pengusaha, penulis buku, dan content creator—dirinya memberikan beberapa tips membangun hubungan baik dengan audience. “Kalau kita kenal audience kita, kita bisa membuat koneksi untuk mengetahui apa yang diinginkan audiens,” ungkapnya.
Relevant
Permasalahan yang sering dialami pembuat konten yakni, terbiasa mengedepankan apa yang ingin kita sampaikan, bukan apa yang audience inginkan. Gunakan apa yang menarik minat audience sebagai gerbang untuk berbagi tentang apa yang ingin kamu sampaikan.
Listen
Salah satu cara memahami audience adalah dengan mendengarkan apa yang mereka inginkan. Lewat kolom komentar, kamu dapat melihat pemikiran dan keinginan mereka. Di sisi lain, Ruby menjelaskan jika konten yang bagus akan kalah dengan konten biasa yang memiliki cover bagus.
Sangat disayangkan jika kamu memiliki konten yang bagus namun tidak ada yang tergerak untuk membukanya. Untuk itu, buatlah penampilan cover yang menarik agar konten kamu banyak pengunjung.
One message, three punchlines
Selain memiliki cover yang menarik, memiliki kemampuan copywriting juga diperlukan.
“Ini bagian yang paling penting menurut saya, kalau kita berbicara relevansi sebenarnya dengan satu pesan yang sama, kita bisa kok merelasikannya ke audiens yang berbeda,” ungkap Ruby.
Story structure
Sayangnya seringkali kita hanya bercerita, tanpa menanamkan cerita yang tepat. Manusia adalah makhluk emosional, untuk itu kamu memerlukan karakter, masalah dan solusi lewat video yang kamu hadirkan.
Kamu bisa memulainya dengan sesuatu yang bersifat pribadi, contohnya dengan menceritakan pengalaman yang pernah kamu alami. Agar kesan yang ditampilkan terasa lebih alami, berbicaralah seakan-akan bercerita bersama sahabat. Kamu juga bisa mencoba mengganti kata panggilan "kalian" dengan "kita" atau "rekan-rekan" dengan penggunaan bahasa lo-gue.
Itulah beberapa tips agar konten video yang kamu tampilkan semakin menarik. Sebagai platform media sosial berbagi video pendek, SnackVideo tidaklah asing dengan kampanye yang mengangkat isu penting bagi masyarakat.
Di Indonesia, SnackVideo telah mengadakan kampanye #BersamaHinggaUsai yang membagikan informasi tentang COVID-19 serta tips menjaga kesehatan mental selama menjalani pandemi.