Bela, coba deh kamu cek screen time yang ada di ponselmu. Berapa jam rata-rata per hari kamu menghabiskan waktu dengan gawai tersebut? Apakah bisa seharian? Atau hanya beberapa jam sehari?
Melansir dari rilis POCO yang didapatkan Popbela, berdasarkan laporan State of Mobile 2022 yang membahas tren pengguna smartphone, mengatakan bahwa rata-rata waktu yang dihabiskan oleh masyarakat Indonesia di depan smartphone mencapai lebih dari 5 jam dalam sehari, untuk mengakses berbagai macam aplikasi, seperti Youtube, TikTok, dan Instagram. Ditambah lagi sejak terjadinya pandemi, tercatat waktu yang dihabiskan untuk menonton melalui aplikasi video streaming naik 93% dibandingkan sebelum pandemi.
Tentu masing-masing dari kita memiliki kebutuhan dengan gawai yang berbeda. Bahkan, di zaman serba digital ini, menyelesaikan pekerjaan dengan ponsel sudah menjadi hal yang lumrah karena kita dituntut dengan mobilitas yang tinggi dan jadwal yang padat.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, performa baterai yang mumpuni tentu kamu butuhkan, bukan? Tapi, jangan sampai terjebak dengan mitos baterai ini, ya, Bela. Salah-salah, malah ponselmu cepat rusak. Mitos apa saja, ya? Simak selengkapnya, yuk!
1. Mengisi ulang baterai smartphone semalaman akan membuatnya overcharge dan rusak
Faktanya, hal ini tidak 100% benar karena teknologi pengisian ulang pada smartphone terbaru bisa menghentikan proses charging ketika daya sudah penuh. Misalnya pada smartphone POCO yang telah dilengkapi Overcharge Protection Circuit yang akan menghentikan arus pengisian ulang ketika baterai sudah penuh. Selain itu, ada fitur AdaptiveCharge yang bisa menyesuaikan kebiasaan pengguna ketika pengisian ulang baterai smartphone semalaman.
2. Harus menguras baterai hingga habis sebelum mengisi ulang
Hal ini malah akan menyulitkan pengguna karena tidak fleksibel untuk melakukan pengisian ulang. Kini dengan materi kebanyakan baterai smartphone dengan lithium-ion, maka pengisian ulang bisa disesuaikan dengan kapasitas baterai yang dibutuhkan baterai tersebut karena baterai telah mampu mendeteksi berapa daya yang diperlukan.
3. Isi baterai smartphone baru selama beberapa jam sebelum penggunaan
Well, ini banyak direkomendasikan oleh toko-toko smartphone ketika kamu membeli ponsel baru kira-kira sepuluh tahun lalu. Kini hal tersebut hanya mitos karena smartphone terbaru sekarang ini bisa langsung digunakan walaupun gawai tersebut benar-benar baru.
4. Tidak boleh menggunakan smartphone ketika sedang diisi ulang agar tidak meledak
Anggapan ini meningkat lagi saat terjadi kasus kecelakaan penggunaan smartphone saat smartphone tersebut diisi ulang beberapa waktu lalu. Namun, penggunaan ponsel terbaru kini bisa dilakukan sambil pengisian ulang walaupun tetap tidak direkomendasikan karena akan mengurangi kecepatan pengisian ulang baterai smartphone. Disarankan untuk menonaktifkan penggunaan saat pengisian ulang agar semakin optimal.
5. Menggunakan charger bukan bawaan akan merusak baterai
Charger bawaan tentu adalah rekomendasi paling utama bagi sebuah smartphone. Namun, mengisi ulang smartphone juga bisa dilakukan dengan charger yang bukan bawaan dari ponsel tersebut. Yang pasti, perlu diperhatikan kualitas dan tegangan charger-nya apakah sesuai dengan ponsel yang akan diisi ulang.
6. Meletakkan baterai di lemari es atau dijemur agar semakin awet
Justru hal ini malah berbahaya karena kini baterai smartphone umumnya berjenis lithium-ion. Baterai jenis ini malah akan rusak jika berada ditempat yang sangat panas atau sangat dingin.
7. Mematikan GPS, Wi-Fi, dan Bluetooth akan menghemat baterai secara signifikan
Penggunaan fitur-fitur tersebut memang membutuhkan daya, tetapi kini telah semakin canggih dan otomatis disesuaikan dengan kebutuhan pengguna pada smartphone terbaru sehingga tidak menghabiskan daya baterai secara signifikan. Fitur-fitur tersebut esensial bagi pengguna, misalnya saja GPS. Dengan GPS, pengguna bisa menemukan lokasi dengan lebih mudah. GPS secara akurat juga mencatat keberadaan lokasi kamu sehingga mempermudah mobilitas bahkan mengetahui keberadaan smartphone kamu ketika tertinggal atau berpindah tangan selama GPS tersebut dinyalakan.
Itulah tadi mitos soal baterai smartphone yang sering salah kaprah. Jadi, dari deretan mitos di atas, mana yang sering kamu percayai?