Sebelum menunaikan salat, seorang muslim perlu menghafalkan bacaan salat terlebih dahulu. Bacaan salat tersebut ada banyak macamnya mulai dari takbiratulihram sampai duduk tahiyat akhir.
Nah, salah satu bacaan salat yang perlu kamu ketahui adalah doa iftitah. Doa ini dibaca setelah takbiratulihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Bacaan ini perlu kamu hafalkan supaya bisa mendapat keutamaan dalam salat.
Namun, cukup banyak orang yang belum mengetahui macam-macam doa iftitah. Nah, berikut ini adalah doa iftitah lengkap: Arab, latin, dan artinya.
1. Hukum membaca doa iftitah
Sebelum mengetahui doa iftitah lengkap: Arab, latin, dan artinya, terlebih dahulu perlu kamu ketahui hukum membaca doa iftitah. Dalam salat, hukum membaca doa iftitah adalah sunah.
Hal itu merujuk pada hadis Abu Hurairah berikut ini.
ان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا كبَّر في الصلاة؛ سكتَ هُنَيَّة قبل أن يقرأ. فقلت: يا رسول الله! بأبي أنت وأمي؛ أرأيت سكوتك بين التكبير والقراءة؛ ما تقول؟ قال: ” أقول: … ” فذكره
Artinya: "Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam setelah bertakbir ketika salat, ia diam sejenak sebelum membaca ayat. Maka aku pun bertanya kepada beliau, wahai Rasulullah, kutebus engkau dengan ayah dan ibuku, aku melihatmu berdiam antara takbir dan bacaan ayat. Apa yang engkau baca ketika itu adalah:… (beliau menyebutkan doa iftitah)" (Muttafaqun ‘alaih)
Hukum sunah bacaan iftitah disebut dalam kitab Al Adzkar oleh Imam Nawawi sebagai berikut.
"Ketahuilah bahwa semua doa-doa ini hukumnya mustahabbah (sunnah) dalam salat wajib maupun salat sunah" (Al Adzkar, 1/107).
Meski demikian, tidak sempurna rasanya jika salat tanpa membaca doa iftitah. Sebab, di dalamnya mengandung pujian untuk kebesaran Allah SWT.
Doa iftitah juga memiliki banyak keutamaan lainnya di antaranya membuka pintu-pintu langit, mengakui keesaan Allah SWT, dan tergolong orang yang bersyukur.
2. Macam-macam doa iftitah
Berdasarkan riwayat yang sahih, ada beberapa macam doa iftitah yang dibaca oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam dan sahabat-sahabatnya.
Meski ada banyak macam doa iftitah, tetapi kamu tidak harus menghafalkan semuanya. Kamu cukup memilih satu bacaan iftitah saja ketika salat.
Bacaan ini hanya kamu baca saat rakaat pertama salat secara pelan. Namun jika kamu tertinggal dalam salat jamaah, maka salat pun tetap sah hukumnya. Selain salat wajib, bacaan iftitah bisa diucapkan untuk semua salat kecuali salat jenazah.
Berikut adalah macam-macam doa iftitah yang bisa kamu baca.
3. Doa iftitah riwayat Abu Hurairah
Doa iftitah lengkap: Arab, latin, dan artinya yang pertama ini biasa dibaca oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam dalam salat fardhu.
Doa yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. ini dianggap lebih kuat oleh banyak ulama. Bacaannya pun cukup pendek sehingga mudah dihafalkan.
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ
Allahumma baa’id bainii wabaina khothooyaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii minal khothooyaa kamaa yunaqqots-tsaubul abyadlu minad-danas. Allahummaghsil khothooyaaya bilmaa-i wats-tsalji walbarodi.
Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin." (HR.Bukhari 2/182, Muslim 2/98)
4. Doa iftitah riwayat Ali bin Abi Thalib
Doa ini biasa dibaca Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam dalam salat fardhu maupun sunah.
Namun menurut hadis, doa ini sering dibaca Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam saat salat malam. Sebab, bacaannya lebih panjang sehingga akan lebih khusyu dibaca di malam hari yang terang.
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ، اللهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي، وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِي، وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا، إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samaawati wal ardhi haniifan muslimau waamaa ana minal musyrikiin. Inna shalaati wa nusuuki wamahyaaya wamamaati lillahirobbil ‘aalamiin. Laa syarikalahu wabidzalika umirtu wa ana minal muslimin. Allahumma antal maliku laa ilaaha illa anta, anta rabbi wa anaa abduka dzolamtu nafsii wa taraftu bidzanbii jamii’a. Innahu laa yaghfiru dzunuuba illa anta. Wahdinii liahsanil akhlaqii, laa yahdi liahsaniahaa illa anta. Washrif ‘anni, sayyiahaa la yashrifu ‘annii sayyiahaa illa anta. Labbaika wasa’daika walkhairu kulluhu fiyadaika. Wassyaru laisa ilaika, wa anna bika walaika. Tabaraka wata’aalaita. Astagfiruka wa atuubu ilaika.
Artinya: "Aku hadapkan wajahku kepada Zat yang Maha Pencipta langit dan bumi sebagai muslim yang ikhlas dan aku bukan termasuk orang yang musyrik. Sesungguhnya salatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya.
Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang aku berserah diri. Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Illah yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau dan Maha Terpuji. Engkaulah Tuhanku dan aku adalah hambaMu. Aku telah menzhalimi diriku sendiri dan akui dosa-dosaku. Karena itu ampunilah dosa-dosaku semuanya.
Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni segala dosa melainkan Engkau. Tunjukilah aku akhlak yang paling terbaik. Tidak ada yang dapat menunjukkannya, melainkan hanya Engkau. Jauhkanlah akhlak yang buruk dariku, karena sesungguhnya tidak ada yang sanggup menjauhkannya melainkan hanya Engkau.
Akan aku patuhi segala perintah-Mu, dan akan aku tolong agama-Mu. Segala kebaikan berada di tangan-Mu. Sedangkan keburukan tidak datang dari Mu. Orang yang tidak tersesat hanyalah orang yang Engkau beri petunjuk. Aku berpegang teguh dengan-Mu dan kepada-Mu. Tidak ada keberhasilan dan jalan keluar kecuali dari Mu. Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Kumohon ampunan dariMu dan aku bertaubat kepadaMu." (HR. Muslim 2/185 – 186)
5. Doa iftitah riwayat Ibnu Umar
Doa iftitah lengkap: Arab, latin, dan artinya selanjutnya ini lebih pendek dari kedua bacaan sebelumnya. Doa ini sangat mudah dihafalkan dan banyak digunakan untuk doa iftitah salat sunah.
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً
Allaahu akbar kabiiraa wal-hamdu lillaahi katsiiraa wa subhaanallaahi bukrataw wa ashiilaa
Artinya: "Allah maha besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore." (HR. Muslim, No 99)
Doa ini didasarkan pada hadis Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam yang menceritakan bahwa ibnu Umar berkata: suatu ketika kami sholat bersama Rasulullah, salah seorang berkata: "Allahu Akbar kabiro, walhamdu lillahi katsiro, wasubhanallahi bukrotaw wa ashila."
Kemudian Rasulullah bertanya : "siapa yang mengucapkannya tadi?", maka orang tadi menjawab “ saya ya Rasulullah”, kemudian Rasulullah berkata : telah dibukakan pintu langit (keberkahan) kepadanya. Setelah mendengar hal itu aku tidak pernah berhenti mengucapkannya. Hadits ini diriwayatkan Imam Muslim, Imam Tirmidzi, dan Imam An Nasa’i.
Itulah doa iftitah lengkap: Arab, latin dan artinya. Semoga ulasan di atas bisa menjawab pertanyaanmu tentang bacaan doa iftitah ya, Bela!