Sukses berperan dalam film Budi Pekerti dan serial Gadis Kretek, sosok Sha Ine Febriyanti kini menjadi sorotan. Pasalnya, akting aktris tersebut dinilai sangat bagus dan totalitas.
Dalam film Budi Pekerti, Ine berperan menjadi ibu Prani. Sementara dalam serial Gadis Kretek, ia memerankan tokoh ibu Dasiyah yang bernama Roemaisa.
Kalau kamu penasaran dengan sosoknya, simak profil Sha Ine Febriyanti selengkapnya dalam artikel ini.
1. Biodata Sha Ine Febriyanti
- Nama panggung: Ine Febriyanti
- Nama lengkap: Sha Ine Febriyanti
- Tempat lahir: Semarang
- Tanggal lahir: 18 Februari 1976
- Usia: 47 tahun
- Agama: Islam
- Suami: Yudi Datau (menikah sejak 2003)
- Anak: Aisha Nurra Datau, Zeyn Arsa Datau, Amanina Aliyya Sahata Datau
- Profesi: Aktris, Sutradara
- Instagram: @inefebriyanti
2. Kehidupan pribadi Sha Ine Febriyanti
Membicarakan tentang profil Sha Ine Febriyanti, tak lengkap rasanya tanpa membahas kehidupan pribadinya. Aktris 47 tahun ini menikah dengan Yudi Datau pada tahun 2003. Suaminya juga berkarier di dunia perfilman, tepatnya seorang sinematografer.
Setelah menikah, mereka dikaruniai tiga orang anak yang bernama Aisha Nurra Datau, Zeyn Arsa Datau, dan Amanina Aliyya Sahata Datau. Mengikuti jejak sang ibu, putri sulungnya (Aisha Nurra Datau) juga mencoba berkarier sebagai aktris.
Sebelum menikah dengan Yudi Datau, kisah cinta Ine Febriyanti dengan mendiang putra sulung Iwan Fals juga sempat ramai dibicarakan. Sebab, Ine disebut pernah berpacaran dengan Galang Rambu Anarki saat usia Galang 21 tahun.
3. Karier Sha Ine Febriyanti
Meski dikenal sebagai aktris, tetapi Ine mengawali kariernya di dunia modelling. Mulanya, ia menjadi cover girl majalah fashion di tahun 1922. Tiga tahun kemudian, perempuan 47 tahun itu mulai terjun ke dunia akting dengan membintangi sinetron Darah Biru.
Kariernya kian menanjak, ia kemudian berperan di telesinema berjudul Siluet tahun 1996. Bahkan di tahun 1999, Ine terlibat dalam lakon drama Miss Julie yang merupakan besutan dramawan asal Swedia, Johan August Stindberg.
Dalam dunia teater, Nano Riantiarno yang merupakan sutradara Teater Koma pun menggaet Ine dalam lakon Opera Primadona di Teater Tanah Airku tahun 2000. Berlanjut, perempuan kelahiran Semarang itu kemudian dilibatkan dalam pementasan kolaborasi teater di Jepang yang berjudul The Whale on The South Sea.
Sementara itu, kariernya sebagai sutradara dimulai pada tahun 2001 saat menyutradarai film pendek Cinderella. Meski sudah menjadi sutradara, Ine masih terus berperan dalam berbagai judul film dan teater.
Terbaru, Ine sukses memerankan karakter yang kuat seperti Nyai Ontosoroh dalam film Bumi Manusia, Roemaisa dalam serial Gadis Kretek, dan Prani Siswoyo dalam film Budi Pekerti.
4. Karya Sha Ine Febriyanti
Menyimak perjalanan karier dan profil Sha Ine Febriyanti di atas, tentu sudah bisa ditebak bahwa karyanya sudah sangat banyak. Di bawah ini adalah beberapa karya Ine dalam dunia film hingga teater.
- Teater Miss Julie (1999)
- Sampek Engtay (2000) sebagai pemeran Engtay
- Cinderella (2001) sebagai sutradara
- Kita Versus Korupsi (2012) sebagai sutradara
- Teater 3 Perempuan (2014)
- Tjut Nyak Dhien (2018) sebagai sutradara
- Gadis Kretek (2023) sebagai pemeran Roemaisa
- Budi Pekerti (2023) sebagai Prani Siswoyo
5. Prestasi Sha Ine Febriyanti
Sejalan dengan kariernya di dunia film dan teater, prestasi Sha Ine Febriyanti pun demikian. Berikut adalah beberapa penghargaan yang pernah diperolehnya.
- Pemeran Utama Wanita Terbaik Indonesian Movie Actors Awards tahun 2016
- Pemeran Utama Wanita Terpuji Film Bioskop Festival Film Bandung tahun 2016
- Nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik Festival Film Indonesia tahun 2019
- Nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik Indonesian Movie Actors Awards 2020
- Nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik Festival Film Indonesia tahun 2023.
Itulah profil Sha Ine Febriyanti yang sukses mencuri perhatian dalam film dan serial yang dibintanginya. Melihat perjalanan kariernya, tak heran kalau akting aktris 47 tahun ini begitu memukau, ya?