Bagi sebagian orang, keluarga adalah tempat yang paling nyaman untuk bersandar. Namun, beberapa keluarga ditakdirkan menjadi spesial dan terdepan, baik dari segi kekayaan, kekuasaan maupun pengaruhnya bagi dunia.
Keluarga mana saja yang berpengaruh bagi sejarah dunia? Dan apa saja yang mereka lakukan hingga mencatatkan pengaruh besar? Mari kita cari jawabannya bersama!
1. Dinasti Nehru-Gandhi
Dari nama serta parasnya, kita sudah bisa menduga kalau keluarga ini berasal dari India. Memang, Dinasti Nehru-Gandhi memiliki peran penting dalam membentuk India yang modern. Keluarga ini merupakan bagian dari dinasti politik yang mendominasi Kongres Nasional India dan berjuang untuk kemerdekaan India, terang laman Top Tenz.
Jawaharlal Nehru, salah satu anggota klan ini, berani menentang pendudukan Inggris di India dan memimpin banyak kampanye pembangkangan sipil. Meski ini membuatnya dipenjara, ia tetap berjuang memainkan peran penting dalam negosiasi. Setelah dibebaskan dari penjara di tahun 1945, ia diangkat sebagai Perdana Menteri Republik India pada tahun 1947 hingga kematiannya pada tahun 1964.
Namun, tak semua anggota keluarga bisa meniru jejaknya yang positif. Putri Nehru, Indira Gandhi merupakan Perdana Menteri antara tahun 1966-1977 dan 1980-1984, dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang diktator. Ambisi politik ini berjalan dari generasi ke generasi, hingga cucunya, Rahul Gandhi, memasuki dunia politik pada tahun 2004.
2. Dinasti Julio-Claudian
Mari kita beranjak ke benua Eropa. Kali ini, kisah datang dari dinasti Julio-Claudian. Di Roma Kuno, keluarga ini terkenal kuat dan berpengaruh pada sejarah kekaisaran. Dinasti ini merujuk pada lima kaisar terhebat di Roma, yaitu Augustus, Tiberius, Caligula, Claudius dan Nero, yang memerintah antara 14 SM hingga 68 masehi, tutur laman Top Tenz.
Dimulai dengan kaisar pertama, Augustus Caesar, yang merupakan pendiri sistem kekaisaran. Ia merupakan seorang diktator dan negarawan revolusioner yang meletakkan dasar bagi Romanisasi Eropa Barat. Sisa kaisar lainnya juga mengikuti pola yang sama. Mereka datang ke pucuk pimpinan kerajaan melalui ikatan keluarga, menambahkan wilayah baru, meluncurkan proyek pembangunan dan dicintai oleh masyarakat.
Namun, bukan berarti jalan kekaisaran selalu mulus. Caligula dikenal sebagai penguasa yang zalim lalu dibunuh oleh anggota pengawal Praetorian. Claudius menambahkan Inggris dan Mauritania dalam kekaisaran, namun diracuni oleh istri keempatnya, Agripina, untuk mempercepat kenaikan tahta putranya, Nero. Dinasti ini berakhir dengan kematian Nero yang disebabkan oleh bunuh diri.
3. Dinasti Plantagenet
Dari Prancis, terdapat kisah dinasti Plantagenet. Kerajaan berkembang di bawah kekuasaan mereka. Mereka juga memperkenalkan gaya gotik dan mengilhami salah satu karya arsitektur terbesar saat itu, Westminster Abbey. Selain itu, dinasti ini mengadopsi undang-undang umum dan konstitusi yang menjadi acuan produk hukum Inggris, terang laman Top Tenz.
Selain itu, di bawah kekuasaan keluarga ini, piagam Magna Carta dirancang. Kabarnya, sistem parlemen di Inggris juga berasal dari dinasti Plantagenet. Namun, semua ini berakhir dengan kematian Richard III di tahun 1485. Ia dikalahkan oleh Henry Tudor dan membawa keluarganya ke pucuk pimpinan negara.
4. Dinasti Ptolemaic
Familiar dengan nama Alexander Agung? Ptolemy adalah salah satu dari tujuh penjaga pribadi Alexander. Lalu, ketika Alexander wafat pada tahun 323 SM, masing-masing penjaganya dijadikan jenderal dan diberi bagian wilayah kekuasaannya. Ptolemeus sendiri menerima Mesir dan pada tahun 305 SM ia menyatakan dirinya sebagai Raja Ptolemeus I, terang laman Top Tenz.
Bangsa Mesir menerimanya sebagai penerus Fir'aun dan selama tiga abad dinasti Ptolemeus memerintah negeri itu. Ptolemeus I menaklukkan berbagai wilayah baru, seperti Siprus, Palestina dan banyak pulau Yunani. Tak hanya itu, selama masa pemerintahannya, Mesir jadi pusat politik dan ekonomi dunia kala itu serta Alexandria diubah jadi pusat studi dan seni.
Setiap dinasti mengalami perpecahan. Begitu pula dengan dinasti Ptolemeus. Cleopatra memberontak melawan saudara laki-laki dan suaminya, Ptolemy XII dan menggulingkannya dengan bantuan Julius Caesar. Pada 31 masehi, Augustus Caesar mengalahkan Cleopatra dan Marcus Antonius yang membuat dinasti Ptolemeus berlutut. Akhirnya, Mesir takluk di bawah kekuasaan Romawi.
5. Dinasti Ming
Tembok Besar Cina dibangun pada dinasti Ming, sekitar tahun 1368 hingga 1644 masehi. Kaisar Ming sendiri pertama naik tahta pada tahun 1368 dan dikenal sebagai penguasa yang kuat. Ming memimpin pasukan dalam invasi ke Mongolia, lalu pada saat kematiannya di tahun 1398, dia telah menyatukan sebagian besar Cina tengah di bawah pemerintahannya, terang laman Top Tenz.
Pada tahun 1387, pilar-pilar Tembok Besar Cina mulai diletakkan. Di bawah dinasti ini, Cina mencapai puncak kemakmuran materi dan stabilitas sosial. Tak hanya itu, kala itu penduduk Cina sudah mencapai jumlah 200 juta jiwa dan diperkuat dengan satu juta tentara.
Namun, pada tahun 1644, dinasti ini mulai melemah, terlebih ketika penduduknya semakin bertambah banyak dan menghabiskan banyak sumber daya. Lalu, Kaisar Ming terakhir, Chongzhen, ditemukan mati bunuh diri.
6. Klan Khan Agung
Genghis Khan adalah pendiri kekaisaran Mongol dan merupakan prajurit serta pemimpinan yang visioner. Sepanjang pemerintahannya, ia telah menaklukkan wilayah hingga 12 juta mil persegi. Bahkan, kekuasaannya hingga Iran, Irak dan Turki.
Tak hanya itu, pada puncak kejayaannya, ia menduduki sebagian besar wilayah Eurasia, menyebar dari Austria hingga Korea dan Siberia Selatan ke Himalaya. Bahkan, kekaisaran Mongol memiliki wilayah terbesar sepanjang sejarah. Selain itu, menurut Eric Brightwell, Khan adalah penemu uang kertas. Setiap kali ia mengambil alih suatu negara, ia mengganti koin emas dan perak dengan kertas.
7. Dinasti Habsburg
Apa keistimewaan dinasti Habsburg? Rupanya, dinasti ini menduduki tahta Kekaisaran Romawi Suci antara tahun 1438 hingga 1740. Keturunannya menghasilkan kaisar dan raja-raja yang tersebar di berbagai negara, seperti Hungaria, Kroasia, Portugal, Bohemia, Spanyol hingga Belanda dan Italia. Luas juga ya wilayah kekuasaannya?
Dinasti ini memegang wilayah kekuasaan terbesar di Eropa selama masa Renaisans. Habsburg sendiri berasal dari Swabia, Jerman Barat Daya, lalu pada tahun 1246, mereka mengambil alih wilayah Austria, terang laman Encyclopedia.com. Dinasti ini berakhir pada 11 November 1918 sebagai tanggal resmi pembubaran monarki Habsburg, ungkap laman Britannica.
8. Keluarga Medici
Keluarga Medici memerintah kota Florence, Italia dan membawanya ke puncak tertinggi kemajuan ekonomi, politik dan artistik. Mereka awalnya adalah keluarga bankir kelas menengah, lalu menghasilkan banyak uang dari perdagangan tekstil. Berkat koneksi yang kuat dengan dunia politik, mereka mendirikan cikal bakal sistem perbankan modern, jelas laman Top Tenz.
Pendiri keluarga Medici adalah Giovanni di Bicci de Medici. Keluarga ini kemudian mendirikan Bank Medici yang menjadi bank terbesar di Eropa pada abad ke-15. Selain itu, keluarga Medici mendorong seni dan sastra Italia ke puncak kejayaan. Namun, dinasti ini berakhir di tahun 1737 karena Gian Gastone meninggal tanpa memiliki pewaris laki-laki, ungkap laman History.
9. Dinasti Capetian
Dinasti Capetian berasal dari Prancis dan menjadi salah satu keluarga yang paling kuat dan berkuasa di Eropa selama lebih dari 800 tahun, ungkap laman Highbrow. Pemerintahan mereka memiliki pengaruh besar pada pemerintahan Prancis modern. Meskipun wilayahnya tidak terlalu luas, namun dinasti ini mampu meningkatkan kepemilikan mereka sampai menyebar ke seluruh Eropa.
Seperti halnya dinasti lain, dinasti Capetian mengalihkan kekuasaannya dari laki-laki ke laki-laki keturunannya. Dinasti ini terus memegang tahta Prancis hingga 1848 ketika monarki Prancis akhirnya dibubarkan dalam revolusi. Raja terakhir dari garis langsung Capetians adalah Charles IV, yang terlibat dalam politik agresif di Jerman namun gagal mendapatkan kepemilikan.
10. Keluarga Rothschild
Terakhir, kita punya keluarga Rothschild. Mereka merupakan keluarga Yahudi kaya dengan Mayer Amschel Rothschild (1744-1812) sebagai pendirinya. Ia pertama kali mendirikan bisnis di dunia perbankan di tahun 1760-an. Rothschild berhasil mewariskan kekayaannya dan membentuk keluarga perbankan internasional melalui lima putranya, yang tersebar dari London, Paris, Frankfurt, Wina dan Napoli.
Selama abad 19, keluarga ini memiliki kekayaan pribadi terbesar di dunia. Kekayaannya mencakup bidang jasa keuangan, real estate, pertambangan, energi, pertanian, pembuatan anggur hingga organisasi nirlaba. Meski begitu, keluarga ini didesas-desuskan terlibat konspirasi, di antaranya memiliki asal-usul anti semitisme.
Nah, itulah 10 keluarga yang paling berpengaruh dalam sejarah dunia. Mana yang paling kamu kenal dan kagumi?
Disclaimer: Artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "Ini 10 Keluarga yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah Dunia, Simak Yuk"