Donnie Yen akhirnya kembali hiasi layar bioskop lewat film aksi terbarunya bertajuk Sakra. Film ini adaptasi dari novel bergenre Wuxia Demi Gods and Semi-Devils karangan dari Louis Cha atau yang lebih dikenal juga sebagai Jin Yong. Seperti bukan lagi rahasia, film Tiongkok ini pun menonjolkan berbagai aksi bela diri sebagai sajian utama.
Sakra berkisah tentang Qiao Feng (Donnie Yen), seorang anak angkat yang tumbuh menjadi pribadi sangat jago dalam bela diri. Berkat segala kemampuannya, Qiao Feng pun ditunjuk sebagai pemimpin Geng Pengemis yang diakui kehebatannya. Namun tak disangka, tiba-tiba ia dituduh membunuh salah seorang pejabat hingga membuat sang istri pejabat tersebut Kang Min (Grace Wong) sangat murka terhadap Qiao.
Lantaran dituduh sebagai pembunuh, Qiao pun mendapat banyak kecaman dan diminta untuk tak lagi memimpin Geng Pengemis tersebut. Situasi yang membuat Qiao sedang tak dipercayai oleh siapapun, termasuk juga para anggotanya. Hingga akhirnya Qiao benar-benar memilih pergi sembari mencari kebenaran.
Penceritaan lebih banyak pada subplot
Akan tetapi di tengah situasi kalut, ia justru harus menolong Azhu (Chen Yuqi) sosok perempuan yang hampir kehilangan nyawa. Tak disangka, pertemuan itu membuat keduanya dekat bahkan Azhu jadi orang satu-satunya yang mempercayai Qiao. Namun dari sinilah, alur cerita Sakra justru lebih fokus terhadap Qiao yang ingin menolong Azhu daripada mencari dalang dari kasus pembunuhan.
Munculkan karakter secara terburu-buru
Sebenarnya aksi laga di film Sakra begitu apik, namun mengenai pengenalan karakter pada penceritaan film terkesan sangat padat. Sebab, belum sepenuhnya penonton mengenal latar belakang karakter tersebut sudah dimunculkan karakter baru yang lain. Bahkan, sedari awal sampai akhir film terus bermunculan karakter baru yang membuat Sakra seperti terburu-buru mengenalkan tiap karakter dalam cerita.
Donnie Yen jadi sutradara & produser pendamping
Di sisi lain, selama penggarapan film berdurasi 130 menit ini ternyata Donnie Yen tak hanya berakting, namun aktor kelahiran 1963 tersebut juga menjadi sutradara untuk adegan laga dan produser pendamping. Keterlibatan Donnie Yen terhitung sebagai yang keempat kalinya menduduki kursi sutradara, setelah film Legend of the Wolf (2017) serta Ballistic Kiss dan Shanghai Affairs (2018). Ia juga terpantau pernah jadi sutradara pendamping dalam The Twins Effect (2013) dan Protege de la Rose Noire (2014).
Banyak jempol untuk adegan laga
Meski dari alur cerita masih menyelipkan kekurangan, namun Sakra patut mendapat banyak jempol dengan kekuatan adegan laganya. Bersama Kenji Tanigaki yang juga menangani film live action Rurouni Kenshin, ternyata Donnie Yen cukup mumpuni dalam mengarahkan deretan adegan laga yang begitu menarik dan menakjubkan. Apalagi, kalau melihat adegan laga yang muncul sebagai pembuka film.
Kualitas CGI dan sinematografi
Tontonan aski pertarungan dalam film Sakra menggabungkan antara kemampuan bela diri Donnie Yen yang sudah diakui lengkap dengan efek visual dan CGI. Terlihat dari beberapa karakter yang bisa terbang dengan didukung sinematografi yang patut diacungi jempol. Makin mengesankan, saat melihat para karakter mengeluarkan jurus utama, seperti jurus 18 Tapak Naga yang dimiliki Qiao Feng.
Faktor lain yang menjadi daya tarik film ini adalah saat memperlihatkan sederet adegan perkelahian secara jarak dekat. Sehingga, penonton seperti ikut merasakan ketegangan dalam pertarungan Qiao Feng. Bisa dibilang, Donnie Yen mampu membuat Sakra memiliki berbagai koreografi adegan laga yang memperkuat alur cerita.
Bagi kamu yang tertarik ingin menontonnya, perlu diingat kalau film Sakra banyak memiliki adegan brutal dan berdarah-darah. Terlebih, saat berada di puncak cerita yang menyuguhkan pertumpahan darah antara Qiao Fang melawan Geng Pengemis. Namun kalau kamu cukup berani, film Sakra sudah berlayar ke bioskop Tanah Air per 18 Januari 2023, ya. Sudah siap menyaksikan aksi laga Qiao Feng?