Seorang muslim yang mendengar atau membaca ayat sajdah dianjurkan untuk melakukan sujud tilawah. Sujud itu dilakukan baik dalam di dalam maupun di luar salat. Namun, banyak orang yang masih belum memahami bagaimana tata cara sujud ini.
Doa-doa yang dibacakan di dalamnya pun belum banyak diketahui. Banyak pula yang mengira bahwa sujud tilawah sama dengan sujud syukur, padahal keduanya berbeda.
Supaya kamu lebih tahu mengenai bacaan dan tata cara sujud tilawah, simak pembahasan di bawah ini ya, Bela!
1. Apa itu sujud tilawah?
Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan seorang muslim baik pada waktu salat maupun di luar salat, ketika membaca atau mendengar beberapa ayat Al-Qur'an yang di dalamnya mengandung perintah sujud atau disebut ayat sajdah.
Sebagian ulama menyebut sujud ini sebagai sujud sajdah. Perintah untuk menunaikan sujud tilawah terdapat dalam Al-Qur'an surat Maryam ayat 58 berikut ini.
أُو۟لَـٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّـۧنَ مِن ذُرِّيَّةِ ءَادَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍۢ وَمِن ذُرِّيَّةِ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْرَٰٓءِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَٱجْتَبَيْنَآ ۚ إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ءَايَـٰتُ ٱلرَّحْمَـٰنِ خَرُّوا۟ سُجَّدًۭا وَبُكِيًّۭا ۩ ٥٨
Artinya: "Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis."
Selain itu, perintah sujud ini juga terdapat dalam hadis riwayat Muslim. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Ketika anak adam membaca ayat As-Sajdah kemudian ia bersujud maka setan menyendiri dan menangis. Ia berkata, “celaka, anak adam diperintah untuk bersujud dan ia pun bersujud maka baginya surga. Dan aku telah diperintah untuk bersujud namun aku menolak maka bagiku neraka.”
2. Hukum sujud tilawah
Adapun hukum sujud tilawah adalah sunah, seperti yang diriwayatkan dalam hadis riwayat Umar di bawah ini.
“Diriwayatkan dari Umar ra., ia berkata: Hai sekalian manusia, kita tidak diperintah untuk bersujud, barangsiapa yang bersujud ia mendapat pahala, dan barangsiapa yang tidak bersujud ia tidak berdosa.” [HR. al-Bukhari].
3. Bacaan sujud tilawah
Apakah doa dalam sujud tilawah memiliki bacaan khusus? Jawabannya, pada waktu sujud tilawah disunahkan untuk membaca doa tertentu.
Menurut hadis, dari ‘Aisyah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a ketika ruku’ dan sujud.
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
“Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin.”
Artinya: "Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta." (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan An Nasa-i)
Dalam hadis lain yang diriwayatkan Ibnu Abbas diungkapkan sebagai berikut :
أَنَّهُ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَقُوْلُ فِي سُجُوْدِ التِّلاَوَةِ : اللهمَّ اكْتُبْ لِي بِهَا عِنْدَكَ أَجْرًا وَضَعَ عَنّشي بِهَا وِزْرًا واجْعَلْهَا لِي عِنْدَكَ ذُخْرًا وَتَقَبَّلْهَا مِنِّي كَمَا تَقَبَّلْتَهَا مِنْ عِنْدِكَ دَوُوْدَ [رواه الترمذي]
Artinya : “Bahwa Nabi dalam sujud tilawah membaca : ‘Yaa Allah, tulislah untukku bacaan Al-Qur’an itu sebagai pahala disisi-Mu, dan hilangkanlah dosaku dengan bacaan itu, dan jadikanlah bacaan tersebut bagiku sebagai simpanan di sisi-Mu, dan terimalah bacaanku, sebagaimana Engkau menerima dari hamba-Mu Dawud’.” (HR. Tirmidzi)
4. Cara sujud tilawah
Tata cara sujud tilawah jika dilakukan dalam salat maka tergantung pada imam saat membaca ayat sajdah. Apabila imam sujud, maka makmum pun sujud. Namun, jika imam tidak sujud, maka makmum pun tidak sujud.
Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Zaid bin Aslam berikut.
"Diriwayatkan dari Zaid bin Aslam ra., sesungguhnya seorang anak membaca ayat sajdah di samping Nabi SAW, ia tunggu Nabi SAW sujud, tapi beliau tidak sujud, anak itu berkata: Ya Rasulullah, bukankah pada (waktu membaca) ayat sajdah ini ada sujud? Nabi SAW bersabda: Benar, tetapi engkau menjadi imam kami padanya, dan kalau engkau sujud kami pun sujud.” [HR. Ibnu Abi Syaibah].
Sebaiknya, membaca takbir terlebih dahulu sebelum melaksanakan sujud tilawah.
“Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra., ia berkata: Pernah Nabi SAW membacakan Al-Qur'an atas kami. Maka apabila sampai kepada ayat sajdah beliau bertakbir dan sujud, dan kami pun sujud bersama beliau.” [HR. Abu Dawud].
Sementara jika sujud tilawah dilakukan di luar salat, maka tidak perlu berwudu terlebih dahulu dan menukar dengan pakaian yang bersih.
“Bahwasanya Ibnu Umar melakukan sujud tilawah (di luar salat) tidak berwudu lebih dahulu.” [HR. Al-Bukhari].
Hal yang mesti dilakukan adalah menghadapkan diri ke kiblat, kemudian melakukan takbiratul ikram dengan mengangkat kedua tangan.
Setelah berhenti sejenak, kemudian bertakbir lagi dan kemudian bersujud tanpa mengangkat kedua tangan. Setelah sujud satu kali, maka bangun untuk duduk sejenak tanpa membaca tahiyat dan mengakhirinya dengan salam.
5. Ayat-ayat sajdah
Ayat-ayat sajdah yang disunahkan untuk bersujud saat membaca atau mendengarnya ada lima belas dalam Al-Qur'an. Berikut adalah kelima belas ayat tersebut.
- QS. Al-A‘raf (7): 206
- QS. Ar-Ra‘d (13): 15
- QS. An-Nahl (16): 49
- QS. Al-Israa’ (17): 107
- QS. Maryam (19): 58
- QS. Al-Hajj (22): 18
- QS. Al-Hajj (22): 77
- QS. Al-Furqan (25): 60
- QS. An-Naml (27): 25
- QS. As-Sajdah (32): 15
- QS. Shaad (38): 24
- QS. Fushshilat (41): 37
- QS. An-Najm (53): 62
- QS. Al-Insyiqaq (84): 21
- QS. Al-‘Alaq (96): 19.
Demikian pembahasan mengenai sujud tilawah, semoga ulasan di atas bisa menjawab pertanyaanmu dan menjadi panduan dalam melakukannya.