Bagi umat Islam, iman terhadap malaikat merupakan bagian dari rukun iman ke-2. Dengan mengimaninya, niscaya manusia tidak melakukan perbuatan buruk, karena menyadari bahwa selalu ada yang mengawasi dirinya.
Melansir dari wikiwan.com, di dalam ajaran Islam, Izrail (Arab:عزرائیل, Azrail, Asriel, Azaril dan Azrael) merupakan Malaikat pencabut nyawa dan salah satu dari empat malaikat utama selain Jibril, Mikail, serta Israfil. Meskipun nama Izrail tidak pernah disebut dalam Alquran, ia selalu disebut dengan Malak al Mawt (Arab: ملكالموت), atau Malaikat Maut yang juga diidentikkan sebagai Izrail.
Untuk lebih memahami malaikat Izrail, berikut fakta-fakta terkait Malaikat pencabut nyawa ini.
Wujud Malaikat Izrail
Malaikat Izrail diciptakan oleh Allah SWT berwujud serupa dengan malaikat Mikail, baik wajahnya, ukurannya, kekuatannya, lisannya dan sayapnya. Semuanya tidak kurang dan tidak lebih.
Dikatakan dia berwajah empat, yaitu satu wajah di muka, satu wajah di kepala, satu di punggung dan satu lagi di telapak kaki. Dia mengambil nyawa para Nabi dari wajah kepalanya, nyawa orang mukmin dengan wajah mukanya, nyawa orang kafir dengan wajah punggung dan nyawa seluruh jin dengan wajah tapak kakinya.
Dari kepala hingga kedua telapak kakinya memiliki bulu Za'faran (saffron atau tumbuhan kunyit kering) dan di setiap bulu ada satu juta muka. Di setiap satu juta muka mempunyai satu juta mata dan satu juta mulut dan tangan. Ia juga memiliki 4.000 sayap dan 70.000 kaki. Salah satu kakinya berada di langit ketujuh dan satu lagi di jembatan yang memisahkan surga dan neraka.
Setiap mulutnya ada satu juta lidah dan setiap lidah boleh berbicara satu juta bahasa. Jika seluruh air di lautan dan sungai di dunia disiramkan di atas kepalanya, maka tidak setitik air pun akan jatuh melimpah.
Cara Malaikat Izrail menjalankan tugasnya
Malaikat Izrail diberi kemampuan yang luar biasa oleh Allah, sehingga barat dan timur dapat ia jangkau dengan mudah, seperti layaknya seseorang yang sedang menghadap sebuah meja makan dengan berbagai makanan yang siap untuk dimakan. Ia juga sanggup membolak-balikkan dunia sebagaimana kemampuan seseorang sanggup membolak-balikkan uang.
Ketika malaikat Izrail menjalankan tugasnya untuk mencabut nyawa makhluk-makhluk di dunia, ia akan turun ke dunia bersama dengan dua malaikat, yaitu Malaikat Rahmat dan Malaikat `Azab. Sedangkan untuk mengetahui di mana seseorang akan menemui ajalnya, Malaikat Izrail bekerja sama dengan Malaikat Arham.
Malaikat Izrail bersama Jibril, Israfil dan Mikail pernah ditugaskan ketika Allah menciptakan Nabi Adam. Izrail juga adalah satu di antara Malaikat yang sering turun ke bumi, untuk bertemu dengan para Nabi, di antaranya ialah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Idris a.s.
Malaikat Izrail pernah menangis dan tertawa
Disebutkan dalam kitab Tadzkirah karangan Imam al Qurthubi, seorang ahli tafsir terkemuka di kalangan Ahlussunnah wal Jamaah, ada kisah tentang Izrail sang Malaikat maut bisa menangis dan tertawa saat akan mencabut nyawa.
Suatu ketika Allah SWT memerintahkan malaikat maut untuk mencabut nyawa seorang pemuda kafir. Setelah mencabut nyawanya dan dibawa ke langit, Malaikat Izrail ditanya oleh para Malaikat yang ia lewati, "Apakah ada yang pernah membuatmu tertawa?"
Izrail menjawab, “Ketika aku bersiap-siap untuk mencabut nyawa seseorang, aku melihatnya berkata kepada pembuat sepatu, ‘Buatlah sepatu sebaik mungkin supaya bisa dipakai selama setahun’. Lalu aku tertawa, karena belum sempat orang tersebut memakai sepatu, nyawanya sudah kucabut.”
Para malaikat pun kembali bertanya, "Apakah kamu tidak pernah sesekali merasa kasihan saat mencabut nyawa ?" Malaikat maut pun menjawab, "Iya, sebenarnya aku pernah merasa iba. Saat itu aku ditugaskan untuk mencabut nyawa seorang ibu yang baru melahirkan putranya di tengah hutan sendirian, aku merasa iba terhadap ibu karena harus berpisah dengan bayi tersebut dan meninggalkannya sendirian di tengah hutan.Aku juga merasa iba terhadap nasib bayi tersebut, karena sendirian di tengah hutan".
Kemudian Malaikat itu kembali bertanya, "Apakah kamu tahu siapa roh yang baru saja kamu cabut ini? dia adalah bayi dari ibu yang kamu ceritakan tadi."
Mendengar hal ini, malaikat maut pun bersujud kepada Allah SWT dan berkata: "Ya Allah, hamba memohon ampun kepadaMu dan memohon terhindar dari makar-Mu. Karena sesungguhnya hanya Engkaulah yang maha berkehendak apakah seseorang hamba akan Engkau jadikan ahli surga atau ahli neraka."
Itulah kisah Malaikat maut, Izrail sang pencabut nyawa, yang diciptakan serupa dengan malaikat Mikail.