Entitas PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women) menunjuk aktris Emma Watson (25) sebagai duta dalam kampanye terbaru mereka yang bertajuk He For She. Emma Watson adalah pemeran si pintar dan pemberani Hermione Granger dalam franchise Harry Potter. Emma berhasil meraup pendapatan sejumlah lebih dari 5,4 miliar rupiah dari delapan film tersebut. Emma Watson, sarjana Sastra Inggris Brown University ini dilantik di hadapan dewan PBB, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Markas Besar PBB di New York.
Dalam acara PBB tersebut, Emma Watson menyampaikan pidato penuh semangat tentang jalan yang ia tempuh menuju feminisme dan perlunya mengubah cap negatif yang diberikan pada feminis sebagai sosok pembenci laki-laki. Yang menjadi sorotan dari pidato Emma Watson hari itu adalah ajakannya bagi kaum laki-laki untuk berpartisipasi secara aktif dan nyata dalam perjuangan menuju kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Undangan resmi bagi para laki-laki tersebut didasari oleh keprihatinan Emma Watson dan UN Women terhadap rendahnya keterlibatan laki-laki dalam usaha memajukan kesetaraan gender dan menghapuskan diskriminasi terhadap perempuan.
Dari keprihatinan tersebut, lahirlah He For She, sebuah kampanye solidaritas yang diluncurkan UN Women dengan ambisi mewujudkan persamaan hak perempuan dan laki-laki di seluruh dunia. He For She mencoba menjawab permasalahan yang ditemui kelompok-kelompok pejuang kesetaraan gender yang selama ini dianggap mengesampingkan isu dan masalah yang dialami laki-laki karena terlalu fokus pada kepentingan perempuan. “Kesetaraan gender adalah permasalahan kalian juga,” tegas Emma dalam ajakannya pada kaum laki-laki untuk memperhatikan isu-isu seputar persamaan hak perempuan dan laki-laki. Emma Watson juga menyuarakan bahwa baik perempuan dan laki-laki harus bebas untuk merasa kuat dan sensitif.
Sebagai seorang duta PBB, Emma Watson telah sibuk berkeliling dunia untuk mempromosikan kampanye ini. He For She bertekad mengajak laki-laki dan perempuan untuk bergabung dan berkomitmen dalam gerakan ini dan menunjuk Champions di seluruh dunia yang menyatakan dukungannya terhadap He For She seperti para kepala negara, pengusaha, dan akademisi di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Pada akhir pidatonya, Emma Watson mengajukan sebuah pertanyaan yang pernah ia renungkan ketika memutuskan untuk memperjuangkan kesetaraan gender. Pertanyaan tersebut menjadi tagline yang terkenal kampanye He For She. Bunyi pertanyaan tersebut adalah “Jika bukan saya, siapa lagi? Jika bukan sekarang, kapan lagi?”.