10 Burung yang Tidak Bisa Terbang Akibat Evolusi!

Ada yang keberatan badan

10 Burung yang Tidak Bisa Terbang Akibat Evolusi!

Selama ini kita mengetahui fakta bahwa burung adalah makhluk yang bisa terbang. Terkadang kita pun beradai-andai memiliki kemampuan itu. Beberapa burung terbang untuk menangkap mangsa, sementara yang lain terbang untuk menghindari pemangsa. Terlepas dari itu, kemampuan untuk terbang adalah salah satu ciri khas sebagian besar burung. Namun, ada sekelompok burung yang tidak memiliki kemampuan ini, lho, Bela.

Ada segelintir burung yang tidak bisa terbang sama sekali, dan menjalani seluruh hidup mereka berakar di tanah ini. Burung yang tidak bisa terbang adalah burung yang melalui evolusi kehilangan kemampuannya untuk terbang. Beberapa spesies burung ini telah diburu hingga hampir punah, tetapi nggak sedikit pula yang masih bertahan dan berkembang biak. Setidaknya ada sekitar 60 spesies burung yang tidak bisa terbang yang masih ada di dunia. 

Pada artikel kali ini, kita akan membahas beberapa burung unik yang tidak bisa terbang ini, dan menungkapan beberapa fakta tentangnya. Daripada penasaran simak terus artikel berikut, ya!

1. Penguin: perenang andal

10 Burung yang Tidak Bisa Terbang Akibat Evolusi!

Penguin adalah salah satu burung yang terkenal tidak memiliki kemampuan terbang. Semua spesies penguin di dunia tidak dapat terbang. Anatomi tubuhnya lebih memungkinan penguin sebagai perenang yang andal. Bagaimana tidak, dengan bentuk tubuhnya yang mirip seperti torpedo, penguin mampu berenang dengan kecepatan 4 – 22 mph hingga ke kedalaman 1.755 kaki, dan mereka mampu bertahan di bawah air selama hampir 30 menit.

Dengan habitat asli di Antartika, penguin biasanya berenang untuk mencari makanan. Mereka berburu makanan termasuk krustasea, krill, ikan, dan cumi- cumi. Hewan paling setia dengan pasangannya ini memiliki cara yang unik untuk bertahan hidup di suhu ekstrem. Mereka akan meringkuk bersamaan untuk menghangatkan tubuh. Secara bergantian penguin yang ada di barisan paling luar akan pindah ke bagian dalam kelompok, begitu seterusnya sehingga penguin yang lain dapat menikmati perlindungan dan kehangatan. 

Terdiri dari 18 spesies, Penguin Peri atau Penguin Biru berada diperingkat penguin terkecil di dunia. Memiliki bulu biru pucat hingga abu-abu gelap, penguin peri rata-rata memiliki panjang sekitar 25–30 cm dan berat antara 1 dan 1,5 kg. Sedangkan penguin terbesar saat ini bernama Penguin Kaisar. Penguin kaisar adalah yang terbesar di dunia, mereka memiliki tinggi rata-rata 1 meter dan berat hingga 45 kg.

2. Weka: pencuri ulung yang hampir punah

Weka adalah burung dari Selandia Baru yang juga tidak bisa terbang. Burung cokelat berbuntut kecil seukuran ayam ini merupakan sumber daya penting bagi penduduk asli Selandia Baru dan beberapa penduduk Eropa, tetapi sayangnya sekarang jumlahnya sudah semakin berkurang. 

Mereka hidup di hutan, bukit pasir, daerah pantai berbatu, dan padang rumput di seluruh Selandia Baru. Makanan mereka terutama terdiri dari rumput, daun, biji, dan buah beri.

Burung-burung ini adalah pemulung di alam, mereka juga dikenal sebagai pencuri yang pandai dan akan mencuri makanan dan benda-benda kecil dari manusia. Walaupun nggak bisa terbang Weka adalah perenang yang terampil, dan mereka juga dikenal sangat berisik ketika musim kawin tiba.

3. Steamer duck: petarung hebat

Tiga dari empat spesies steamer duck tidak bisa terbang, tetapi keempat spesies burung ini tidak boleh diganggu. Steamer duck dapat bertindak sangat agresif dan sering terlibat dalam pertempuran sengit dengan steamer duck lainnya.

Selain itu, mereka akan melawan bahkan membunuh unggas air besar dan burung pemangsa yang memiliki ukuran badan lebih besar darinya, Bebek asal Amerika Selatan ini mendapatkan namanya ketika berlari melintasi air dan mengepakkan sayapnya seperti roda di kapal uap. Jadi, walaupun nggak bisa terbang steamer duck tetap bisa bertahan di daratan.

4. Burung unta: pelari tercepat

Burung yang dikenal tidak bisa terbang selanjutnya, yakni burung unta. Meskipun mereka tidak bisa terbang, burung unta adalah pelari tercepat dari semua burung atau hewan berkaki dua lainnya dan dapat berlari dengan kecepatan lebih dari 70 km/jam, menempuh jarak hingga 5 m hanya dalam satu langkah saja, lho. 

Burung unta adalah anggota terbesar dari ratite infraclass Palaeognathae dan burung paling masif yang masih ada di dunia. Karena ukurannya yang besar, sayapnya yang kecil membuat mereka termasuk di antara burung-burung yang tidak bisa terbang. Namun, mereka tetap menggunakan sayapnya untuk keseimbangan saat berlari, juga untuk menarik perhatian lawan jenisnya.

5. Kiwi: sayapnya sangat kecil

Menjadi sebuah simbol internasional Selandia Baru, kiwi adalah anggota terkecil dari kelompok ratites. Alasan utama mengapa kiwi tidak bisa terbang adalah karena sayapnya yang hanya 2,5 cm saja.

Tidak seperti burung lain, kiwi memiliki lubang hidung di ujung paruhnya, bukan di pangkalnya. Namun, burung kecil yang aneh ini patut dikagumi karena betina burung kiwi dapat bertelur yang beratnya bisa mencapai 450 gram. Dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, ini adalah telur terbesar dari semua spesies burung.

6. Kakapo: burung beo terbesar yang nggak bisa terbang

Burung yang tak memiliki kemampuan terbang lainnya juga berasal dari Selandia Baru, ia bernama Burung Kakapo. Mereka juga dikenal sebagai burung beo burung hantu karena ciri-cirinya yang mirip burung hantu. Kakapo sendiri menduduki peringkat sebagai burung beo terbesar di dunia, lho. 

Meski tergolong burung yang tidak bisa terbang, kakapo unggul dalam memanjat pohon. Kadang-kadang, mereka juga akan menggunakan sayapnya untuk meluncur jarak pendek setelah melompat dari ketinggian. Bulu mereka tampak kuning kehijauan, dan mereka memiliki paruh dan kaki yang besar.

Sayangnya, akibat pembabatan hutan, dan dimangsa oleh mamalia secara invasif, kakapo saat ini masuk ke dalam salah satu kategori hewan paling langka di Bumi. Hingga saat ini hanya tersisa sekitar 200 ekor saja yang tersedia di alam liar, itu pun mereka hidup di suaka pulau yang terisolasi dan bebas predator.

7. Takahe: ahlinya bersembunyi

Meskipun tidak bisa terbang, Takahe adalah salah satu burung asal Selandia Baru yang sempat dinyatakan punah pada tahun 1800-an, tetapi ditemukan kembali pada tahun 1948. Itulah mengapa burung Takahe dijuluki “Hide & Seek Master”. Populasinya pada 2019 hanya ada sekitar 418 ekor. 

Takahe memiliki bulu biru cerah dan paruh oranye besar yang sangat menarik. Meskipun sangat teritorial dan soliter, takah berkembang biak seumur hidup dan dapat hidup hingga 18 tahun di alam liar. Mereka terutama hidup dari makanan rumput, pucuk, dan serangga. 

8. Burung Emu: sangat protektif terhadap keluarganya

Emu adalah kerabat dekat burung unta, tetapi mereka tidak sebesar sepupu mereka. Kepala burung emu agak biru, dan tingginya bisa mencapai 6 kaki. Emu sangat protektif terhadap keluarga mereka. Dengan kaki mereka yang panjang dan kuat, mereka dapat berlari hingga 30 mil per jam.

Tidak seperti kebanyakan burung, Emu jantan bertanggung jawab penuh untuk membangun sarang dan mengerami telur. Selain itu, emu betina biasanya bertindak lebih agresif daripada jantan. 

9. Burung Kasuari: Dapat membunuh manusia

Kasuari adalah anggota lain dari ratites berkaki panjang dan tidak bisa terbang. Tiga spesies yang masih ada tersebar di seluruh Papua New Guinea, Australia utara, dan Kepulauan Aru. Di antara burung yang tidak bisa terbang, kasuari memiliki reputasi yang menakutkan, dan juga dijuluki “burung paling berbahaya di dunia”. 

predikat itu disematkan karena kasuari memiliki ukuran yang besar, dilengkapi dengan cakar seperti belati yang tumbuh hingga 10 cm panjanganya, dan sifatnya yang agresif kala terpojok atau terancam. Diketahui mereka dapat membunuh manusia. 

Selain dikenal sebagai burung paling berbahaya, burung ini memiliki pesona yang luar biasa cantiknya. Bulunya yang cenderung berwarna hitam hingga biru terang, Kasuari memiliki casque emas atau biru besar di kepala mereka yang tumbuh seiring bertambahnya usia, serta jengger merah di leher mereka yang berwarna biru.

10. Flightless Cormorant: spesies burung kormoran yang tak bisa terbang

Berasal dari Kepulauan Galapagos, burung kormoran yang satu ini tidak bisa terbang dan menjadi satu-satunya spesies burung kormoran yang tidak bisa terbang. Namun, menjadi salah satu burung kormoran terbesar di dunia. 

Bulu mereka tampak hitam kecoklatan, dan mereka memiliki paruh panjang yang berakhir dengan kait yang tajam. Sayapnya yang kecil tidak bisa menopang tubuh burung ini. Untuk bergerak dan berburu di laut, mereka mengandalkan kaki berselaput.

Sayangnya, tak seperi burung air lainnya yang bulunya dilengkapi minyak, Flightless Cormorant harus mengeringkan bulu mereka secara teratur setelah selesai berburu makanan di air. 

Demikianlah 10 burung yang tidak bisa terbang. Mereka telah berevolusi dengan keberadaan yang tidak dapat terbang selama berabad-abad, dan sekarang dapat bertahan hidup tanpa terbang. Unggas yang tidak bisa terbang tidak bermigrasi, kecuali penguin dan biasanya bentuk tubuhnya lebih besar dibandingkan dengan burung yang benar-benar bisa terbang.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved