Tidak seperti di Korea Selatan, masa ketenaran boyband dan girlband hanya bertahan beberapa tahun saja. Beberapa personel boyband yang dulu biasanya wara wiri dari satu stasiun televisi ke stasiun televisi lain kini sudah seperti hilang ditelan bumi.
Hanya beberapa anggota yang bisa menunjukkan eksistensinya melalui karya seni yang kini masih bertahan di depan televisi maupun layar lebar. Kira-kira apa ya yang menyebabkan boyband dan girlband Indonesia mulai kalah pamor. Ini dia alasannya.
Hanya mengikuti tren
Tidak bisa dipungkiri kehadiran boyband dan girlband seperti SMASH, Cherrybelle ataupun Blink tumbuh bersama ketenaran lagu kpop yang digawangi oleh grup asal Korea Selatan.
Di era tahun 2011, di mana boyband dan girlband seperti Super Junior dan Girls' Generation mendunia, penikmat musik Indonesia pun mulai mencoba-coba memasuki pasar dengan menerbitkan grup dari negara sendiri dengan member yang menarik dan kemampuan menyanyi dan menari yang baik.
Namun karena, tren hanya bersifat musiman, popularitas mereka pun tidak bertahan lama. Ketika penikmat musik mulai beralih ke arah jazz akustik, pelan-pelan kehadiran boyband dan girlband pun mulai dilupakan.
Tidak lagi punya karya baru
Salah satu alasan mengapa boyband remaja seperti Cowboy Junior pun ikut bubar karena mereka tak lagi memiliki karya baru yang menjual dan bisa dinikmati pasarnya seperti saat mereka sedang di atas angin beberapa tahun lalu.
Perlahan-lahan, penampilan di televisi mulai berkurang karena masyarakat sudah mulai bosan dengan lagu mereka yang itu-itu saja. Fans yang tidak lagi loyal akhirnya berpindah mendengarkan penyanyi lain yang memiliki karya musik yang lebih segar dan enak didengar.
Hal ini yang membuat lama kelamaan beberapa anggota memilih untuk keluar dari grup dengan berbagai alasan mulai dari melanjutkan kuliah, bersolo karier sehingga membina hidup baru bersama pasangan.
Sibuk menggali kemampuan individual
Dunia entertainment Indonesia ibarat hutan rimba di mana siapa yang mau maju, dialah yang akhirnya bisa bertahan. Mereka yang memilih untuk mengembangkan karier dan kemampuannya sendiri tanpa embel-embel grup adalah mereka yang mampu bertahan pada akhirnya.
Contohnya saja, Rangga dari grup SMASH, setelah menyadari kalau masa ketenaran boyband sudah tidak lagi semeriah dulu, Rangga mulai banting setir mendesain pakaian hingga menjadi host di acara musik, dan membintangi acara komedi.
Sosok-sosok seperti Rangga yang masih mau belajar dan mengeksplor kemampuan lain di luar dari grup yang membesarkan namanya adalah orang-orang yang akhirnya sampai sekarang masih tetap bertahan di depan layar televisi.