Semua orang membenci tokoh antagonis seperti Cruella de Vil, Lord Voldemort, dan Commodus. Namun, seringkali ada beberapa antagonis yang dapat membuat kita menyukainya. Entah karena kita setuju dengan motif mereka, atau karena karakter ini memang tidak seburuk itu. Atau mungkin mereka sangat karismatik dan badass hingga kita tidak peduli seberapa jahatnya mereka.
Apa pun alasannya, ketika para penjahat ini muncul di film, kita sebenarnya tergoda untuk bersorak, dan kita mendapati diri kita berharap bahwa kejahatan akan menang di akhir film. Berikut sembilan film yang membuat kita jadi lebih menyukai tokoh antagonis ketimbang tokoh protagonis.
1. Point Break
Tidak ada satupun perampok bank dalam film yang lebih dicintai daripada Bodhi dalam film Point Break. Dimainkan oleh Patrick Swayze, Bodhi adalah pemimpin "Mantan Presiden" (dinamakan demikian karena topeng mereka), yang merampok bank untuk melawan sistem. Lebih kerennya lagi, ia menggunakan keuntungan dari hasil rampokan untuk mendanai hobi selancarnya.
Dikenal di pantai sebagai Bodhisattva, berselancar adalah pengalaman spiritual bagi Bodhi. Dia mencari kesungguhan dan dia rela mati di ombak jika dia bisa mengalami nirwana adrenalin sebelum dia pergi. Memang, Bodhi adalah seorang penjahat yang akhirnya melakukan hal-hal pengecut kepada agen FBI, Johnny Utah (Keanu Reeves). Tetapi meskipun dia melawan hukum, gaya hidup dan idealismenya berhasil menarik para penonton untuk menyukainya.
2. The Usual Suspect
The Usual Suspects memperkenalkan penonton pada Verbal Kint (Kevin Spacey), seorang penjahat menderita cerebral palsy yang juga menghindari pembunuhan. Verbal adalah salah satu dari lima penjahat yang dipaksa bekerja untuk Keyser Soze, seorang bos misterius dan hantu dari dunia bawah.
Di tengah jalan, pekerjaan tersebut gagal total dan Verbal adalah satu-satunya penjahat yang tersisa. Dia mendapat perlakuan yang kejam dari agen federal (Chazz Palminteri), bahkan sampai menyebutnya bodoh dan lemah. Segalanya menjadi lebih buruk ketika dia menyadari bahwa dia ditipu oleh teman penjahatnya, Dean Keaton (Gabriel Byrne).
Secara keseluruhan, ini adalah kondisi yang sulit bagi Verbal. Dia telah dikhianati, dicaci maki, dan sepertinya ajalnya tinggal menunggu hari saja, sampai sebuah twist terhebat sepanjang masa ditampilkan. Verbal ternyata tidak pincang, segala sesuatu tentang pria itu bohong dan semua simpati untuknya berubah menjadi kejutan. Verbal ternyata adalah Keyser Soze yang asli, membuat kita bertanya-tanya bagaimana orang yang baik nyatanya adalah monster seperti itu.
3. Fight Club
Tyler Durden adalah seorang pria dengan pakaian flamboyan dengan wajah seperti akan meninju orang dalam film Fight Club. Durden diperankan oleh Brad Pitt, yang berhasil membawakan seorang pria gila namun sanggup memberikan kata-kata bijak nan macho seperti "Berapa banyak yang bisa kamu ketahui tentang dirimu sendiri jika kamu belum pernah berkelahi?"
Durden adalah penganut nihilistik, jadi tidak heran kalau narator yang apatis (Edward Norton) berada di bawah kontrolnya. Dunia di mana semuanya serba bagus dan rapi, Durden justru berantakan dan penuh amarah. Karena itulah ia membuat klub pertarungan ikoniknya, sehingga para pemuda yang marah dapat saling mengalahkan hingga benar-benar merasakan sesuatu.
Di paruh kedua film ini, klub pertarungan kecil Durden berubah menjadi Project Mayhem, kultus militeristik yang membuat bom. Durden di sisi lain, siap mengebiri siapa pun yang menghalangi jalannya. Tetapi meskipun ia ingin membunuh sang narator dan mengirim manusia kembali ke zaman batu, Tyler Durden masih menjadi psiko yang paling persuasif, menginspirasi orang-orang di kehidupan nyata untuk membuat "Fight Club"-nya sendiri.
4. Kill Bill Vol. 1
Kill Bill Vol. 1 dibuka dengan Beatrix Kiddo (Uma Thurman) yang berlumuran darah, terengah-engah karena diincar oleh Deadly Viper Assassination Squad. Mereka telah menembak semua tamu undangan, membunuh pengantin pria, dan sepertinya mereka membunuh putri Kiddo yang belum lahir. Jadi wajar ketika Kiddo mendapatkan pedang Hattori Hanzo dan mulai memburu monster yang merusak hari pernikahannya. Seperti yang dikatakan Budd, "Wanita itu pantas membalas dendam, dan kita layak mati."
Namun tetap saja ada alasan tersendiri mengapa penonton mengagumi sosok O-Ren Ishii. Dimainkan oleh Lucy Liu, O-Ren adalah honcho kepala dari massa Tokyo. Namun, simpati yang sebenarnya untuk O-Ren Ishii berasal dari latar belakang anime-nya, di mana kita mengetahui orang tuanya dibunuh oleh yakuza. Jadi O-Ren tumbuh dengan kejam dan mulai membalas dendam pada usia 11 tahun.
Di atas semua itu, dia memenangkan rasa hormat kita ketika melawan The Bride dengan kehormatan. Sementara Elle Driver dan Budd menggunakan serangan diam-diam, O-Ren mengikuti kode Bushido dan bahkan meminta maaf kepada Kiddo sebelum kematiannya.
5. Collateral
Tom Cruise telah memainkan banyak karakter keren selama bertahun-tahun, dari Ethan Hunt yang ceria hingga Maverick yang terbang tinggi. Tetapi tidak ada karakter Cruise yang lebih keren daripada Vincent dalam Collateral. Dengan rambut perak dan setelan abu-abu, lelaki itu seperti hiu putih, selalu bergerak dan selalu berburu.
Dia adalah pembunuh bayaran, mencari lima korban yang tidak beruntung, dan memaksa sopir taksi bernama Max (Jamie Foxx) untuk mengantarnya ke LA. Meskipun Vincent memandang dunia melalui kacamata nihilistik, ia membentuk ikatan yang aneh dengan sopir taksi yang "diculik", memberikan nasihat kepada lelaki itu dan mendorong Max untuk melawan bosnya yang menjengkelkan.
Jika dia bukan pembunuh psikopat, akan sangat menyenangkan untuk memiliki Vincent sebagai teman. Tetapi pada akhirnya, Vincent adalah seorang profesional, yang berarti dia punya orang untuk dibunuh, dan tidak ada yang akan menghalangi jalannya. Efisiensinya yang kejam lah hanya membuatnya menjadi lebih keren.
6. Looper
Joe tua memang disukai sejak awal karena diperankan oleh Bruce Willis, salah satu bintang aksi yang paling dicintai sepanjang masa. Ditambah lagi, lelaki itu sedang diculik oleh gerombolan dan dikirim ke masa lalu sehingga Joe yang lebih muda (Joseph Gordon-Levitt) dapat meledakkannya dengan blunderbuss. Tentu saja, nasib seperti itu otomatis membuat para penonton bersimpati.
Dan ketika kita mempelajari latar belakang Joe tua di masa depan, kita menemukan bahwa dia jatuh cinta dengan seorang wanita cantik yang dia temui di Shanghai. Keduanya benar-benar bahagia bersama, dan sepertinya Joe tua akhirnya menemukan kedamaian, sampai gangster membunuh kekasihnya. Jadi tidak hanya dia diburu oleh dirinya yang lebih muda, tetapi dia juga berusaha mengubah masa depan dan menyelamatkan istrinya dari ditembak mati.
Tapi inilah twist besar dari Looper: Joe tua adalah penjahatnya. Karena begitu dia kembali ke tahun 2044, dia berubah menjadi Terminator. Dia pikir satu-satunya cara untuk menyelamatkan istrinya adalah dengan membunuh bos bernama Rainmaker, dan rencananya adalah untuk membunuh kandidat mafia saat masih anak-anak. Lebih buruk lagi, karena ada beberapa anak laki-laki yang mungkin menjadi Rainmaker, dia akan menembak ketiganya untuk memastikan dia membunuh yang benar.
7. Black Panther
Dengan karakter seperti Loki, Thanos, Vulture, dan Zemo, Marvel telah menciptakan beberapa antagonis yang benar-benar menarik. Tetapi Erik Killmonger mungkin menjadi karakter antagonis yang paling populer dan sangat dicintai oleh para penggemar di seluruh dunia.
Kita tidak mendengar ada yang mengatakan bahwa perbuatan Ultron benar atau pembantaian Hela dibenarkan. Mungkin hal ini disebabkan karena Killmonger diperankan oleh Michael B. Jordan, salah satu aktor terbaik dan paling karismatik yang pernah muncul di MCU. Itu juga karena Killmonger memiliki selera humor yang buruk, tahu cara menangani dirinya sendiri, dan dia benar-benar dipenuhi dengan bekas luka yang badass.
Tetapi pada akhirnya, Killmonger populer karena pria itu sangat simpatik. Ayahnya dibunuh oleh seorang raja, dan kemudian benar-benar ditinggalkan oleh keluarganya. Dia tumbuh di dunia yang tidak terlihat ramah pada ras kulit hitam. Sementara Wakanda duduk diam, Killmonger berusaha mengubah dunia.
Menjadi raja hanyalah alat untuk mencapai tujuan. Rencananya bukan hanya tentang mendapatkan kekuatan, ini tentang mencapai kebebasan. Dia adalah seorang pria yang didorong oleh kemarahan yang dibenarkan.
8. The Dark Knight
Kita harus mengakui bahwa Joker dil film The Dark Knight adalah seorang sosiopat yang menjadi ancaman mutlak bagi masyarakat kota Gotham. Namun terkadang sangat sulit untuk membantah pendapatnya bahwa sifat manusia memang tidak kondusif untuk hidup dalam batas-batas masyarakat terstruktur. Dan ya, manusia menemukan cara untuk mengingatkan kita tentang sifat halus dari kontrak sosial setiap hari.
Eksperimen peledakan feri Joker mungkin gagal membuat Gotham bertekuk lutut, tetapi itu tidak berarti dia tidak benar tentang sifat asli dari masyarakat Gotham. Harvey Dent alias "Two Face" adalah buktinya. Joker menyiksa pria itu secara emosional dan fisik sebelum menghancurkan jiwa Dent dan membebaskannya pada pembunuhan yang ditentukan dengan koin.
Joker berhasil membawa ksatria putih Gotham ke parit bersama penjahat kota lainnya. Perbuatan ini adalah mahakarya Joker, dan hanya ternoda oleh kemurnian Batman dan kegigihan Chief Gordon. Joker berhasil memutar-mutar kebohongan sampai dirinya teralihat seperti protagonis yang seharusnya mendapatkan simpati.
9. Avengers: Infinity War
Marvel Cinematic Universe (MCU) biasanya selalu memenangkan tokoh protagonis di dalam film-filmnya. Namun tren tersebut berubah, dan terlihat jelas di menit-menit awal Avengers: Infinity War, ketika Asgardian yang selamat dari Ragnarok dihancurkan tanpa ampun oleh Thanos dan Black Order-nya. Marvel akhirnya berhasil membuat sebuah film di mana tokoh antagonis benar-benar bisa mendominasi alur ceritanya.
Salah satu crossover paling ambisius ini memperlihatkan perjuangan para pahlawan terbaik MCU untuk menahan Thanos dari melepaskan jentikan jari besarnya dan menyapu setengah dari alam semesta. Ironisnya, Thanos tetap berhasil melakukan decimation walau sudah dikalahkan oleh Thor yang datang dengan dengan Stormbreaker-nya.
Infinity War adalah sebuah kisah Thanos-sentris yang begitu berfokus pada kehidupan pribadi sang Mad Titan. Ia beralasan bahwa segala pembantaian yang dilakukannya demi kebaikan bersama. Sekilas, alasan ini memang terdengar logis sehingga membuatnya menjadi villain yang disukai oleh para fans MCU.
Nah, itu tadi sembilan film yang membuat kita jadi lebih menyukai tokoh antagonis ketimbang tokoh protagonis. Ada karakter favoritmu?
Disclaimer: Artikel ini sudah pernah ditayangkan di laman IDNTimes.com dengan judul "9 Film yang Tokoh Antagonisnya Lebih Populer daripada Protagonisnya"