9 Fakta Menarik Ratu Elizabeth II Selama 70 Tahun Bertahta

Ribuan orang dari berbagai kalangan, termasuk pemimpin negara hingga bangsawan kerajaan, turut hadir dalam prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II di Westminster Abbey.

Perempuan yang telah mentakhtai Kerajaan Inggris selama 70 tahun ini telah melukiskan memori di benak banyak orang lewat jasa dan pengaruhnya yang amat luas.

Meski sempat diragukan banyak orang, Sang Ratu mampu memimpin Kerajaan Inggris dan menjalankan tanggung jawabnya. Sang Ratu yang hobi berkuda ini sukses menjalani transisi dari zaman pascaperang hingga ke masa era digital sekarang.

Meskipun kita tidak akan melihat Ratu Elizabeth II lagi, namun kita bisa mengenang sosoknya lewat fakta-fakta menarik Ratu Elizabeth II. Check it out!!

Selama 70 tahun memimpin Kerajaan Inggris atau setara dengan 30 persen sejarah AS, Ratu Elizabeth II telah berjumpa dengan 14 presiden AS, mulai dari Harry Truman, di tahun 1951, hingga Joe Biden.

Fakta menarik kedua adalah Ratu Elizabeth menjadi pemimpin Kerajaan Inggris pertama yang mengunjungi Negeri Tirai Bambu pada tahun 1986. Bangsawan ini sukses membius masyarakat Tiongkok dengan orasinya mengenai sejarah masa lalu antara Inggris dan Tiongkok yang disampaikannya dengan rendah hati dan lembut.

Ratu Elizabeth II juga mengunjungi situs bersejarah Tiongkok seperti prajurit terakota di Xi'an dan Tembok Besar di Beijing.

Sejak usia empat tahun, Ibu dari Putri Anne ini kerap menghabiskan waktu dengan berkuda di Windsor, Sandringham, dan Balmoral. Kecintaannya terhadap berkuda bermula ketika dirinya mendapat hadiah ulang tahun berupa kuda poni oleh ayahnya, Raja George V.

Ratu Elizabeth II sangat menyayangi kuda bernama Burma dan menunjukkan cintanya dengan setia menungganginya selama 18 tahun di upacara Trooping the Color. Sang Ratu mendapat Burma sebagai hadiah dari Royal Canadian Mounted Police pada tahun 1969 di Royal Windsor Horse Show.

Kerajaan Inggris memiliki aturan pola asuh cukup kompleks yang diterapkan kepada anggota kerajaan sejak lahir hingga beranjak dewasa.

Ratu Elizabeth II salah satunya. Kemampuan public speaking Ratu Elizabeth II sudah diasah sejak berusia 14 tahun. Saat itu, Ratu yang masih berstatus sebagai putri memberikan pidato publik pertamanya yang bertemakan upaya untuk meningkatkan moral masyarakat setelah London dibom oleh Jerman.

Lanjut, pada 13 Oktober 1940, Ratu Elizabeth II mengobrol dengan hati kepada anak-anak yang terpisah dari keluarga mereka selama perjalanan evakuasi.

"Kepada Anda yang tinggal di lingkungan baru, kami mengirimkan pesan simpati yang tulus dan pada saat yang sama kami ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang baik yang telah menyambut Anda di rumah mereka di negara ini, ” ucapnya, yang sukses mengesankan rakyatnya

Keterampilan Ratu Elizabeth II dalam memgendarai mobil didapatnya ketika dirinya tergabung sebagai anggota aktif Auxiliary Territorial Service (ATS), tentara wanita Angkatan Darat Inggris. Meskipun berasal dari keluarga bangsawan, Sang Ratu justru berperan sebagai sopir truk militer dan ahli mekanik yang membantu para tentara ATS.Ratu Elizabeth II juga menorehkan sejarah dengan menjadi bangsawan wanita Inggris pertama yang ikut terlibat dalam berkecamuknya Perang Dunia II.

Sepak terjang kariernya pada Perang Dunia II dilaluinya dengan ambisius. Berbuah manis, ia meraih pangkat kehormatan yang lalu dipromosikan menjadi Komandan Junior, pangkat setara kapten saat itu.

Meskipun sosoknya sangatlah anggun dan berkharisma, kakak dari Putri Margaret ini adalah penggemar berat James Bond. Hal ini disampaikan oleh penulis biografi kerajaan, Gyles Brandreth.

“Kegembiraan menghabiskan waktu bersamanya adalah menemukan hal-hal tak terduga tentang dia… Dia benar-benar menyukai semua film James Bond awal,” kata Brandreth.

Kegemarannya terhadap film spionase James Bond ini membawanya tampil bersama Daniel Craig, pemeran James Bond di Upacara Pembukaan Olimpiade London 2012 dan menunjukkan sisi humoris dan easy-going Ratu Elizabeth yang selama ini tidak banyak terungkap.

Jauh dari kata mewah, pernikahan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Phillip tak seindah yang dibayangkan. Pada 20 November 1947, Phillip Mountbatten resmi mengikat janji suci pernikahan dengan Elizabeth Alexandra Mary Windsor.

Kala itu, Pemerintah Inggris memasuki masa pemulihan pasca Perang Dunia II. Merosotnya ekonomi dan industri fashion akibat Perang Dunia II membuat harga bahan untuk gaun pernikahannya melonjak naik.

Untuk menghemat biaya pengeluaran, Ratu Elizabeth II pun memanfaatkan kupon jatah pembelian pakaian untuk bahan gaun pernikahannya.Ssetelah menabung sebanyak 200 kupon dan sumbangan dari para masyarakat Inggris, Ratu Elizabeth berhasil mewujudkan gaun impiannya.

Gaun berwarna putih gading berbahan sutera Tiongkok dengan garis leher tinggi, korset dan rok pendek diciptakan oleh desainer Norman Hartnell.

Bahkan, Kerajaan Inggris memiliki tradisi unik, yaitu memiliki bagpiper resmi atau Pipe Major yang bertugas membangunkan ratu pada jam 9 pagi, dengan memainkan alat musik tiup itu selama 15 menit.

Berawal sejak era Ratu Victoria pada 1843, tradisi ini lalu dilanjutkan hingga Ratu Elizabeth. Bagpiper resmi ini bertugas di semua kediamannya, termasuk Istana Buckingham, Kastil Windsor, Balmoral dan Holyroodhouse.

Hal ikonik yang membuat Ratu Elizabeth II cukup nyentrik daripada pemimpin Inggris sebelumnya adalah pemilihan busana berwarna cerah dengan padu-padan topi dan sarung tangan yang serasi.

Warna busana yang sering dikenakannya meliputi neon, kuning, merah, ungu, oranye, lemon, fuchsia dan hijau muda.

Merujuk film dokumenter film dokumenter, The Queen at 90, Sophie (Countess of Wessex), menantu Ratu Elizabeth II berujar warna tersebut dipilih agar masyarakat mudah mengenali dan mengukir kenangan akan momen menyaksikan hadirnya Yang Mulia.

"Dia harus menonjol agar orang bisa mengatakan 'Aku melihat ratu'," kata Sophie.

Itulah kesembilan fakta menarik Ratu Elizabeth II. Adakah fakta menarik lainnya yang kamu ketahui, Bela? Tulis di kolom komentar, ya!