Apakah kamu penonton setia film waralaba SAW? Kalau iya, maka film bergenre horor-thriller ini akan kembali meneror penonton di bioskop lewat penayangan SAW X.
Film yang dikabarkan masih membawa rasa dendam Jigsaw atau John Karmer ini, dijadwalkan tayang di Indonesia pada 11 Oktober 2023 mendatang. Pemutaran SAW X kali ini terasa spesial, karena Popbela berkesempatan ikut screening filmnya.
Jika kamu cukup penasaran dengan gambaran cerita film SAW X, yang membuat banyak orang menjerit di bioskop. Maka, cobalah simak review SAW X berikut ini, Bela.
Sinopsis film SAW X
Mengenai sinopsis yang menggambarkan film SAW X, kita akan dibawa sutradara Kevin Greutert untuk mengikuti perjalanan John Karmer (Tobin Bell) yang tengah berobat. Mengingat, ia sangat bersungguh-sungguh untuk bisa sembuh dari penyakit kanker yang menyerang tubuhnya.
Perjuangan sembuh seseorang yang kerap disebut Jigsaw ini, membuat ia harus pergi jauh ke Meksiko. Namun siapa sangka, kalau pengobatan tersebut hanya perawatan eksperimental, yang membuat Karmer terjebak dalam kelompok penipu.
Namun, seperti yang kita tahu, siapapun orang yang berani menabur dusta pada seorang Jigsaw, maka akan berujung mendapat balasan berkali-kali lebih menyakitkan. Ya, begitu pula dengan nasib para penipu yang kini menjadi mangsa di game baru Jigsaw.
SAW X yang berada di bawah naungan PH Lionsgate ini, dibintangi oleh aktor dan aktris seperti; Tobin Bell, Shawnee Smith, Steven Brand, Synnøve Macody Lund, Michael Beach, Renata Vaca, Octavio Hinojosa, hingga Paulette Hernandez.
Kembalinya teror mengerikan Jigsaw
Pada pemutaran film kali ini, suasana mencekam sudah terasa lebih dulu, saat penukaran tiket film SAW X. Lantaran, di sudut-sudut bioskop XXI Kota Kasablanka banyak orang menggunakan topeng Jigsaw, hingga cukup mengagetkan penonton yang hadir.
Usai lari ngibrit menghindari orang bertopeng Jigsaw, ternyata rasa takut saya makin menjadi-jadi saat film SAW X mulai tayang di layar bioskop. Saat penayangan film SAW X, di awal akan melihat sosok John Karmer atau Jigsaw yang masih diperankan oleh Tobin Bell.
Bahkan, baru dimulai dengan mengambil sorot mata Jigsaw saat di ruang operasi sudah menghadirkan kengerian tersendiri. Sorot mata yang sangat dingin dan tajam dari Jigsaw mampu memberi kesan mendalam.
Gunakan latar waktu SAW I dan SAW II
Pada pengerjaan SAW X ini, Kevin Greutert selaku sutradara menggunakan latar waktu antara SAW I dan SAW II. Menggambarkan rasa sakit dan putus asa Jigsaw, yang mengidap penyakit kanker di masa tuanya.
Saat menyaksikan Jigsaw yang terus berjuang untuk kesehatannya, diri saya seperti dibawa masuk dalam tiap emosi di cerita tersebut. Dari sana saya tersadar, mungkin faktor pemilihan cerita seperti demikian, yang membuat Jigsaw masuk rekomendasi film psychological thriller.
Perjuangan hidup Jigsaw untuk sembuh dari segala penyakitnya, berujung pada keinginannya untuk pergi berobat ke Meksiko. Saat hendak pergi ke sana, yang ia tahu adalah menjalani prosedur medis dari salah satu dokter ternama.
Bekal amarah untuk memulai balas dendam
Namun, siapa sangka kalau itu hanyalah pengobatan yang berisiko dan eksperimental. Harapan mendapat obat ajaib untuk kankernya, justru hanya menjadi permainan oleh sekelompok penipu, yang diketuai oleh dr. Cecilia Pedarson (Synnøve Macody Lund).
Setelah sempat percaya, akhirnya Jigsaw menyadari beberapa keanehan, hingga membuatnya tahu bahwa operasi yang sempat ia jalani hanya sebuah penipuan. Berbekal amarah inilah, yang membuat Jigsaw membalikkan keadaan para penipu lewat banyak jebakan yang menakutkan dan cerdik.
Kalau aksi tersebut tidak ingin disebut balas dendam, maka anggap saja seperti yang dikatakan Jigsaw. Bahwasanya, ia ingin membantu orang mengatasi hambatan batin mereka dan membuat perubahan positif dalam hidup mereka.
Waspada, banyak adegan gore
Saat melihat satu per satu aksi balas dendam Jigsaw, maka saya melihatnya sebagai sesuatu yang sangat lugas. Baik dari cerita yang menggambarkan penyiksaan, ataupun dari segi pengambilan gambar yang digarap tanpa menghalangi rasa penasaran penonton.
Lihat saja, bagaimana scene bola mata yang keluar dari kelopak mata, kepala yang menggelinding begitu saja, hingga kulit yang nampak hangus terbakar. Sederet cerita menyeramkan itu, kiranya harus jadi pengingat bagi kamu yang takut dengan adegan-adegan gore.
Waspada pula, bagi kamu yang takut mendengar suara seretan rantai hingga bunyi bor yang melengking. Beberapa aksi sadis di film dengan batas usia 17 tahun ke atas ini, benar-benar bisa membuat seisi bioskop teriak sangat kompak.
Ikoniknya kalimat "It's time to play a game"
Mengambil latar di Meksiko, membuat dialog antar pemain pun sempat menggunakan bahasa lokal berupa bahasa Spanyol. Melihat bagian tersebut, sangat disayangkan karena tidak dilengkapi terjemahan dalam bahasa Inggris ataupun bahasa Indonesia.
Meski begitu, untungnya ada pemilihan backsound bernuansa latin cukup bagus, sehingga membuat penonton tetap asyik menikmati alur ceritanya. Dalam penggarapan film SAW X, penonton tidak ditakut-takuti dengan backsound, namun ikut merasa takut oleh tiap dialog dan aksi para pemainnya.
Bahkan, ada satu kalimat Jigsaw yang sangat terngiang-ngiang di kepala saya, yaitu berbunyi "It's time to play a game". Suara yang dibuat samar itu, kerap terdengar saat Jigsaw akan melakukan eksekusi kepada penipu yang berjumlah sekitar lima orang itu.
Kalau dari segi pemilihan warna film pada SAW X, terbilang cukup merepresentasikan tahun SAW I (2004) dan SAW II (2005). Bahkan, terlihat pula scene dengan handphone yang menggunakan jenis BlackBerry.
Terbenam dalam kehidupan Jigsaw
SAW X membenamkan saya dalam bagian kehidupan Jigsaw yang hilang serta terkesan sangat pribadi. Babak baru dengan cerita yang lebih terbuka ini, menjadikan SAW X sebagai film yang mengalami banyak pengembangan.
Jika melihat upaya sutradara Kevin Greutert di film SAW X, terbilang berhasil mengabulkan keinginan penonton untuk melihat Jigsaw atau John Karmer sebagai kunci aksi dan pusat ceritanya. Karena lewat film berdurasi hampir dua jam ini, penonton bisa melihat Jigsaw mengatur segalanya dan kemudian mengeksekusi jebakannya.
Terlepas dari semua jebakannya yang cerdik, Jigsaw adalah sosok protagonis atau korban dalam cerita ini. Ia berusaha melepaskan diri dari situasi yang mengerikan, sembari membalas dendam pada dirinya sendiri dan orang lain.
SAW X bisa menjadi tontonan yang tepat, bagi kamu penyuka film bergenre horor-thriller. Apalagi, kalau kamu penonton setia waralaba SAW, maka wajib pula memasukkan SAW X dalam daftar tontonanmu.
SAW X bisa kamu saksikan di bioskop Indonesia, mulai 11 Oktober 2023, Bela.