Hanung Bramantyo. Namanya memang sudah sangat dikenal berkat karya berbagai judul film. Pro kontra akan karyanya memang tidak bisa dipungkiri, ya, selain mendapat banyak dukungan, Hanung Bramantyo kerap mendapat kritikan hingga kecaman dari sebagian masyarakat Indonesia. Terlebih lagi Hanung Bramantyo baru saja mengumumkan kalau novel legendaris karya Pramoedya Ananta Toer berjudul Bumi Manusia akan difilmkan. Tokoh utama dalam novel yang bernama Minke pun dikabarkan oleh Falcon Picture akan diperankan oleh Iqbaal Ramadhan. Mendengar berita ini, sebagian warganet pun geram. Kenapa?
Bercerita mengenai kontroversi, sebagian besar memang sudah akrab dengan novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, tapi sebagian millennial lain justru tak mengenal siapa Pramoedya Ananta Toer, “siapa sih Pram itu” begitulah celotehan salah satu netizen yang bingung tak mengenal nama novelis ternama itu. Namun positifnya, novel Bumi Manusia difilmkan justru akan membuka wawasanan millennials kalau Indonesia punya sastrawan membanggakan seperti Pramoedya Ananta Toer. Tapi tak sedikit yang bereaksi akan film yang diadaptasi dari novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.
Bahkan mereka yang tidak setuju sampai membuat petisi menolak Iqbaal memerankan sosok pria bernama Minke. Sedangkan sebagian lain ikut membuat petisi tetap mendukung Iqbaal membintangi film Bumi Manusia meski belum ada yang menandatangani petisi ini.
“Kami tidak mau, apabila Dilan akan disamakan dengan Minke hanya untuk mendobrak jumlah penonton. Kami tidak mau, Bumi Manusia hanya akan menampilkan kisah cinta Minke-Annelis saja. Harapan, imajinasi,dan kecintaan kami kepada Bumi Manusia sudah sangat kuat, sangat dalam, jangan rusak itu semua hanya demi pundi-pundi,” tulis Ady Gilang, pria pembuat petisi “TOLAK IQBAL RAMADHAN (Dilan) MEMERANKAN MINKE DALAM FILM BUMI MANUSIA” dan telah ditandangi sebanyak 447 orang.
Namun sedikit berbeda dengan Abdul Susila, seorang Jurnalis penikmat karya Pramoedya Ananta Toer. “Soal Iqbal, keputusan berani yang patut diapresiasi, sebab anak ini berbakat dan punya daya pikat khususnya generasi millennial. Kalau soal Hanung ini yang perlu dikritisi. Bukan soal menggugat tapi soal memberikan sorotan agar tidak asal, mungkin. Masyarakat, tentu tak ingin kisah buku yang difilmkan seperti Supernova atau 5cm terulang. Ini tantangan buat Hanung, awalnya sudah buat kontroversi dengan menyebut aktor dan memakaikan pakaian adat. Nggak hanya itu saja, tetapi ia perlu menyelami cerita Bumi Manusia agar tidak ditinggal penonton lainnya,” ucap Abdul yang lebih menyukai novel Pram berjudul Arus Balik ini.
Film Bumi Manusia yang akan memasuki tahap produksi pada Juli mendatang ini kabarnya akan mengambil lokasi syuting di Desa Gamplong, Yogyakarta, Semarang hingga Belanda. Novel Bumi Manusia mengisahkan tentang Minke, anak pribumi yang sekolah di Hoogere Burgerschool atau dikenal dengan sebutan HBS, yang muridnya hanya berketurunan Eropa, namun Minke bisa sekolah di HBS karena ia anak pesohor, juga pribumi yang pandai dan piawai menulis, Bela.